Sunday, July 22, 2007

Perlindungan Luar Biasa Ibu terhadap (Saluran Cerna) Bayi

Rating:★★★★★
Category:Books
Genre: Health, Mind & Body
Author:Dr Badriul Hegar SpA(K) Konsultan Gastr
"asikk semakin hari semakin banyak artikel tentang ASI dan kehebatanya..ini berita baik sebagai balancing dengan gencarnya promosi SUFOR terutama infant formula...."

taken from : http://www.kompas.co.id/kompas-cetak/0707/21/kesehatan/3701647.htm

Banyak ibu bertanya tentang bagaimana seorang bayi dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal hanya dengan minum air susu ibu (ASI) selama enam bulan tanpa penambahan makanan atau minuman (ASI eksklusif). Tulisan ini ingin menjelaskan tentang salah satu dari sekian manfaat ASI eksklusif yang dapat mendukung tumbuh kembang optimal anak, yaitu menjaga kesehatan saluran cerna.

Saluran cerna merupakan salah satu organ terpenting yang berperan dalam pertumbuhan, perkembangan dan kesehatan anak. Saluran cerna yang sehat dapat mencerminkan kesehatan secara keseluruhan. Saluran cerna dikatakan sehat apabila organ itu dapat menjalankan fungsinya secara optimal.

Fungsi saluran cerna sendiri merupakan rangkaian kegiatan yang saling berkaitan satu dengan lainnya. Fungsi itu diawali dengan mengunyah makanan, mendorong makanan ke bagian saluran cerna yang lain (lambung, usus halus, usus besar) hingga akhirnya dikeluarkan melalui anus.

Saat melalui bagian saluran cerna itu, makanan akan dicerna dan diserap terutama di usus halus sehingga dapat digunakan sebagai sumber nutrisi yang bermanfaat untuk pertumbuhan, perkembangan, dan penunjang kesehatan anak.

Semua fungsi itu harus berlangsung sebagai satu kesatuan proses; bila salah satu fungsi terganggu, maka fungsi saluran cerna keseluruhan akan berlangsung tidak optimal.

Untuk menunjang itu diperlukan dukungan baik dari dalam tubuh maupun dari luar agar sel dan jaringan saluran cerna tetap utuh terutama saat daya tahan tubuh menurun atau kondisi toleransi yang rendah.

Lebih kurang 80 persen sel pada saluran cerna menghasilkan antibodi dan 40 persen jaringan saluran cerna disusun oleh jaringan limfoid atau dikenal dengan gut associated lymphoid tissue (GALT) yang merupakan jaringan limfoid terbesar di dalam tubuh manusia. Seperti diketahui, kedua komponen itu sangat berperan dalam sistem imun (pertahanan) tubuh manusia.

Di lain pihak, saluran cerna merupakan organ yang paling terpapar oleh lingkungan luar dan merupakan tempat masuknya zat asing ke dalam tubuh, baik berupa makanan maupun mikroorganisme.

Karena itu, tidak berlebihan bila saluran cerna dianggap sebagai organ terpenting dalam menciptakan kesehatan secara keseluruhan. Hal yang sangat menarik ternyata keberadaan mikroorganisme dan makanan di dalam saluran cerna memengaruhi perkembangan sistem imun saluran cerna manusia.

Mikroorgansime

Di dalam saluran cerna manusia hidup lebih kurang 400 spesies mikroorganisme yang jumlahnya mencapai 1.014 CFU (colony forming unit, satuan untuk jumlah bakteri). Bila dirunut dari atas, lambung memiliki jumlah bakteri paling rendah karena tingkat keasamannya yang tinggi, kemudian diikuti oleh usus halus dan usus besar.

Keberadaan beberapa bakteri, seperti E coli, Clostridium, Proteus, dan Staphylococcus, di dalam saluran cerna dapat menimbulkan penyakit sehingga mereka disebut sebagai bakteri patogen. Adapun keberadaan beberapa bakteri lainnya, seperti Bifidobacteria dan Lactobacillus, justru memberikan keuntungan bagi kesehatan manusia sehingga dikenal sebagai "bakteri baik".

Secara fisiologis, janin steril dari mikroorganisme selama di dalam kandungan. Dalam kurun waktu beberapa jam setelah lahir, saluran cerna bayi mulai dikolonisasi (dihuni) oleh bakteri, dan kolonisasi itu akan berubah sesuai dengan bertambahnya usia bayi.

Bayi yang mendapat ASI eksklusif saluran cernanya didominasi oleh Bifidobacteria ("bakteri baik"), sedangkan pada bayi yang mendapat susu formula hal itu tidak terlihat.

ASI dan "faktor bifidus"

Meskipun ada yang melaporkan keberadaan "bakteri baik" di dalam ASI, sampai saat ini para ahli di dunia masih meyakini bahwa ASI tidak mengandung Bifidobacteria, tetapi di dalam ASI banyak terkandung oligosakarida. Oligosakarida merupakan komponen terbanyak ketiga setelah laktosa dan lemak di dalam ASI.

Oligosakarida merupakan karbohidrat yang tidak dicerna oleh sistem pencernaan karena ketiadaan enzim yang memecahnya, tetapi keberadaannya di dalam saluran cerna merupakan "faktor bifidus", yaitu dapat menstimulasi pertumbuhan dan aktivitas bakteri Bifidobacteria. Ini dapat menerangkan mengapa bayi yang mendapat ASI saluran cernanya didominasi Bifidobacteria.

Oligosakarida yang terkandung di dalam ASI akan langsung masuk ke dalam usus besar dan difermentasi secara selektif oleh "bakteri baik" yang berada di dalam usus besar. Hasil fermentasi itu akan terbentuk asam lemak rantai pendek (short chain fatty acid'/SCFA).

SCFA yang terbentuk merupakan sumber energi bagi sel epitel saluran cerna sehingga berguna untuk regenerasi sel epitel yang rusak akibat infeksi. Suasana asam di dalam saluran cerna juga menyebabkan beberapa mineral penting, misalnya kalsium dan fosfor, mudah larut dan diserap sehingga aviabilitasnya di dalam saluran cerna meningkat.

Lingkungan asam yang tercipta di dalam usus besar akibat asupan ASI merupakan lingkungan ideal untuk pertumbuhan dan aktivitas "bakteri baik" (Bifidobacteria dan Lactobacillus), tetapi tidak ideal untuk bakteri patogen.

Bifidibacteria akan berkompetisi dengan bakteri patogen dengan cara menempel pada dinding saluran cerna dan berebut makanan. Mikroorganisme "baik" juga menghasilkan substansi yang dapat menghambat aktivitas bakteri patogen.

Pertahanan saluran cerna

Saluran cerna berperan sebagai barier (tameng) antara lingkungan dalam dan luar tubuh. Peran ini menjadikan saluran cerna berfungsi sebagai sistem perlindungan (pertahanan) terdepan untuk menghadapi mikroorganisme patogen, serta mengatur sistem pertahanan tubuh agar lebih toleran terhadap zat alergen.

Agar peran itu dapat berlangsung secara optimal, diperlukan keberadaan mikroorganisme dan makanan di dalam saluran cerna. ASI dapat memengaruhi perkembangan mikroflora saluran cerna yang selanjutnya berpengaruh pula terhadap paparan bakteri patogen, pematangan, dan respons sistem perlindungan tubuh.

Suasana asam yang terbentuk akibat masukan ASI juga merupakan sinyal bagi sistem pertahanan saluran cerna (IgA sekresi/secretory IgA) dan pembentukan mukus pada permukaan saluran cerna. Selain dipicu oleh lingkungan asam akibat keberadaan "bakteri baik" di dalam saluran cerna, ASI sendiri mengandung IgA sekresi. IgA sekresi merupakan faktor protektif mukosa saluran cerna.

Peningkatan kadar IgA sekresi berkorelasi dengan peningkatan sistem pertahanan mukosa saluran cerna terhadap infeksi, sedangkan mukus yang melapisi permukaan sel epitel saluran cerna berfungsi sebagai barier agar mikroorganisme tidak dapat masuk ke aliran darah.

Kemampuannya sebagai barier antara dunia "luar" dan "dalam" pada tubuh manusia menjadikan peran itu harus dipertahankan bahkan ditingkatkan pada keadaan dengan sistem imunitas (pertahanan tubuh) yang rendah.

Dari beberapa penelitian terbukti bahwa bayi yang mendapat ASI eksklusif mempunyai kadar IgA sekresi yang lebih tinggi dibanding bayi yang mendapat susu formula. Data itu dapat menjawab mengapa bayi yang mendapat ASI mempunyai daya tahan tubuh alami yang lebih besar terhadap berbagai infeksi bakteri patogen.

Beberapa hasil kajian juga memperlihatkan hubungan antara mikroorganisme ("bakteri baik") dan proses stimulasi sistem pertahanan tubuh, baik dengan cara menstabilkan keseimbangan mikroorganisme saluran cerna maupun dengan cara meningkatkan respons pertahanan tubuh.

ASI terbukti merupakan modulator respons imun yang kuat, dengan terlihatnya kadar antibodi yang tinggi terhadap beberapa imunisasi pada bayi yang mendapat ASI eksklusif.

Keberadaan "bakteri baik" di dalam saluran cerna telah terbukti oleh banyak kajian ilmiah sangat bermanfaat pada diare, baik yang disebabkan oleh infeksi (bakteri dan virus) maupun untuk pencegahan diare akibat penggunaan antibiotik.

Kadar IgA sekresi yang meningkat akibat masukan ASI berpengaruh terhadap sistem pertahanan mukosa saluran cerna terhadap infeksi.

Keunikan kandungan ASI (oligosakarida, laktosa) membuat konsistensi tinja bayi yang mendapat ASI eksklusif menjadi lebih lunak (tidak cair). Efek ini menyebabkan bayi yang mendapat ASI eksklusif sangat jarang mengalami konstipasi; bila adapun biasanya pengaruh dari luar (makanan yang dikonsumsi ibu).

Di lain pihak, mikroorganisme penghasil asam laktat itu ("bakteri baik") juga mempunyai aktivitas seperti enzim laktase sehingga dapat mengurangi gejala klinis intoleransi laktosa.

Kesehatan saluran cerna yang optimal sangat diperlukan untuk pertumbuhan, perkembangan, dan kesehatan seorang anak. Perannya sebagai barier pada saluran cerna dan sistem pertahanan mukosa dapat membuat seorang anak menjadi toleran.

Berbagai hal yang dapat menyebabkan fungsi itu berlangsung optimal harus selalu diupayakan, dan ASI dengan berbagai kandungan unik yang diberikan secara eksklusif telah terbukti dapat memenuhi upaya tersebut.

Dr Badriul Hegar SpA(K) Konsultan Gastroenterologi Anak

No comments:

Post a Comment