Thursday, July 19, 2007

Pemerintah Gencar Kampanyekan Pentingnya ASI

Rating:★★★★★
Category:Books
Genre: Health, Mind & Body
Author:http://www.republika.co.id/Koran_detail.
sebagai salahs atu antisipasi dan aksi menanggapi kenaikan harga susu formula saat ini...

Pemerintah, melalui Departemen Kesehatan, sangat konsen terhadap masalah Air susu ibu (ASI). Ini dibuktikan dengan adanya regulasi tentang ASI.

Direktur Bina Gizi Masyarakat, Dr Ina Hermawati MPH, menjelaskan, sudah ada Kepmenkes nomor 450 tahun 2004 yang mengatur tentang pemberian ASI eksklusif selama enam bulan. Juga Kepmenkes nomor 237 tahun 1997 tentang pemasaran produk pengganti ASI (susu formula).

Menteri Kesehatan berinisiatif agar peraturan pemerintah (PP) tentang ASI eksklusif segera diterbitkan. Saat ini draf PP tersebut sedang diproses di Departemen Hukum dan HAM (Dephukham) dan Sekretariat Negara.

''Pada 2006, Ibu Ani Yudhoyono juga telah dinobatkan sebagai Duta ASI. Ini membuktikan komitmen kuat dari pemerintah untuk mengampanyekan pentingnya ASI bagi pertumbuhan bayi,'' ungkapnya.

Menkes, lanjut Ina, juga sering mengampanyekan pentingnya ASI. Apalagi pada saat harga susu formula sekarang naik. Menurut Menkes, jika ibu memberi ASI, maka tidak perlu dipusingkan dengan kenaikan harga susu.

Sebenarnya kampanye tentang pentingnya ASI sudah dilakukan sejak lama. Kini, kampanye tersebut akan lebih digencarkan. Salah satunya dengan program konseling. Yaitu, melatih para tenaga kesehatan di setiap provinsi. Target tahun ini setiap provinsi memiliki tenaga konseling tersebut.

Pada setiap pelatihan, setiap provinsi mengirimkan minimal empat orang, yang terdiri atas tiga orang tenaga kesehatan di rumah sakit (dokter kebidanan, dokter anak, dan bidan di bagian anak), serta satu orang dari Dinas Kesehatan provinsi.

''Sebagian dari mereka yang dilatih akan mendapat pelatihan lagi agar bisa menjadi fasilitator. Tahun ini diharapkan 33 provinsi sudah ada tenaga konseling dan fasilitatornya,'' ungkap Ina.

Depkes juga punya program pemberian makanan pendamping (MP) ASI bagi bayi berusia 6-24 bulan, khususnya dari keluarga tidak mampu. Bentuknya berupa bubuk untuk usia 6-12 bulan dan biskuit untuk usia 12-24 bulan.

Untuk MP ASI bubuk akan diberikan sebanyak 100 gram per hari. Sedangkan biskuit sebanyak 120 gram per hari. Agar hasilnya optimal, MP ASI diberikan terus-menerus tanpa putus selama 90 hari.

Program di atas khusus diperuntukan bagi bayi usia 6-24 bulan. Tapi untuk bayi usia 0-6 bulan, pemerintah tetap mengharapkan para ibu memberikan Asi eksklusif untuk anak mereka karena tidak ada satupun susu formula yang khasiatnya bisa menggantiakn Asi.
( jar )
Taken from Republika online selasa 17 juli 2007

1 comment: