Sunday, January 21, 2024

Self Reminder :

1. seandainya kita keras pada diri kita, dunia akan terasa lembek sama kita

2. dan seandainya kita lembek pada diri kita, maka dunia akan terasa keras sama kita

fenomena yang terjadi para gen Z saat ini
saat lulus kuliah gen Z yang dipunya hanya knowledge+ punya waktu dan tenaga

saatnya di hajar habis habisan, jangan mudah kena mental health dll

hidup itu berproses dan pasti sakit

tapi jika di early stage aja sudah banyak menolak dan ga terima di proses

kedepan hidup akan terasa semakin sulit dan susah

#notes
#selfreminder

Bismillah
Its been 7 years
Ya Allah kalo anak bayi ini udah masuk SD kelas 1 
2024 ini mulai membiasakan kebiasaan baru kembali menulis
💓

Covid pernah terlalui 2020 - 2023 
Alhamdulillah di berikan amanah anak ke 4 



Wednesday, July 26, 2017

Cool Site for arranging anything

wow 

nemu link https://templates.office.com/id-id/Halaman-Sekolah-pendidikan-untuk-anak-presentasi-album-layar-lebar-TM00001118

this kinda cool site..yes..

save ahh

Thursday, July 13, 2017



Bisnis Ibu Rumah Tangga??Ada ga ya

Apakah ada Bisnis yang bisa di kerjakan oleh ibu rumah tangga disela sela kesibukan mengurus rumah yang tiada akhir.. ??
Adaaa..peluang bisnis dengan penghasilan tambahan jutaan, minat klik link berikut :
 http://bit.ly/2tkO52y

Wednesday, July 12, 2017

Hellooo its been so long

Yap its been so long.. ga pernah main main ke blog ini
main aja ga pernah apalagi posting.. haduh mulai beberes dan bebenah ah.. 

duh anak anak udah pada gedee foto masih yang ade fika belom nongol aja nih.. 

foto liburan akhir tahun 2016 ke Kaki Gunung Merapi

Friday, September 12, 2014

Self Note for me ayah dan Ibu

Seorang anak perempuan, kelas 1 SD tampak selalu murung di sekolah. Gurunya di suatu waktu mendekatinya dan mengajaknya berbicara. “Sholihah, boleh Bu Guru tahu apa yang kamu rasakan? Sepertinya ada yang membuatmu sedih.”.  Si anak diam, tak menjawab. Wajahnya menunduk, tampak menatap lantai sekolah dengan pandangan tanpa harapan. Tangan kecilnya diraih oleh sang guru kemudian dirangkul dan diajak bergabung dengan teman-temannya untuk makan siang bersama. Sedikit suara keluar dari mulutnya walaupun tidak seceria anak-anak lain.
Tak menyerah, sang guru mendekati lagi sang murid, dan suatu waktu terdengarlah kata-kata dengan uraian air mata, “Aku kangen Umi…Aku kangen Abiiii….”. Ia menangis, dan sang guru yang mulai berkaca memegang pundaknya dengan lembut. “Memang Umi dan Abi nya kemana? Bukankah Sholihah bertemu setiap hari..” . Dengan terisak ia menjawab dengan nada sangat sedih “Umi sibuk kerja, Abi juga. Pulangnya Maghrib…terus sibuk lagi. Aku tuh pingin ada Umi…pingin ada Abi, trus main bersama…”

Sang guru mengenal ayah ibu anak itu. Dua-duanya bekerja, sama-sama rajin dan berprestasi di tempat kerjanya. Kadang terlihat mobilnya datang malam di akhir bulan karena lembur, ataupun beberapa hari mobilnya tak ada karena keluar kota. Hidupnya tampak berkecukupan dan teratur. Walaupun kadang tak ada pembantu rumah tangga, sang ibu bisa melakukan semua pekerjaan rumah. Mengapa sang anak mengatakan kangen umi dan abinya padahal mereka hampir setiap hari ada di rumah?

Ayah Bunda, kesibukan mungkin membuat  lupa bahwa ada anak-anak yang masih kecil yang masih membutuhkan bimbingan, kasih sayang, dan perhatian. Pekerjaan kantor, pekerjaan rumah kita lakukan setiap hari. Bunda tiap hari sibuk memasak, menyiapkan baju, menyiapkan sarapan, bekal makanan, dan malam sibuk lagi mengurus pakaian, dan membereskan rumah. Ayah juga sibuk fokus pada pekerjaan agar bisa memenuhi target perusahaan dan berusaha terus meningkatkan karir untuk mensejahterakan keluarga. Pekerjaan-pekerjaan itu dikerjakan dengan sungguh-sungguh diselesaikan dengan memuaskan. Tapi, ternyata di dekat mereka ada yang merasa tidak mendapatkan perhatian, dan ternyata adalah anaknya yang katanya sangat dicintai.

Benarkah sang ayah dan bunda mencintai anaknya? Setiap pagi, apa yang sang Bunda pikirkan? Ternyata adalah pekerjaan rumah. Apa yang Ayah pikirkan? Ternyata adalah tugas kantor. Setiap sore apa yang Bunda pikirkan? Ternyata pekerjaan rumah lagi. Apa yang Ayah pikirkan? Ternyata tugas kantor lagi. HP terus berbunyi dan disambut dengan sigap. Tak ada sapaan manis pagi hari bagi sang anak agar bersemangat bangun, sarapan, dan mandi. Yang ada ketegangan karena semua harus bisa berangkat tepat waktu. Tak ada obrolan hangat di sore hari, yang ada ketegangan lagi karena sang bunda yang lelah, sang ayah yang lelah tidak siap untuk mendengar celotehan dan rengekan minta perhatian sang anak. Akhirnya sang anak…merasa kehilangan ayah bundanya. Ia merindukan mereka padahal setiap hari bertemu.

Jika anak itu penting, maka mendidik dan mengasuhnya itu adalah penting dan menjadi agenda utama di keseharian. Memberikan kepada mereka waktu dengan kualitas yang baik itu adalah keharusan, bukan sisa waktu dari bekerja. Bekerja itu memang harus, tapi ia hanyalah bagian dari  tugas sebagai orang tua agar dapat mendidik dan mengasuh dengan baik. Bila karena sibuk bekerja anak merasa tidak diperhatikan, ini adalah suatu yang harus dievaluasi karena predikat Ayah dan Bunda yang baik baru bisa disandang bila sudah mendidik dan mengasuh anak dengan upaya terbaik.

Mengasuh dan mendidik anak itu penting. Parenting itu penting. Agar Ayah Bunda dapat menjadi Ayah Bunda yang selayaknya. Sampai suatu saat anak berkata, “Aku bahagia dan bangga memiliki Ayah dan Ibu”.

Sumber: rumahparenting.com

Missing you Papah

this month
September
3 years ago
life is never been so hard
since you have gone
Papah
I learned so much from you
I also learn many thing when u aren't here with me anymore
my best pray is always for you
To Allah the all mighty
that has taken back him
please please
tell him
how I miss him so badly
I hope someday we can be together again
in your jannah
#alfatihah

Amiinn