Thursday, February 2, 2006

Masih tentang Jo Doh...


Pilih pacaran atau khitbah?

"Tidak ada yang bisa dilihat (lebih indah) oleh orang yang
saling mencintai seperti halnya pernikahan," begitu Rasulullah bersabda
sebagaimana disebutkan oleh Thawus dari Ibnu Abbas ra.

Rasanya tidak perlu pembuktian panjang lebar untuk menunjukkan
betapa indahnya pernikahan dimata orang-orang yang saling mencintai.
Sepanjang sejarah, banyak peristiwa mengharukan karena besarnya keinginan
orang yang mencintai untuk menikah. Pernikahan tampak begitu indah bagi
orang yang belum menikah. Tapi jangan lupa, cinta yang hakiki adalah ba'da
ijab qabul.

Ada seorang ulama besar bernama Ibnu Hazm, beliau mempunyai
satu kitab yang berhubungan dengan cinta. Judul bukunya Thouqul Hamamah.
Dia mengatakan, seorang fakih berbicara tentang cinta, cinta itu memberikan
kekuatan. Bagaimana dengan pacaran?

Karena Islam telah menjelaskan bahwa manusia diciptakan
berpasangan, jadilah lelaki yang bersikap kesatria (gentle). "Kalau
mencintai jangan tanggung-tanggung, menikahlah segera. Wanita dididik agar
tidak menjadi barang yang mudah disentuh kaum laki-laki. Kalau mau, boleh
membeli dengan ijab qabul. Kalau masih nanti-nanti, lakukan khitbah, tapi
tidak boleh lebih dari dua tahun. Karena, kalau masa khitbahnya terlalu
panjang, dikhawatirkan akan lahir sesuatu yang tidak terkendali pada
akhirnya."

Ditegaskannya lagi, pacaran merupakan produk impor. Terbukti
memang pacaran datang dari barat, karena mereka susah untuk menikah. Di
dalam Islam tidak ada, istilah pacaran. Para Ulama pun sepakat mengatakan,
tidak ada cinta setelah ijab qabul, sebelumnya masih gombal

Sabda nabi Muhammad SAW, "Wanita paling buruk adalah yang
paling mahal maharnya." Jadi pernikahan dalam Islam ada tendanya. Lalu,
bagaimana menentukan kriteria laki-laki yang dinikahi atau pun perempuan
yang dinikahi? Pertama, harus perempuan dan laki-laki yang shaleh/shalehah.
Sabda Rasulullah, " Siapa yang datang kepada kalian perempuan yang ingin
meminang putri-putri kalian yang kalian yakin dengan akhlak dan agamanya,
jangan ditunda."

Begitu pula dengan wanita. Berhati-hatilah dengan Hodro'ubiman.
Nabi mencotohkan Hodro'ubiman dengan pepohonan besar yang berasal dari
tempat kotor. Maksudnya, jangan memandang calon istri hanya kecantikannya
saja. Kecantikan tidak segalanya, berapa banyak orang tertipu karena
kecantikan wanita ataupun ketampanan laki-laki. Perceraian sekarang ini
banyak terjadi, karena laki-lakinya tidak shaleh dan perempuannya tidak
shalehah.

Marah sedikit minta cerai, ngamuk sedikit mau mencerai, karena
tidak melihat agama yang bagus. Akhirnya rumah tangga rentan, tidak awet.
Tetapi mereka yang membangun rumah tangga atas pilihan keshalehannya, mampu
menjaga hati dengan ikhlas. Istri yang shalehah dimarahi suami, cukup
mengingatkan, "Ah papa kalau marah jelek banget," seraya berujar, "Ayo Pa
shalat jam'ah sudah waktunya.

Rumah tangga yang dibangun atas pilihan tingkat keshalehan
seseorang akan memberi ketenangan pula pada tetangga-tetangga sekitarnya.
Ba'da magrib terdengar lantunan ayat suci al Qur'an, ketika pagi suaminya
bekerja dilepas dengan senyum dan cium tangan, lalu sang istri mendoakan
semoga suaminya keluar dari rumah ini dengan tujuan yang baik, ditempat
kerja mendapat yang baik, kembali ke rumah pun dengan baik.

Kekayaan, kecantikan dan agama yang menjadi pilihan seseorang
menentukan kriteria pasangan, Nabi Muhammad jelas lebih menekankan pada
agama. "Siapa yang sudah mendapat pasangan dengan agamanya bagus, insya
Allah tangan kamu akan bersih, karena ketika kita bicara pernikahan berarti
bicara masa depan umat manusia. Rumah tangga kita adalah bagian kecil dari
komunitas yang besar. Kalau setiap rumah tangga sudah tidak nyaman,
percayalah pasti masyarakat yang ada di dalam pun tidak akan merasa
nyaman."

Dalam riwayat yang bercerita tentang tunangan, Nabi pernah
bercerita pada sahabatnya, "Utuslah orang-orang kita untuk melihat
bagaimana calon yang kamu sukai." Sebagai laki-laki, tentunya tidak mau
seperti membeli kucing dalam karung. Perempuan juga tidak mau dapat kucing
garong. Caranya bagaimana?

"Silaturahmi yang bagus. Ketika ada undangan perkawinan,
keluarga-keluarga diundang, disini kita lihat tidak ada wanita
mengungkapkan ketertarikannya, tetapi dengan penuh penghormatan jangan
kepada sembarang orang. Dia harus pikirkan perasaannya tersebut pada orang
yang shaleh yang bisa menjaga amanah jangan sampai nanti disebarkan ke
mana-mana. Hanya boleh mengutarakan pada rekan yang diyakini ketakwaan dan
keimannya sehingga mampu menjaga kehormatan."


Jodoh dan kelanggengan
Allah SWT Maha Rahman Rahim dan Muhammad SAW Ro'ufun Rohim
diutus sebagai rahmah, harus diyakini bahwa semua yang dibawanya akan
memberi manfaat bagi kita. Nabi Muhammad sudah meninggalkan kita, Allah SWT
tidak butuh pada kita, tapi Dia sayang pada kita. DiberikanNya
aturan-aturan untuk kebahagiaan dunia dan akhirat.

Dan sekarang terbukti, mereka-mereka di negara barat akan
mengadopsi konsep rumah tangga idaman Islam. Karena mereka sudah pusing,
bapak mereka dimana, ibu mereka dimana, tidak tahu keluarga dimana.
Sekarang mereka berpikir ternyata konsep yang mampu menjaga kesolidan
masyarakat, satu negara harus dimulai dari rumah tangga, tidak ada konsep
yang paling jitu sebagaimana konsep yang dibawakan Muhammad SAW.

Definisi jodoh dalam kamus besar bahasa Indonesia artinya
pasangan. Budaya kita kemudian ada mengartikan yang namanya jodoh berarti
yang sampai meninggal. Sementara, jodoh dalam bahasa al Qur'an adalah
jaudz, adzwaj. Di dalam surat al Ahzab ayat 37, ada peristiwa pernikahan
Zaid bin Haritsah. Diceritakan bagaimana Zaid harus bercerai dengan
istrinya Zainab, seorang bangsawan dari Quraisy. Zaid merupakan budak Nabi
Muhammad sekaligus anak angkat Rasulullah SAW, sehingga ada yang menyebut
Zaid bin Muhammad.

Zaman dulu terjadi thalaq saja bingung. Apalagi, Zaid
dinikahkan langsung oleh Nabi Muhammad SAW, tapi umur pernikahannya pun
tidak berlangsung lama. Setelah terjadi perceraian, Rasulullah diwahyukan
untuk menikahi mantan istri Zaid. "Jangan dipikir menjadi Nabi itu enak,
kalau kita nanti disuruh menikahi mantan istri budak kita. Apa yang terekam
dalam pikiran kita?" cetus Ust Ali

Surat Al Ahzab ayat 37 ini berkaitan dengan ajaran Islam yang
mencoba mengikis habis sistem adopsi anak. Nabi memungut Zaid, kemudian
orang mengatakan Zaid bin Muhammad. Islam tidak pernah menyebutkan yang
namanya anak pungut menjadi anak kandung dan berhak mendapat warisan dan
seterusnya. Untuk mengikis habis adat Zahiliyah ini, tidak tangung-tanggung
Nabi Muhammad disuruh menikahi mantan istri Zaid.

Jadi yang namanya jodoh, langgeng atau tidak langgeng Allah
yang menentukan. Tidak berarti, jodoh tidak langgeng itu bukan jodoh.
Mungkin selama 25 tahun membina rumah tangga, ternyata bubar, kemudian
masing-masing suami istri mendapat jodoh kedua. Waallaahu a'lam bi shawab.


Ajaran Islam melarang umatnya menikahi perempuan musyrik.
Ketentuan bahwa laki-laki muslim boleh menikahi perempuan ahlul kitab,
ungkap Usta Ali Hasan Bahar, meskipun tidak dianjurkan tapi masih terjadi
perdebatan, apakah yahudi nasrani masuk dalam ahlul kitab. Kerena kitab
mereka sudah tidak otentik lagi, tidak seperti ahli kitab yang ada di
madinah di zaman Nabi Muhammad SAW.

Merujuk dari penggalan ayat Al Qur'an, "?..wal muhsonati mina
ladzinna ahlull kitab", Mereka yang boleh dinikahi dari ahli kitab adalah
wanita yang muhshonat, yang bisa menjaga kehormatannya. Sebaliknya, tidak
ada ketentuan wanita boleh menikah selain dengan muslim. Pasalnya, lelaki
adalah kepala rumah tangga ketika menikah. Sebagai kepala rumah tangga, di
dalam ajaran Islam, laki-laki harus menjadi laki-laki yang shaleh. Artinya,
dia takut pada Allah, mencintai Nabi Muhammad utusan Allah dan dia
mengetahui dengan pasti wanita yang ada di bawah pimpinaannya adalah hamba
allah yang harus mendapatkan hak-haknya.


Poligami disukai laki-laki, dibenci wanita?
Dosa kaum laki-laki sebagai pengikut Rasulullah SAW antara lain
membesar-besarkan poligami. Karena pada prakteknya, poligami yang dilakukan
kaum laki-laki belakangan ini tidak sesuai dengan sunah Rasulullah,
sehingga sebagian besar para wanita takut dengan poligami. Oleh sebab itu
dalam Al Qur'an, selalu diingatkan bahwa nabi-nabi harus beriman. Dalam
surat an Nur dijelaskan, laki-laki diperintahkan menjadi laki-laki yang
shaleh dan wanita pun diperintahkan menjadi wanita yang shalehah, sehingga
kalau kita mempelajari poligami dalam Islam, benar-benar sudah disalahkan.

Nabi Muhammad SAW melakukan poligami bukan dengan wanita muda.
Contohnya, ketika ditengah peperangan sudah selesai, Nabi Muhammad SAW
melihat seorang wanita tengah menangis lalu banyak anak-anak kecil
memeluknya. Nabi kemudian bertanya kepada wanita itu, "Kenapa anda
menangis, dimana suami anda?" Si wanita menjawab, "Suami saya gugur di
medan perang, saya tidak tahu bagaimana harus memberi makan pada anak-anak
saya. Nabi Muhammad pun berkata, "Saya ingin menjadi suami kamu."

Betapa manusiawi sekali. Masih adakah lelaki seperti ini?
"Untuk wanita yang tidak menerima poligami, itu hak dia. Tetapi saya
ingatkan, coba fahami poligami dengan sebenar-benarnya, jangan sampai anda
membenci sesuatu yang sebenarnya tidak usah anda benci. Karena kesalahan
orang-orang yang mempraktekan poligami dengan tidak benar. Di Perancis
sedang gencar-gencarnya poligami karena sudah terlalu banyak wanita yang
sendirian. Tetapi ingat, harus laki-laki yang benar laki-laki. Bukan
laki-laki yang seperti binatang."

Bagaimana dengan prilaku suami yang berpoligami bersikap tidak
adil dan menunjukkan kertidakadilannya? Rasulullah menegaskan dalam salah
satu hadisnya, mereka yang bersikap tidak adil terhadap istri-istrinya di
akhirat nanti jalannya akan terlihat pengkor.

Bagi wanita yang tetap tidak menerima poligami, pelajari lagi
suri tauladan Rasulullah pada istri-istrinya. Di tengah-tengah peperangan
dengan istri-istri mantan musuhnya, Rasulullah tetap memiliki rasa sayang.
Tidak tangung-tanggung, rasa sayang itu direalisasikan dengan bentuk
pernikahan.

"Kalau saya umpamakan, kira-kira poligami seperti boderek.
Kalau sakit kepala, jangan minum boderek terlalu banyak. Kalau tidak sakit
kepala, jangan minum boderek. Karena apa? Ini harta Allah SWT yang akan
memberikan keturunan, mampu tidak kita menjaga keturunan kita dari istri
tua dengan istri muda dengan saling menyangi. Pernikahan tujuannya,
sakinah, mawaddah wa rahmah. Jangan sampai ada pernikahan yang tidak
mengarah pada tiga hal ini. Artinya, seseorang yang melakukan itu sedang
tertipu."
Nabi paling membenci kalau ada permusuhan. Terlebih, bila ada
orang yang salah menggunakan poligami sehingga dia menuruti kantong
permusuhan berkepanjangan. Permusuhan melahirkan penyakit hati. "Jangan
sampai ada wanita takut menikah karena takut poligami. Ciptakan rasa aman,
bagaimana menjadi seorang suami yang shaleh, bertanggungjawab, sehingga
seorang istri tidak pernah merasa takut dikhianati, mendapat haknya, juga
melaksanakan kewajibannya."
rahma

Selamat tahun baru ISlam..1427 H...

Assalammu'alaikum wr wb


oleh: Ust Ali Hasan Bahar tentang
Menjemput Jodoh. Mudah-mudahan bermanfaat bagi yang masih bingung "kapan
dijemput"


MENJEMPUT JODOH


Jika anda sudah merasa gelisah ketika pada malam-malam yang
sepi tidak ada teman yang mendampingi, inilah saatnya bagi anda untuk
menikah. Jika anda sudah mulai tidak tenang saat sendirian, itulah saatnya
anda perlu hidup berdua. Jika anda sudah begitu resah saat melihat akhwat
di perjalanan, itulah saatnya anda menguatkan hati untuk meminang. Hanya
dua kalimat yang perlu anda persiapkan untuk meminang; alhamdulillah bila
diterima dan allaahu akbar bila ditolak.

Pasalnya, mencari jodoh tidak selalu mudah. Seorang ikhwan yang
sudah besar harapannya untuk bisa segera melangsungkan pernikahan, masih
saja belum bisa menemukan wanita yang bisa mendampinginya mengarungi
kehidupan. Padahal usianya sudah menginjak tiga puluh lima, pekerjaannya
sudah cukup memadai. Akan tetapi, mencari jodoh ataupun menjemput jodoh
tidak semudah mencari pekerjaan.

Apa yang kurang dari sahabat kita sehingga begitu sulit
menemukan jodoh? Pahami langkah-langkah yang dituturkan ustadz muda lulusan
Universitas di Yordania ini;

Langkah pertama, amalkan sesering mungkin surat Al Furqon ayat
74 yang berisi do'a setiap selesai shalat. Rabbanaa hablanaa min azwajinaa
wa zurriyatinaa qurrotan a'yun, waj'alnaa lilmuttaqiina imaamaa. Artinya,
Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri kami, keturunan kami
sebagai penyenang hati kami dan jadikanlah imam bagi orang-orang yang
bertakwa

Langkah kedua, setiap muslim wajib membantu saudaranya mendapat
jodoh, jangan menghalang-halanginya. Firman Allah dalam surat ar Rum:21; Wa
min ayatihi an kholaqo lakum min anfusikum azwajaan litaskunuu ilaiha wa
ja'ala bainakum mawaddatan wa rohmah. Inna fii dzaalika la aayati liqoumii
yatafakkaruun. Artinya, Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia
menciptakan untukmu istri-istri dari jenis-jenismu sendiri, supaya kamu
cenderung dan merasa tenteram kepadanya. Dan dijadikanNya diantaramu rasa
kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yg demikian itu benar-benar terdapat
tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.

Mawaddah merupakan cinta yang terjadi pada kedua belah pihak
sedang rahmah mungkin hanya cinta yang terjadi dari salah satu pihak.
Tetapi apapun itu, kita lihat bahwa tanda-tanda kebesaran Allah antara lain
menjadikan pasangan-pasangan dari jenisnya sendiri. Kita tidak bisa
bayangkan kalau Allah menciptakan pasangan bagi manusia dengan pohon palm
(wa min ayatihi an kholaqo lakum min anfusikum ajwajaa). Maka, dosa besar
orang yang menghalang-halangi saudaranya yang akan mendapat jodoh.
Sebenarnya, banyak cara yang bisa dilakukan untuk saudara-saudara kita agar
mendapat pasangan.

Ketika ada tetangga melahirkan, kita disunahkan untuk
memberikan tahni'ah ucapan selamat. Ketika diundang dalam pernikahan dalam
Islam wajib hukumnya datang. Islam mengajarkan shalat jama'ah, shalat
jum'at. Dari tempat-tempat yang dianjurkan datang ini, bisa terjalin
obrolan-obrolan yang secara tidak langsung bisa mengarah pada upaya
mendapat jodoh ataupun memudahkan mereka untuk menjadi "biro jodoh" bagi
saudaranya yang belum berpasangan.

Langkah ketiga, tidak boleh menunda-nunda. Ibarat orang yang
memiliki uang Rp 15 juta, ada yang menawarkan tanah langsung dibeli,
takut-takut harga tanah akan naik. Begitu pula dengan jodoh.

Nabi bersabda, "Ada tiga hal yang tidak boleh ditunda-tunda;
shalat pada waktunya, jenajah kalau sudah siap dikebumikan, seorang wanita
kalau sudah mendapatkan pasangan yang pas untuk menikah.

Kita bisa bayangkan seandainya ajaran Islam melaknat umatnya
yang belum menikah. Firman Allah; "Kami tidak utus engkau wahai Muhammad
kecuali untuk rahmat semesta alam. Banyak sekali rahmat dari agama Islam,
diantara masalah jodoh. Jadi, barang siapa yang bisa menjadi perantara bagi
saudaranya untuk menikah dia berati sudah membangun rumah di sorga.

"Jodoh memang harus dijemput. Tidak ada pasifisme, tidak ada
patalisme dalam Islam. Dan, ingat! Setiap langkah serius yang kita ayunkan,
Allah pasti akan membantu. Siapa yang bersikeras semangat juangnya berada
di jalan Ku untuk mendapat petunjukKu aku akan berikan petunjukKu, aku akan
mudahkan apa yang dia inginkan," tegas Ust Ali seraya mengutip salah satu
ayat al Qur'an.

Jadi, dari tiga hal yang sudah ditaqdirkan Allah, yaitu rezeki,
ajal dan jodoh, tidak boleh disertai sikap pasifisme dan fatalisme. Semua
itu ada ihktiar dan syar'inya dalam Islam. Kalu benar-benar beriman, setiap
gerak dan niatnya pasti akan mendatangkan pahala dari Allah. Sebaliknya,
orang yang paling bodoh, niatnya saja mendapat murka Allah? apalagi
bergerak!

Wednesday, February 1, 2006

Mencintai Apa Adanya

Rating:
Category:Other
Cintailah Apa Adanya

Suami saya adalah seorang insinyur, saya mencintai sifatnya yang alami dan Saya menyukai perasaan hangat yang muncul dihati saya ketika saya bersandar di bahunya yang bidang.

Tiga tahun dalam masa perkenalan, dan dua tahun dalam masa pernikahan, saya harus akui, bahwa saya mulai merasa lelah, alasan-2 saya mencintainya dulu telah berubah menjadi sesuatu yang menjemukan.

Saya seorang wanita yang sentimentil dan benar-2 sensitif serta berperasaan halus. Saya merindukan saat-saat romantis seperti seorang anak yang menginginkan permen. Tetapi semua itu tidak pernah saya dapatkan. Suami saya jauh berbeda dari yang saya harapkan. Rasa sensitif-nya kurang. Dan ketidakmampuannya dalam menciptakan suasana yang romantis dalam pernikahan kami telah mementahkan semua harapan saya akan cinta yang ideal.

Suatu hari, saya beranikan diri untuk mengatakan keputusan saya kepadanya, bahwa saya menginginkan perceraian. "Mengapa?", dia bertanya dengan terkejut. "Saya lelah, kamu tidak pernah bisa memberikan cinta yang saya inginkan"
Dia terdiam dan termenung sepanjang malam di depan komputernya, tampak seolah-olah sedang mengerjakan sesuatu, padahal tidak. Kekecewaan saya semakin bertambah, seorang pria yang bahkan tidak dapat mengekspresikan perasaannya, apalagi yang bisa saya harapkan darinya? Dan akhirnya dia bertanya, "Apa yang dapat saya lakukan untuk merubah pikiranmu?".
Saya menatap matanya dalam-dalam dan menjawab dengan pelan, "Saya punya pertanyaan, jika kau dapat menemukan jawabannya di dalam hati saya, saya akan merubah pikiran saya:
Seandainya, saya menyukai setangkai bunga indah yang ada di tebing gunung dan kita berdua tahu jika kamu memanjat gunung itu, kamu akan mati. Apakah kamu akan melakukannya untuk saya?" Dia termenung dan akhirnya berkata, "Saya akan memberikan jawabannya besok."

Hati saya langsung gundah mendengar responnya. Keesokan paginya, dia tidak ada di rumah, dan saya menemukan selembar kertas dengan oret-2an tangannya dibawah sebuah gelas yang berisi susu hangat yang bertuliskan....
"Sayang, saya tidak akan mengambil bunga itu untukmu, tetapi ijinkan
saya untuk menjelaskan alasannya." Kalimat pertama ini menghancurkan hati saya. Saya melanjutkan untuk membacanya.

"Kamu bisa mengetik di komputer dan selalu mengacaukan program di PC-nya dan akhirnya menangis di depan monitor, saya harus memberikan jari-2 saya supaya bisa membantumu dan memperbaiki programnya."
"Kamu selalu lupa membawa kunci rumah ketika kamu keluar rumah, dan saya harus memberikan kaki saya supaya bisa mendobrak pintu, dan membukakan pintu untukmu ketika pulang.".
"Kamu suka jalan-2 ke luar kota tetapi selalu nyasar di tempat-tempat baru yang kamu kunjungi, saya harus menunggu di rumah agar bisa memberikan mata saya untuk mengarahkanmu."
"Kamu selalu pegal-2 pada waktu 'teman baikmu' datang setiap bulannya, dan saya harus memberikan tangan saya untuk memijat kakimu yang pegal."
"Kamu senang diam di rumah, dan saya selalu kuatir kamu akan menjadi 'aneh'. Dan harus membelikan sesuatu yang dapat menghiburmu di rumah atau meminjamkan lidahku untuk menceritakan hal-hal lucu yang aku alami."
"Kamu selalu menatap komputermu, membaca buku dan itu tidak baik untuk kesehatan matamu, saya harus menjaga mata saya agar ketika kita tua nanti, saya masih dapat menolong mengguntingkan kukumu dan mencabuti ubanmu."
"Tanganku akan memegang tanganmu, membimbingmu menelusuri pantai, menikmati matahari pagi dan pasir yang indah. Menceritakan warna-2 bunga yang bersinar dan indah seperti cantiknya wajahmu".
"Tetapi sayangku, saya tidak akan mengambil bunga itu untuk mati. Karena, saya tidak sanggup melihat air matamu mengalir menangisi kematianku."
"Sayangku, saya tahu, ada banyak orang yang bisa mencintaimu lebih dari saya mencintaimu."
"Untuk itu sayang, jika semua yang telah diberikan tanganku, kakiku, mataku, tidak cukup bagimu.Aku tidak bisa menahan dirimu mencari tangan, kaki, dan mata lain yang dapat membahagiakanmu."

Air mata saya jatuh ke atas tulisannya dan membuat tintanya menjadi kabur, tetapi saya tetap berusaha untuk membacanya. "Dan sekarang, sayangku, kamu telah selasai membaca jawaban saya. Jika kamu puas dengan semua jawaban ini, dan tetap menginginkanku untuk tinggal di rumah ini, tolong bukakan pintu rumah kita, saya sekarang sedang berdiri disana menunggu jawabanmu."
"Jika kamu tidak puas, sayangku, biarkan aku masuk untuk membereskan barang-barangku, dan aku tidak akan mempersulit hidupmu. Percayalah, bahagiaku bila kau bahagia.".

Saya segera berlari membuka pintu dan melihatnya berdiri di depan pintu dengan wajah penasaran sambil tangannya memegang susu dan roti kesukaanku.
Oh, kini saya tahu, tidak ada orang yang pernah mencintai saya lebih dari dia mencintaiku.

Itulah cinta, di saat kita merasa cinta itu telah berangsur-angsur hilang dari hati kita karena kita merasa dia tidak dapat memberikan cinta dalam wujud yang kita inginkan, maka cinta itu sesungguhnya telah hadir dalam wujud lain yang tidak pernah kita bayangkan sebelumnya.
Seringkali yang kita butuhkan adalah memahami wujud cinta dari pasangan kita, dan bukan mengharapkan wujud tertentu.

Sumber:prayoga.net