Tuesday, December 26, 2006

-Untuk para suami-

Rating:★★★★
Category:Other
Indah sekali yah..andai smua swami menyadari...
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh

Peristiwa pernikahan bukanlah peristiwa kecil dihadapan Allah SWT. Akad nikah yang baru saja anda laksanakan berdua sama tingginya dengan perjanjian Bani Israil di bawah Bukit Thur yang bergantung di atas kepala mereka. Peristiwa akad nikah tidak saja disaksikan oleh orang tua, saudara-saudara, dan sahabat-sahabat anda, tetapi juga disaksikan oleh para malaikat di langit yang tinggi, dan terutama sekali oleh Allah penguasa alam semesta.

Bila Akhi sia-siakan perjanjian ini, bila Akhi putuskan janji yang sudah terpatri, Akhi bukan saja harus mempertanggungjawabkan kepada mereka yang hadir saat ini. Akhi juga harus bertanggung jawab dihadapan Allah Rabbul ‘Alamin.

Rasulullah bersabda yang artinya :
“Laki-laki adalah pemimpin di tengah keluarganya, dan ia harus mempertanggungjawabkan kepemimpinannya”.

Karena itu Rasulullah mengukur baik buruknya seseorang dari cara ia memperlakukan keluarganya.
“Yang paling baik diantara kamu ialah yang paling baik dan paling lembut terhadap keluarganya”.

Mengapa Allah dan Rasul-Nya mewasiatkan agar kita memelihara akad nikah yang suci ini ? Mengapa kebaikan manusia diukur dari cara dia memperlakukan keluarganya ? Mengapa suami dan istri harus mempertanggungjawabkan peran yang dilaksanakan oleh mereka dihadapan Allah SWT ? Jawabannya sederhana, karena Allah mengetahui bahwa kebahagiaan dan penderitaan manusia sangat bergantung pada hubungan mereka dengan orang-orang yang mereka cintai, yaitu keluarganya. Kata Marie von Ebner Eschenbach, “Bila di dunia ini ada surga, surga itu ialah pernikahan yang bahagia. Tetapi bila di dunia itu ada neraka, neraka itu ialah pernikahan yang gagal”. Para psikolog menyebut persoalan rumah tangga sebagai penyebab stress yang paling besar dalam kehidupan manusia.

Karena itulah, Islam dengan penuh perhatian mengatur urusan rumah tangga. Sebuah ayat pernah diturunkan dari langit hanya untuk mengatur urusan pernikahan antara Zainab dan Zaid bin Haritsah. Sebuah surat turun untuk mengatur urusan rumah tangga seluruh muslimin. Ribuan tahun silam, di Padang Arafah, dihadapan ratusan ribu umat Islam yang pertama, Rasulullah SAW menyampaikan khutbah perpisahan. Perhatikanlah salah satu hal yang beliau wasiatkan pada hari itu :

“Wahai manusia, takutlah kepada Allah SWT akan urusan wanita. Sesungguhnya kamu telah mengambil mereka sebagai istri dengan amanat Allah. Kami halalhan kehormatan mereka dengan kalimat Allah. Sesungguhnya kamu mempunyai hak atas istrimu, dan istrimu pun mempunyai hak atas kamu. Ketahuilah, aku wasiatkan kepada kalian untuk berbuat baik terhadap istri kalian. Mereka adalah penolong kalian. Mereka tidak memilih apa-apa untuk dirinya, dan kamu tidak memilih apa-apa dari diri mereka selain itu. Jika mereka patuh kepadamu, janganlah kamu berbuat aniaya terhadap mereka”. (HR. Muslim dan Turmudzi)

Izinkanlah saya (sebagai saudaramu) menyampaikan amanat kepada anda yang kini memikul wasiat Rasulullah pada haji Wada’ (perpisahan).

Akhi, dihari yang berbahagia ini, dengan nikmat dan ‘inayah Allah SWT, Akhi sampai pada saat yang paling indah, paling bahagia, tetapi juga paling mendebarkan dalam kehidupan anda. Saat paling indah, sebab mulai hari ini cinta tidak lagi berbentuk impian dan khayalan. Saat paling bahagia, sebab akhirnya Akhi berhasil mendampingi wanita yang dicintai. Saat paling mendebarkan, sebab mulai saat ini Akhi memikul amanat Allah untuk menjadi pemimpin keluarga.

Kalau pada saat ini dada Akhi berguncang dan suara anda bergetar, itu adalah pertanda Akhi tengah memasuki babak baru dalam kehidupan. Dahulu Akhi bebas, yang boleh pergi sesuka hati, Tetapi sejak hari ini, bila Akhi pulang hingga larut malam, di rumah ada seorang wanita yang tidak bisa tidur karena mencemaskan Akhi. Kini bila Akhi tidak pulang berhari-hari tanpa berita, di kamar ada seorang wanita lembut yang akan membasahi bantalnya dengan linangan air mata. Dahulu, bila Akhi mendapat musibah, Akhi hanya akan mendapatkan ucapan “turut prihatin” dari sahabat-sahabat Akhi. Tetapi kini, seorang istri akan bersedia mengorbankan apa saja agar Akhi meraih kembali kebahagiaan anda. Akhi sekarang memperoleh kekasih yang diciptakan Allah SWT untuk berbagi suka dan duka bersama Akhi.

Rasulullah bersabda yang artinya :
“Ada dua doa yang akan didahulukah Allah siksanya di dunia ini yaitu Al-baghyu dan durhaka kepada orang tua”. (HR Turmudzi, Bukhari, dan Thabrani)

Al-baghyu adalah berbuat sewenang-wenang, aniaya, dan zalim kepada orang lain.
Dan Al-baghyu yang paling dimurkai Allah adalah berbuat zalim terhadap istri.
Yang termasuk Al-baghyu adalah :
- menelantarkan istri,
- menyakiti hatinya,
- merampas kehangatan cintanya,
- merendahkan kehormatannya,
- mengabaikan dalam mengambil keputusan, dan
- mencabut haknya dalam memperoleh kebahagiaan hidup bersama. Karena itulah Rasulullah SAW mengukur tinggi rendahnya martabat seorang laki-laki dari cara bergaul dengan istrinya.

Rasulullah bersabda yang artinya :
“Tidak memuliakan wanita kecuali laki-laki yang mulia. Tidak merendahkan wanita kecuali laki-laki yang rendah juga”.

Rasulullah adalah manusia paling mulia. Dan Aisyah bercerita bagaimana beliau memuliakannya :
“Di rumah”, kata Aisyah, “Rasulullah melayani keperluan istrinya (seperti) memasak, menyapu lantai, memerah susu, dan membersihkan pakaian”.

Rasulullah memanggil istrinya dengan gelaran yang baik. Setelah Rasulullah SAW wafat, ada beberapa orang menemui Aisyah, memintanya agar menceritakan perilaku Nabi SAW. Aisyah sesaat tidak menjawab permintaan itu. Air matanya berderai. Kemudian dengan nafas panjang ia berkata, “kana kullu amrihi ajaba”. (Ah… semua perilakunya indah). Ketika didesak untuk menceritakan perilaku Rasul yang paling mempesona, Aisyah kemudian mengisahkan bagaimana Rasul yang mulia bangun ditengah malam dan meminta izin kepada Aisyah untuk sholat malam.

“Izinkan aku untuk menyembah Rabb-ku”, kata Rasulullah kepada Aisyah.

Bayangkan Akhi, untuk sholat malam saja Rasul meminta izin kepada istrinya. Disitulah terciptanya kemesraan, kesucian, kesetiaan, dan penghormatan.

Akhi, kalau saya harus menyampaikan tausiyah (nasihat) kepada anda, saya hanya inging mengatakan :

“Muliakanlah istri Akhi, sebagaimana Rasulullah memuliakan istri-istrinya, sehingga kelak bilamana Allah mentakdirkan Akhi meninggal lebih dahulu lalu kami menanyakan kepada istri Akhi tentang perilaku anda, ia akan mengatakan seperti Aisyah : “Ah… semua perilakunya indah, menakjubkan sekali…”. Subhanallah…

taken from blognya :
http://asalim-ponder.blogspot.com
http://cenile.blogspot.com/2006_07_01_cenile_archive.html

Thanks yah..

Pentingnya Menghargai Istrimu..Sebuah Catatan.

Rating:★★★★
Category:Other
Source :
Mawlana Syaikh Nazim Adil al Haqqani an Naqshbandi
Ditranslasi dari Liberating The Soul Volume 1

Bissmillahirrahmanirahim,
Bawakan istrimu perhiasan agar ia senang. Bila istrimu marah, bawakan sesuatu yang ia sukai. Kalian harus tahu, bahwa kalian tidak boleh melukai istrimu!.
Buatlah mereka selalu senang denganmu, jika tidak, bila kalian pulang kerumah, maka mereka akan pergi. Kalian mengerti !. Jagalah agar mereka selalu senang pada kalian, maka mereka akan mebalasnya dengan kebahagiaan juga.

Wanita sebenarnya diuntungkan, baik di kehidupan di dunia maupun di kehidupan selanjutnya. Mengapa??. Karena mereka tidak akan diberi pertanyaan. Di Hari Perhitungan, semua wanita yang bersuami akan datang bersama suaminya. Bila suaminya masuk surga maka mereka akan ikut dan tidak ada pertanyaan untuknya. Tetapi si suami akan diberikan berbagai macam pertanyaan . Apakah kalian mengerti!!.

Dengan menunjukkan passport di pintu surga, istrimu juga akan ikut bersamamu. Allah swt akan bertanya,
Apakah ini istrimu?, maka kalian akan berkata :Ya, ini istriku.
Apakah engkau puas dengannya?. Jika kalian menjawab, Ya, aku puas dengannya, maka Allah swt akan berkata,: Bawa dia dan masuklah ke surga. Tetapi jika kalian berkata,
bahwa aku tidak puas dengannya karena ia terlalu banyak bicara dan sebagainya,
maka Allah akan berkata, Berhenti! .
Mengapa engkau tidak puas dengan istrimu?. Karena istrimu adalah menjadi penghalangmu dengan neraka. Jika istrimu tidak bersamamu maka kalianpun sudah masuk neraka. Oleh sebab itu para istri lebih berharga dari dirimu.

Jika para istri kalian tidak berlaku sebagai penghalang, maka kalian semua sudah masuk neraka. Tak ada yang akan mengeluarkan kalian dari neraka kecuali istri kalian, karena mereka adalah perlindungan kalian.
Jika kalian pergi kerja, ambilah tangannya dan ciumlah, lakukan hal yang sama di malam harinya.
Kalian harus memperlakukan istri kalian dengan sangat lembut. Ini adalah kebenaran!!. Untuk itu pula kalian harus menjaga hak-haknya. Apalagi karena kalian sering kali bertindak kasar terhadap mereka, atau membatasi hak mereka, padahal setiap orang harus memperoleh hak-haknya.

Allah swt akan bertanya,: Mengapa kalian tidak puas dengan istri kalian?.
Istrimu adalah penghalang antara dirimu dengan neraka. Bukankah dia yang memelihara rumahmu, memasak untukmu, mencuci dan merawat anakmu,
Allah berkata. Sebenarnya menurut syariah tidak ada kewajiban bagi perempuan untuk melakukan apapun, suamilah yang harus melakukannya, mencuci pakaian, merawat anak dan membersihkan rumah.

Dalam syariah Allah swt bahkan tidak memerintahkan seorang ibu untuk menyusui bayinya. Tugas ini merupakan kewajiban suami untuk membayarnya, dan tugas suami yang harus menjaganya. Apakah kalian para suami telah memberikan penghargaan terhadap istrimu?. Untuk setiap anak yang telah ia lahirkan, maka kalian harus memberikan penghargaan kepadanya, misalkan seuntai kalung emas.

Ketika istrimu menyusui bayimu, maka kalian harus membayarnya dan bukan malah berkata , sudah kewajiban kamu harus melakukannya. Jangan memerintahkan mereka untuk bekerja diluar rumah!. Tuhan memberikan peran bagi istri hanya sebagai penghalang antara kalian para suami dengan yang haram, itulah tugasnya istri.

Selain itu semua pekerjaan menjadi tanggung jawab suami. Tetapi saat ini para istri kalian melakukan semua pekerjaan rumah tangga, menyusui anak kalian dan mereka melakukan semua pekerjaan itu secara suka rela karena rasa penghargaannya terhadap kalian para suami. Apakah kalian pernah membersihkan rumah dan menjaga anak-anak kalian?!.

Wamin Allah at Tawfiq, bihormati habib al-Fatihah.

taken from Milis keluarga Islam


Tuesday, December 12, 2006

---SatU RinDu----

Rating:★★★★
Category:Other
Hujan
Kau Ingantkan aku tentang satu rindu
Dimasa yang lalu
Saat mimpi masih indah
bersama mu

Terbayang satu wajah penuh cinta penuh kasih
Terbayang satu wajah penuh dengan kehangatan
kau IBU

Oh IBU..
Allah izinkanlah aku
bahagiakan dia
meski dia telah jauh
Biarkanlah aku
berarti
untuk dirinya
Oh Ibu...Kau Ibu...

this is a song from Opict feat Amanda, that i heard recently while its raining, quite made me..hiks...kangennn..

---wuvs ya Mom---

....AA_ONLINE....

Mau denger ????silahkan...

Aa_online :Assalamualaikum ?
f_rachmanto : Waalaikum salaam ?
f_rachmanto : Aa .. lama gak online nih, ? kemana aja ?

Aa_online : Ah ? Aa mah disini aja, Kang Oji kumaha damang?

f_rachmanto : Baik A, kumaha bulan madu? :)

Aa_online : Ah, eta deui, eta deui ? hehehe ?

f_rachmanto : Sori A, habis kaget nih Aa nikah lagi

Aa_online : Aduh kenapa atuh mesti kaget segala. Kan berpoligami teh diijinkan Allah.

f_rachmanto : Diijinkan lho A, bukan diwajibkan.

Aa_online : Betul. Hukumnya sunnah.

f_rachmanto : Kenapa sih A, nikah lagi?

Aa_online : Aduuh ini lagi pertanyaanya ? Kumaha nya ngajawabnya?

f_rachmanto : Apa ada yg kurang dari Teteh?

Aa_online : Wah, insya Allah bukan karena itu, Teteh itu wanita
yang sangat luar biasa.

f_rachmanto : Jadi kenapa?

Aa_online : Begini, pernikahan Aa yang kedua ini latar belakangnya
ya sama saja dengan alasan orang lain menikah. Kang Oji dulu kenapa
menikah?

f_rachmanto : Mmmm ? Karena saya dan istri saling cinta, dan pengen
hidup bareng membangun keluarga yang sakinah?

Aa_online : Begitu juga Aa dengan pernikahan kedua ini.

f_rachmanto : Tapi Aa kan bisa menyakiti hati Teteh. Apalagi anak-anak
Aa. Anak mana sih yang rela Ayahnya nikah lagi.

Aa_online : Yah, saya juga katakan ini bukan keputusan mudah. Saya
mohon maaf sama Teteh dan anak-anak saya, jika keputusan ini

tidak enak buat mereka. Namun saya juga berharap ini bisa jadi hikmah
bagi mereka untuk melatih keikhlasan mereka. Dan

alhamdulillah Teteh dan anak-anak dapat menerima ?

f_rachmanto : Maaf nih A, kok tega menyakiti hati orang yang kita
cintai?

Aa_online : Sudah tentu saya tidak tega, tapi ?

f_rachmanto : Kalau tidak tega kenapa tetap dilaksanakan?

Aa_online : Begini, karena ada tujuan yang menurut Aa insya Allah
baik. Dan Aa yakin keluarga Aa akan dapat ikhlas menerima keputusan

Aa.

f_rachmanto : Maaf A, apakah ini untuk kepuasan seks?

Aa_online : Semua pernikahan bukan nya selalu ada aspek seks?
Namun seks tentu bukan satu2 nya aspek dan bukan yang paling utama.

Aa_online : Salah satu hikmah pernikahan adalah untuk mencegah
manusia dari kerusakan akibat perilaku seks seperti binatang. Kang Oji

bisa lihat perilaku saudara-saudara kita dewasa
ini yang lama-lama menganggap seks diluar nikah bukan hal terlarang. Ini

harus diluruskan ?

f_rachmanto : Dengan poligami?

f_rachmanto : Bukan kah nanti jadi nya poligami iya, zina jalan terus
?

Aa_online : Yah kalo masalah zina mah, kalo moral orangnya sudah
mengizinkan zina ya bagaimana ya? Tapi ada pandangan juga nih.

Barangkali masyarakat kita sekarang juga yang
mengkondisikan perzinahan.

f_rachmanto : Maksud Aa?

Aa_online : Yah, masyarakat sekarang kan semakin permisif terhadap
hubungan laki-laki dan perempuan, semakin menganggap lembaga

keluarga tidak penting, menganggap lembaga pernikahan tidak
penting. Sementara namanya dorongan hubungan seks adalah

sesuatu yang alamiah dan pasti terjadi. Paham maksud Aa?

f_rachmanto : Rada ngantuk sih A, tapi paham lah.

f_rachmanto : Ya jujur aja sih, kalau sekarang kita denger sepasang
laki-laki perempuan tinggal bersama tanpa menikah dianggap semakin
biasa.

Aa_online : Padahal dulu enggak

f_rachmanto : Ya ? dulu nya itu tabu.

Aa_online : Demikian pula poligami

f_rachmanto : Halahh ? belok nya jago bener :)

Aa_online : Hehehe bukan begitu. Ini kenyataan. Coba kita
perhatikan dalam sejarah. Orang jaman dulu mempraktekkan poligami.
Bahkan kalau tingkatannya raja atau bangsawan, istrinya bisa ratusan ?

f_rachmanto : Dulu dianggap biasa, sekarang dianggap tabu.

Aa_online : Betul

f_rachmanto : Itukan dulu Aa

Aa_online : Betul, maksud Aa cuma ingin kasih gambaran bahwa
pandangan masyarakat bisa berubah.

f_rachmanto : Tapi Aa, kenapa kita selalu melupakan konteks "adil"
dalam ketentuan berpoligami.

f_rachmanto : Maksud saya, kalau istri pertama sampai merasa tidak
ridha saja kan sudah tidak adil. Saya pernah baca sih, ada beberapa
istri yang dari awal ikhlas suami nya menikah lagi, bahkan membantu
mencarikan istri baru. Tapi kan angkanya sangat sedikit. Artinya,
poligami baru bisa dilaksanakan dalam kondisi yang hampir mustahil.

Aa_online : Tapi mungkin

f_rachmanto : Ya ?

Aa_online : Apa tidak mungkin ada istri yang ikhlas suaminya
menikah lagi karena sesuatu hal, katakan yang sifatnya darurat?

f_rachmanto : Ya mungkin saja, tapi kecil ?

Aa_online : Tetap saja mungkin.

Aa_online : Dan hukum agama dimaksudkan untuk memberi jalan keluar
bagi hal yang mungkin tadi.

f_rachmanto : OK Aa, saya tidak pernah mempertanyakan legalitas
berpoligami. Tertulis dalam teks dengan sangat jelas itu diperbolehkan.

f_rachmanto : Tapi bukankah sesuatu yang boleh belum tentu baik.

Aa_online : Misalnya ?

f_rachmanto : Misalnya saya membeli mobil mewah sementara
saudara-saudara saya ada yang putus sekolah karena kurang biaya,
terjepit hutang, atau bahkan kelaparan ..

f_rachmanto : Beli mobil pake uang saya sendiri, halal, ya boleh dong.
Tapi tidak baik saya lakukan karena akan menyakiti hati saudara-saudara
saya ?

Aa_online : Membeli mobil tadi "tidak baik" ukuran nya apa?
Dibandingkan dengan apa?

f_rachmanto : Dibanding dengan misalnya menyedekahkan uang saya tadi ?

Aa_online : Setuju. Nah, kalau dibanding dengan menggunakan uang
tadi untuk berjudi di kasino?

f_rachmanto : Ya lebih baik beli mobil.

Aa_online : Sangat relatif ya?

f_rachmanto : Hmm ? ya.

Aa_online : Jadi itu semua akan sangat subyektif, dan sangat
tergantung konteks. Tidak bisa dihakimi secara hitam-putih begitu saja.
Dari satu kasus dengan kasus lain akan berbeda.

Aa_online : Poligami itu seperti pintu darurat di sebuah pesawat.
Boleh digunakan, kalau memang keadaan mengharuskan. Tapi juga jangan
digunakan kalau pesawatnya baik-baik saja. Jadi harus tahu ilmunya.

f_rachmanto : Hehehe ? Memang pernikahan Aa sama Teteh tidak baik2
saja ya ?

Aa_online : Tuh kan ? Kalo ini mah jadi ngegosip ?

f_rachmanto : Iya sori Aa, becanda. Thanks penjelasannya.

f_rachmanto : BTW ini lagi online di Daarut Tauhid ya A?

Aa_online : Lha koq Daarut Tauhid?

f_rachmanto : Lho? Ini Aa Gym kan ?

Aa_online : Aduh Ji! Ini mah saya atuh, Aa Dadang, temen kerja
kamu dulu ?

f_rachmanto : Astaghfirullah ? Kirain dari tadi teh Aa Gym ?#@*7QZx&*@#$..

lets smile better than gossip..hehhee