Thursday, March 10, 2011

Beginning story of my 2nd Pregnancy

Bismillahirahmannirahim.. mau memulai cerita tentang kehamilan kedua ini karena ini menjadi salah satu pengalaman hidup yg tidak terlupakan, akan sangat panjaaaaaaang..disarankan kalo ga minat ga usah baca hihii

================================================

Akhir Oktober 2010 tepatnya cerita ini dimulai kalo dibilang terkena musibah hmm kurang tepat  tepat, ujian? apa anugrah yah enaknya..*bingung

 

Kehamilan kedua ini sebenarnya disebut di luar dugaan ..hmm ngga, disebut tidak terplanning juga tidak, namun direncanakan banget juga ngga...plin plan mode on yah...

 

Semua diawali di bulan Oktober dimana aku menjadi PIC sebuah kegiatan Workshop yang menjadi agenda rutin tahunan di kantor. Saat itu memang hectic banget, sampe aku sendiri lupa jadwal haid ku, bulan itu aku udah ngeh kalo aku sudah telat cuma beberapa hari aja.(HPHT 20 sept 2010).tapi masih ada kepikiran mungkin stress karena padatnya kegiatan persiapan.

 

Tanggal 27 Oktober dimana diselenggarakan kegiatan Workshop dilaksanakan, full day berasa kaki ga berenti bergerak.  Disore hari setelah selesainya kegiatan aku buru mau ambil sholat Ashar, saat itu sudah terlambat nyaris jam 5.40. Saat di toilet aku menemukan -maaf- dalam underware udah ada flek darah pekat yang sudah coklat, ga tau kenapa saat itu aku noticenya itu bukan darah haid..


Sore itu setelah ashar aku berdoa memohon semoga semua baik baik aja, saat itu aku langsung terdiam ..antara cape, bimbang ada galau juga penasaran..Ayah sore itu berhalangan menjemput karena jadwal futsal, tanpa pikir panjang malam itu diantar supir aku ke Dsog RS terdekat dari kantor..untuk cek dan memastikan keadaan ku

 

Beruntung malam itu ga ada antrian, Dsog meminta ku untuk minum yang banyak supaya terlihat dimonitor saat USG, sayang malam itu tidak didapatkan apapun..nihil ..mau melakukan tes lab udah keburu malem (seharusnya di RS sebesar itu bisa..tapi entah lab nya sudah tutup). Sang Dsog meminta untuk dilakukan test lab esok harinya sekaligus kasih secarik kertas resep dengan dua opsi :

1. Jika hasil test positif maka selain resep itu harus di tebus dan diminum (resep penguat kandungan) juga diwajibkan untuk beristirahat di rumah /bedrest selama 3 hari

 

namun...

 

2. Jika hasil negatif makan resep itu diabaikan..karena kemungkinan itu darah haid.

 

Aga aneh juga ko kaya main tebak-tebakan..tapi ya sudah lah ga diambil pusing, Esok hari bersama ayah aku tes lab 2 jam menanti dan hasilnya Positif..

tidak lupa mbak pemberi hasil test nya juga memberi selamat..namun saat itu perasaan yang muncul Happy..iyaahh.. tapi Worried juga..iya..

terutama karena adanya flek yang membuatku berfikir ada sesuatu yang terjadi

 

Mau kembali konsul ke dokter, hari udah aga siang dan dapat dipastikan antriannya dokter panjang, pikiran masih tertuju pada pekerjaan kantor yang masih berantakan ..berikut laporan dan sisa2 kegiatan dll..akhirnya di putuskan kembali ke kantor ..Setelah sebelumnya meyakinkan Ayah, aku akan baik baik aja dan Insya Allah ga akan kerja cape cape,

 

Sore hari pulang sampai rumah semua masih baik baik saja, esok (29 oktober) aku udah meniatkan ngantor seperti biasa, namun ayah akhirnya menemukan secarik kertas untuk bedrest akhirnya..ga kuasa menolak aku istirahat di rumah, Masih berasa baik baik aja aku dirumah melakukan pekerjaan rumah seperti biasa ..menyiapkan malya sekolah menjemput dan mengerjakan pekerjaan rumah ..taunya disiang hari aku menemukan flek lagi :(

 

Esok harinya hari Sabtu (30 oktober) aku berniat ke salon untuk keramas creambath dan sekalian mampir ke rumah mamahku yang berdekatan dengan salon langganan, sabtu ayah lagi lagi ada kegiatan hanya bisa ngedrop aku di salon, dan ayah bilang jangan kemana-mana kalo sudah selesai, menunggu supir kami jemput, saat itu aku bandel karena daripada aku nunggu lama, aku putuskan naik ojek aja yang kupikir jaraknya pendek dari salon ke rumah..berdua aku sama malya naik ojek.

 

Sampe rumah mamah, aku istirahat leyeh leyeh dan hari itu yang aku inget kepengen makan melulu..sampe makan 3 kali, dan saat mau ambil dzuhur, lagi lagi aku temukan darah segar dalam CD..panik lah aku hari itu lebih banyak dari sebelumnya..seperti haid diawal awal.. sedih...tapi memilih untuk tiduran dan rebahan di kamar setelah menghubungi ayah,

 

Setelah menelfon dsog E di RS biasa, sayang hari itu ga ada praktek, ayah memutuskan untuk ke hermina arcamanik saja sore itu, mama dan kakak2 ku ikutan worried juga..

 

Sore itu setelah menunggu aga lama, aku di USG dan di periksa dalam(things i alwasy hate) dan dsog (sebut saja dsog R) menyatakan aku terancam keguguran diagnosa nya Abortus Imminers, darah pada jari2 tangan dokter R sempat di tunjukan bahwa sudah terjadi peluruhan dan serpihan coklat, ..dari pendarahan itu..

 

Dokter R menyatakan untuk istirahat total selama satu minggu, dan menyampaikan jika terjadi pendarahan lagi menyarankan untuk sesegera mungkin ke IGD/UGD. dokter R juga menyampaikan untuk bisa iklas menerima keadaan itu..beserta wejangan dan nasihat lain..

 

Rencana  minggu pagi sampai senin bersama sama ayah, malya, mama-papa dan mama mertua ke jakarta menikmati complimentary room hotel Le grandier mangga dua.. president suite n executive suite pula..whuaa apa daya..tapi diputuskan ga dibatalkan, jadinya mama mertua dan kerabat dijakarta menikmati fasilitas gratis itu ..tadinya aku mengijinkan malya dan ayah pergi juga tapi ayah menolak dan memilih untuk siaga dirumah.. dan malya juga memilih dirumah saja Alhamdulillah Malya sangat iklas padahal dia udah menanti nantikan moment itu...

 

Jangan tanya soal perasaaan malam itu dan hari hari berikutnya, sedih takut kecewa..sangat..ngga karuan pokonya, dengan fisik yang harus diem rebahan saja di rumah, pikiran melayang kemana mana pekerjaan kantor yang menumpuk dan belum tuntas, belum keadaan yang ngga jelas dan ketakutan di kuret ..klop sudah..

 

Aku pindah ke kamar bawah untuk menghindari naik turun tangga, dan hanya diam aja rebahan..karena ada yang selalu melototin kalo aku ditemukan berdiri atau jalan ke dapur  atau untuk sekedar mencari angin ke depan , makan minum di kirimin dan disediain sama  Devi sang asisten atau kadang sama Mama mertua..

 

Sampai akhirnya tanggal 2 November : siang hari setelah dari toilet pendarahan terjadi, dan ayah sedang tidak ada dirumah, hari ini yang dinanti..aku nangis sejadi2nya..ketakutan..ayah bilang untuk segera ke IGD tapi aku keukeuh mau tunggu ayah aja, ayah membujuk pergi duluan sama Mama mertua dan Supir, saking paniknya saat itu ada insiden yang ga terlupakan..salah satu supir kami resign karena ayah marah.. dan salah paham..(ini sekilas info saja)

 

Sore itu aku ke UGD RS dekat kantor yang kupilih karena ga tau kenapa aku ko ga sreg  kembali ke hermina untuk ketemu dsog R lagi, darahnya udah banyak banget dan kecoklatan..udah kaya orang sakit beneran pake kursi roda dibawa kesana kemari, sampe akhirnya masuk ke ruangan periksa dsog E, ku ceritakan kejadian pendarahan terakhir tanggal 30 okt, sekaligus diagnosa dokter di hermina, juga mengenai obat penguat yang dianjurkan untuk di hentikan konsumsinya, yang membuat dsog E ini sedikit kaget, karena dia bilang ..harusnya tetap di minum, bingung la aku..

karena sepertinya dua aliran yang berbeda dokter2 ini..

dan pada akhirnya dokter E ini menanyakan ulang kepadaku, setelah ngecek pembalut dan darah yang keluar.."jadi gimana ni..mau di pertahankan atau di keluarkan?"

 

mana ku tau....aku pada kondisi betul2 blank.. ga tau apa yang harus disampaikan dan di pilih..apalagi ayah sampe sore itu belum juga dateng ke RS..

 

Dokter juga terlihat bingung dan beberapa kali menyampaikan secara lisan dan bergumam kebingungan jika dihadapkan pada situasi ini..beberapa kali berbincang dengan suster dan ada beberapa kali juga suasana hening..seperti buntu..

 

dan akhirnya terlontar lagi pertanyaan.."bingung saya juga bu..kalo begini, kalo mau saya kasih obat untuk bisa nanti keluar.. tapi kalo mau coba USG besar..gimana?"

 

dan akhirnya kupilih dirujuk ke radiologi untuk USG besar, kupilih hari itu juga, namun ternyata jadwal untuk USG besar di bag radiologi penuh sampai doktern E pun aga kesal karena suster ybs yang langsung mendaftarkan via phone untuk USG besar di RS tersebut, sampai akhirnya dokter menyarankan juga untuk melakukan USG besar di laboratorium di luar RS jika di RS ini tidak memungkinkan, karena harus di lakukan segera..

 

Sampai akhirnya ayah datang dan mencoba juga datang langsung kebagian radiologi untuk daftar USG besar, namun tidak didapatkan jawaban pasti hanya diminta datang keesokan harinya.

 

Esok hari saya sudah betul-betul menjaga gerak dan langkah saya, dan datang kembali ke RS tersebut.  Ternyata antrian di bag radiologi panjang dan lamaa, saya disebutkan kebagian pukul 1 siang, dari sejak jam 8 pagi menunggu, ayah mendaftar ke tempat praktek Dokter E juga, namun ngga lama malah datang suster dengan membawa kursi roda dan membawa saya ke ruangan praktek dokter dan juga di nyatakan harus dirawat..tanpa persiapan yah aku manut saja meski biingung ..

 

setelah mendapat ruangan perawatan untuk menginap, aku dipanggil ke bagian radiologi  kurang lebih pukul 3 sore untuk periksa USG dalam, rasanya udah ngga karuan takut akan hasil dan keputusan terburuk yang akan diambil..

 

USG besar hanya terlihat banyak benturan dan darah2 disekitar rahim, namun tetap fetus belum jelas..dokter pertama menyudahi, datang dokter kedua mendapat hasil yang sama dan masih penasaran, dokter bag radiologi yang kedua memilih USG transvaginal..ya melalui vagina..namun lagi lagi tidak terlihat apapun hanya sebutir gumpalan kecil sekali..yg belum terdeteksi jantung dan apapun itu..saya sempat menanyakan kemungkinan Blighted Ovum..tapi dokter dengan jelas bilang bukan..

 

Akhirnya disudahi pemeriksaan dan kembali ke ruangan perawatan ..dokter radiologi dalam hasil pemeriksaaannya meminta waktu satu minggu (kepada dsog E) untuk dilakukan tes ulang (USG besar dan USG transv)


dan sejak hari itu saya diminta -lagi-lagi- bed rest namun kali ini

di rumah sakit. ya sejak hari itu saya menginap di RS Bersalin tepatnya kebetulan aku dapet kelas II sehingga sharing kamar dan beberapa kali kalo ada yang jenguk pasien sebelah kerabatnya selalu bertanya kapan melahirkannya?

 

Sejak masuk ruang perawatan aku memilih untuk ditinggal saja, tidak ditunggui, saat itu devi asisten pengasuh malya juga memang sedang sakit dan meminta pulang namun saya keukeuh tidak mengijinkan pulang karena takut nya malah keterusan saya minta ayah pulang untuk suruh supir atau siapa antar devi ke dokter untuk periksa, belum tuntas aku bicara sama ayah ,, telp berdering dari eyang uti (mama mertua) kalo devi pingsan di depan kamar mandi..whua..ada ada aja..

 

Tiga hari berada di ruang perawatan tidak serta merta membuat pikiran dan fisik lebih baik, segala hal berkecamuk.  Apalagi saat itu rasa mual udah mulai datang..makanan ga bisa masuk selamat semua, selalu mual dan diakhiri muntah..sungguh hal yang menyiksa tapi ada sisi yang membuatku tenang akan kah tsb pertanda baik..Hal lain yakni aku sengaja ngga memberitahukan kepada keluarga kalo aku di rawat, mereka rata-rata tau kalo aku sedang bed rest di rumah, apalagi ayah juga sibuk selain kerja dan juga jagain Malya, jadi di RS aku lebih seringnya sendirian. sengaja..supaya bisa tidur ..meski nyatanya ngga..saat itu telepon terus berdering, mulai dari ucapan dan doa smoga aku segera pulih, ga sedikit juga yang menguatkan aku untuk bisa mengiklaskan jika terjadi yang terburuk, banyak juga yang menakut-nakuti aku kalo pun janin ku berhasil tumbuh tidak akan tumbuh sempurna...whuaaa..semua aku tampung dan dengarkan saja....

 

Oh yah ada cerita menarik, bikin gereget dan juga bisa dibilang kasus buatku yang akhirnya bak selebritis hehehhe ini akan di tulis dalam jurnal terpisah. So dont miss it.. *halah

 

Tanggal 5 november tepatnya hari jumat aku diperbolehkan pulang, Alhamdulillah..rasa kangen terutama sama Malya. Siang itu mama mertua, Ayah dan Malya jemput..malya malah sempet menghabiskan makan siangku saat itu habis bis..(apa hubungannya yah hehehe)

 

Saat itu sedang ramai pemberitaan mengenai Gunung Merapi yang meletus, dan banyak issue mengenai butiran halus glass hard yang sudah sampai bandung, sempat membuatku khawatir juga terutama sama Malya.  Untungnya aku sudah segera di perbolehkan pulang meski tanpa ada keputusan apapun karena USG besar dan Trans akan diulang 4 hari berikutnya, saya tetep disarankan untuk tidak masuk kantor dan mengurangi aktifitas angkat besi misalnya hehehhe..dan mengurangi aktifitas fisik ..ada sedikit gundah kenapa kalo akan kehilangan janin ini saya harus dibatasi juga..tapi ada satu keyakinan  yang menguatkan saya harus lakukan sebagai bentuk ikhtiar saja ..

 

Sampai rumah, masih merasa diperlakukan seperti orang sakit dimana gerak langkah di batasi, hanya ke toilet saja aku di perbolehkan selain itu hanya boleh rebahan aja..berasa aneh aja. Disini pembelajaran ku di mulai aku belajar banyak dari Malya yang saat itu selama aku beristirahat dirumah banyak mendukung, membantu dan Malya terlihat sangat mandiri, dia seringkali membawakan minum untukku, menawarkan atau menyuapiku, mencium ku di pagi hari atau saat aku tertidur, memilihkan dan membawakan pakaian ganti..atau membawa bukunya untuk sama sama bercerita bahkan keiklasannya untuk membatalkan semua rencana-rencana liburannya..dia iklas..

 

Saat itu aku merasa sangat bersyukur dan beruntung, bahkan beberapa kali saya menagis menyesali akan kesombonganku, aku menyesal dan memohon ampun padaNya, dan mulailah rasa iklas itu pun muncul. Saya pasrah akan apapun yang akan terjadi, saya serahkan pada Allah sebagai Maha Segalanya.  Meski kekhawatiran masih sering datang terutama ketika saya harus ke kamar kecil, dan harus melihat CD, sampai dengan hari dimana saya harus test masih ada sedikit flek dan maaf dalam air seni saya suka ada serpihan coklat sedikit.

 

Sampai akhirnya waktu untuk tes USG besar tiba, saat itu perasaan saya sudah sangat  jauh lebih baik ..lebih ringan rasanya langkah itu dan mungkin karena saya sudah pada titik pasrah dan iklas, saya juga sudah sangat siap dengan segala kemungkinan terburuk

 

Hari itu saya lagi lagi kebagian siang untuk USG besar, saat masuk ruangan dan suster mempersiapkan peralatan, ga lama dokter datang dan memeriksa menggunakan USG besar dahulu namun lagi lagi tidak terdeteksi padahal aku berharap ga usah pake USG transvaginal karena merasa kurang nyaman, namun akhirnya dilakukan juga.. dan Alhamdulillah tidak memerlukan waktu banyak, dokter menunjukan fetus dan menyampaikan juga beberapa kali menunjukan bahwa ada tanda-tanda kehidupan disana..detak jantungnya terdeteksi..dan semuanya terlihat baik..tidak ada benturan dan serpihan darah lagi (seperti hasil minggu lalu) bersih!...dan suster memberi selamat..sambil bilang "tuh bu ada dedenya" Subhanallah ..Wallhamdulillah.. ayah pun terlihat tersenyum bahagia..dengan mata berkaca kaca..

 

Betapa bersyukurnya saya saat itu bahwa Allah sungguh sangat sayang padaku, bahwa kita memang tidak pernah tahu apa yang menjadi rahasiaNya...membayangkan jika saat itu aku memilih untuk mengeluarkan janin ini..Sampai akhirnya selamatan 4 bulan (16 januari bertepatan milad malya ke 4) di gelar dan Ibu ustadzah tak henti hentinya memberi wejangan yang juga membuat tak henti-hentinya air mata ini berlinang..

 

Allhamdulillah..saat ini kehamilanku sudah masuk di minggu ke 24 (6 bulan).. 3 months to go..dan Alhamdulillah semua- Insya Allah -berjalan baik, janin dan aku berkembang baik..malah BB sudah naik hampir 11 kg , aku sudah menjalankan segala aktifitas seperti biasa, ngantor dan sudah bisa ikut aktif berorganisasi lagi, yang menjadi hutang terbesarku saat itu sebenarnya tidak ikut serta dalam persiapan pelaksanaan Perayaan Hari Ibu (Mom's n Babies Fair AIMI JABAR) Allhamdulillah bisa ikut dalam rapat persiapan akhir bahkan sampe jam 12 malam weks dan ikut pada pelaksanaan acara tersebut sampai akhir 25 26 desember 2010 lalu

 

Diakhir bulan januari juga akhirnya aku mengantongi ijin dari Ayah untuk ikut pelatihan Konselor di RS KOJA Jakarta selama satu minggu., itupun dengan pertimbangan yang panjang karena aku yakin saat itu aku akan baik baik aja (apalagi sama sama bumil antjeu dan esti) dan waktu yang tepat kalo menunggu setelah lahiran lebih susah lagi meninggalkan bayi..

 

Semoga hari hari kedepan lebih baik dan saat ini yang menjadi focus dan harapanku semua bisa berjalan lancar adik bayi lahir sempurna sehat dan terutama saat persalinan ku nanti bisa melakukan IMD ..aminnnn..aminn yaa rabbal alamin

 

Terima kasih tak terhingga untuk temen-temen semua baik di dunia nyata dan dumay..semua ini juga atas doa dan dukungan dari kalian semuaaaa..hanya Allah SWT yang dapat membalas nya..Jazakallah.

 

Fyiuhh tuh kan panjang bangettt..udah dibilangin dari awal..*PD Jaya kalo pada baca..

 

 

17 comments:

  1. aduuuh, aku terharu bacanyaaa..
    alhamdulillah semua baik2 aja akhirnya..
    insya allah lancar terus sampai persalinan nanti ya mbak.. *peluk*

    ReplyDelete
  2. Syukur Alhamdulillah..
    *ga tahu mau komentar apa lagi, terharuuu
    Sing lancar ya sampai melahirkan, sehat2 selalu

    ReplyDelete
  3. ikut seneng yan...
    alhamdulillah happy ending...
    moga2 nga ada yg bikin parno lagi yaak...

    salam buat malya y say..

    ReplyDelete
  4. amin jeng ida..makasih banyakkk..salam buat rafi yg lucuuu..kapan rafi punya adik nih
    *pelukbaliklebihkenceng

    ReplyDelete
  5. aminn hatur nuhun teh niaaaa...
    kita nyaris samaan yah tehh..tapi takdir dan suratan Nya sungguh rahasia yah

    ReplyDelete
  6. thanks rit, Alhamdulillah meski masih 3 bulan lagi menuju persalinan nih...
    salam juga untuk kaka izan dan iva yahh *muah muah

    ReplyDelete
  7. Tegang bacanya yan.. Alhamdulillah makin kesini makin membaik dan normal ya.. Mudah2an lancar dan sehat sampai persalinan nanti ya.. Malya pinter, pasti bisa jd kakak yg baik dan ngemong..

    ReplyDelete
  8. Lebih tegang yg ngalaminnya hehhehe, tapi semua sudah berlalu, Aminnn atas doa nya.. Makasih ya say

    ReplyDelete
  9. ikutan tegaaanggg!!!

    bumil yg satu ini,tetep semangat yaa..
    ingat ga yan,pas lagi pelatihan,lagi latihan konseling,tiba2 aku nyeletuk
    'ih ni bumil matanya bersih banget,bersinar'
    hahaha......ga bakal lupa!

    ga nyesel pada hari keberapa pas feedback,aku minta ma CD tukar group dan akhirnya bisa memfasilitasi group kamu,kalo enggak? hahhahaa...ga bisa menikmati mata beningmu *gayaaaa*

    ReplyDelete
  10. aku baca lengkap loh, sll senang denan kisah kehamilan sampai lahiran.
    Perjuangan awalnya Subhanallah....
    Semoga kehamilan nya lancar sampai dd bayi lahir menemani Malya dan keluarga :)

    ReplyDelete
  11. harus dong kalo fasilitatornya seperti ika jelita tiada tara yang semangatnya ga pernah luntur, hahaha iya gw masih inget bgt meski banyak sih yg bilang gitu *pengenmuntahga

    lagian apa hubungannya pula btw jangan2 dirimu masuk dalam daftar fans sesama species yg sama wkwkwkw..anyway thanks dear i've learnt also so much from you, kalo ga ikut pelatihan KL mungkin ga akan kenal dirimu..

    ReplyDelete
  12. Jazakallah mbak eva, aminn ya rabbal alamin semoga Allah mengabulkan doa mbak eva untukku..krn perjuangan belum selsai mbak

    salam untuk krucilnya

    ReplyDelete
  13. Gw baca hny depan & akhirnya. Selalu agak ngilu2 kalo baca/denger cerita ttg kehamilan yg bermasalah. Maaf loh..
    Semoga kehamilan lo sehat2 & aman2 terus ya..

    ReplyDelete
  14. hehehhe gpp daripada bikin trauma marisa, anyway thanks

    ReplyDelete
  15. wkwkwkkw.........rugi ga kenal eike yeee
    fasilitator ter ga jelas hahahahahha

    ReplyDelete
  16. pokona sing sehat ibunya maupun calon bayinya

    ReplyDelete