Friday, January 4, 2008

Makanan Di hindari untuk MPASI

Rating:★★★★★
Category:Other
Makanan Di hindari untuk MPASI

Catatan MPASI ini sebenernya banyak banget didapet dari berbagai sumbr sampe lupa deh satu satunya ..ada dari sehat..dari browse sana sini..dari pda kececer..mo disimpen aja deh buat catetan ..kelak..kalo butuh lagi kan gampang..

=========================================================
Perhatikan Bahan Makanan Untuk Bayi Anda!

Seiring dengan tumbuh dan berkembangnya bayi Anda, maka keingintahuannya
makin besar untuk mengambil makanan dari piring Anda – dan Anda akan lebih
tertantang untuk mengenalkan variasi makanan kepadanya.
Namun tidak semua makanan aman bagi anak Anda. Ada yang dapat menimbulkan bahaya tersedak, ada juga yang tidak baik bagi sistem pencernaan anak Anda yang masih berkembang, dan yang lainnya berpotensi sebagai pencetus alergi. (Beberapa keluarga cenderung lebih sensitif terhadap alergi dibandingkan keluarga lainnya. Jika keluarga Anda termasuk salah satunya, simak terus anjuran mengenai berapa lama menunda pemberian jenis makanan tertentu.) Berikut adalah jenis makanan yang dihindari berdasarkan tahapan usia anak.

Makanan yang Dihindari Hingga Usia 6 Bulan

Semua makanan cair maupun padat: American Academy of Pediatrics (AAP), WHO, UNICEF, dan hampir seluruh badan kesehatan serta dokter spesialis anak menganjurkan bahwa Anda memberikan ASI (atau susuformula) ke bayi Anda untuk 6 bulan pertama.

Makanan yang Dihindari Hingga Usia 8 Bulan

Makanan dengan kandungan nitrat yang tinggi: Makanan seperti ini dapat menyebabkan sindrom bayi biru*, sehingga AAP menganjurkan untuk berhati-hati dan menunggu hingga usia 8 bulan atau lebih sebelum Anda memasak sayuran yang memiliki kandungan nitrat yang tinggi. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah sayuran berdaun hijau dan sayuran berumbi. Kandungan nitrat pada saturan berdaun hijau lebih tinggi dibandingkan sayuran berumbi. Contoh sayuran berdaun hijau adalah bayam, selada, brokoli, kale, kubis, dan
sayuran hijau lainnya. Sedangkan sayuran berumbi contohnya adalah bit, wortel,
dan buncis; serta daging-dagingan seperti hotdog, ham, bacon, bologna, dan salami.Kuning Telur: Studi menunjukkan bahwa kuning telur yang dimasak hingga matang bisa diperkenalkan pada pola makan berimbang untuk bayi mulai usia 8 bulan tanpa menimbulkan tanda- tanda alergi dan meningkatnya kolesterol plasma. Namun karena risiko alergi makanan karena memakan putih telur, kebanyakan para pakar menganjurkan untuk tidak memberikan telur utuh ke anak-anak sebelum usia 12 bulan. Jadi Anda dapat memberikan telur rebus matang atau orak-arik telur/omelet selama Anda hanya menggunakan kuning telur (dan tentu saja susu formula, keju, dan mentega). Karena adanya risiko keracunan makanan akibat salmonella, pastikan untuk memasak kuning telur hingga benar-
benar matang.

Makanan yang Dihindari Hingga Usia 9 Bulan

Keju dan yogurt: Keju dan yogurt sangat baik dan merupakan makanan dasar untuk pola makan anak yang sehat. AAP menganjurkan untuk mengenalkan yogury pada anak pada usia 9-12 bulan. Meskipun susu sapi sebaiknya dikonsumsi setelah usia 1 tahun sambil tetap mengkonsumsi ASI atau susu formula, yogurt lebih mudah dicerna dan merupakan makanan tambahan yang tepat. (Bayi yang berasal dari keluarga yang memiliki sejarah alergi protein susu, bukan intoleransi laktosa, sebaiknya menunggu hingga berusia 1 tahun.) Gandum atau produk gandum: Kebanyakan bayi dapat mengkonsumsi gandum (seral,roti) ketika mereka berusia sekitar 6 hingga 8 bulan, namun gandum adalah pencetus alergi biji-bijian yang paling umum. Jadi jika Anda cemas mengenai kemungkinan alergi ini, sebaiknya memang ditunda ingá bayi Anda berusia 12 bulan.

Makanan yang Dihindari Hingga Usia 12 Bulan

Susu sapi: Tetap berikan ASI atau susu formula hingga bayi Anda berusia 1 tahun.
Mengapa? Bayi Anda belum dapat mencerna protein dalam susu sapi sebelum berusia 1 tahun. Selain itu susu sapi tidak mengandung semua zat gizi yang dibutuhkan bayi dan justru mengandung mineral dalam jumlah yang dapat merusak ginjalnya.
Buah-buahan berasa masam dan berry: Memperkenalkan buah-buahan berasa
masam dan berry sebelum usia 12 bulan dapat mencetuskan reaksi alergi, terutama jika ada bakat alergi di keluarga Anda.
Putih telur: Sekarang Anda dapat memberikan kuning telur ke bayi Anda, namun
tunggulah hingga ia berusia 1 tahun sebelum memberikan putih telur yang kaya akan protein karena ada kemungkinan bayi Anda alergi
terhadapnya. Bahkan jika memang ia berisiko tinggi terkena alergi, sebaiknya
difunda hingga ia berusia 2 tahun.
Madu dan sirup jagung:
Kedua jenis makanan ini dapat menjadi tempat berkembangbiaknya spora Clostridium botulinum (botulisme) dan sebaiknya dihindari hingga bayi Anda setidaknya berusia 12 bulan.
Saluran usus orang dewasa dapat mencegah tumbuhnya spora bakteri ini, namun
pada bayi spora tersebut dapat tumbuh dan menghasilkan zat racun yang membahayakan jiwa.

Ikan:
Ikan, terutama yang bertulang, dikenal sebagai pencetus alergi pada bayi.
Seringkali dianjurkan untuk memberikan ikan hanya jika bayi berusia 1 tahun. Banyak yang menyarankan untuk menunggu hingga usia 3 tahun. Namun ada juga yang menyatakan bahwa ikan aman dikonsumsi bayi berusia 9-10 bulan. Alasan lain menunda pemberian ikan pada bayi adalah kandungan merkuri yang mungkin terdapat pada ikan. Saat pertama kali mengenalkan ikan, penting untuk memilih tipe ikan berdaging putih.
Pastikan Anda berkonsultasi dengan dokter anak Anda sebelum Anda memberikan ikan, terutama kerang-kerangan.
Kerang-kerangan:
Yang termasuk kelompok ini adalah lobster, tiram, dll. Jenis ini dapat mencetuskan alergi dan menyebabkan reaksi alergi yang mematikan. Oleh karena itu para pakar menganjurkan untuk menunda pemberian kerang-kerangan hingga bayi Anda berusia 1 tahun. Kerang-kerangan sebaiknya tidak diberikan pada anak yang cenderung alergi hingga berusia 3 tahun atau lebih.

Selai kacang:
Kacang merupakan pencetus alergi yang utama. Sebaiknya tunggulah hingga anak Anda
berusia lebih dari 1 tahun sebelum Anda mengenalkan selai kacang. Jika Anda atau suami Anda alergi pada kacang, tunggulah hingga anak Anda berusia setidaknya 3 tahun sebelum diperkenalkan pada selai kacang.
Kacang dan sejenisnya (seperti pecan dan walnut): Jika sepertinya bayi Anda berisiko terkena alergi, sebaiknya tunggulah hingga ia berusia 3 atay 4 tahun sebelum memberinya kacang; jika tidak ia dapat mulai mengkonsumsinya ketika ia berusia 12 bulan, selama diberikan dalam bentuk pure atau selai kacang.
(Potongan kacang dapat menimbulkan risiko tersedak.) Pengenalan kacang dan
sejenisnya berdasarkan usia bervariasi.

Umumnya usia pengenalannya adalah:
* Setelah 1 tahun untuk anak yang tidak sensitif/alergi terhadap makanan;
* Setelah 2 tahun untuk anak yang sensitif/alergi terhadap makanan.
Jagung: Banyak yang mengatakan bahwa jagung sebaiknya diberikan setelah usia 12 bulan. Salah satu alasannya adalah jagung berpotensi mencetuskan alergi. Alasan lainnya adalah jagung dapat menyebabkan bahaya tersedak. Memperkenalkan jagung setelah usia 12 bulan sebagai makanan cemilan lebih tepat dilakukan karena pada usia tersebut bayi seharusnya sudah dapat mengunyah pipilan jagung dengan benar.
Pada tahun pertama kehidupannya, penting bagi bayi untuk memperoleh semua zat gizi yang diperlukan. Sebenarnya jagung hanya memiliki kandungan gizi sedikit. Sebagian besar massanya terdiri dari ampas dan diangap sebagai makanan tanpa kalori. Sebaiknya memang menunggu pemberian jagung karena sebenarnya jagung sulit dicerna dan cenderung akan dikeluarkan dalam bentuk yang sama saat dimakan.
Kedelai: Kandungan proteinnya yang tinggi membuat kedelai dapat mencetuskan
alergi pada bayi. Banyak bayi yang alergi susu juga akan bereaksi yang sama pada kedelai. Oleh karena itu penggunaan susu kedelai untuk bayi yang alergi susu tidak dianjurkan. Satu-satunya cara untuk mencegah gejala yang berkaitan dengan alergi pada kedelai adalah menghindari makanan yang bahan bakunya dari kedelai.

Makanan yang Dihindari Hingga Usia 24 Bulan
Coklat:
Alergi coklat yang sebenarnya jarang ditemukan, dalam hal ini orang alergi
pada bijih coklat. Kebanyakan reaksi alergi terhadap coklat disebabkan intoleransi atau alergi pada satu atau lebih bahan atau zat penambah pada coklat. Ini termasuk kedelai, lesitin, susu, sirup jagung, gluten, kacang, zat pemberi rasa
dan warna, yang juga merupakan pencetus alergi. Jika bukan bahan tersebut,
kotoran tikus atau serangga lainnya kadangkala ditemukan dalam coklat. Hindari pemberian coklat hingga anak Anda berusia 24 bulan.
Susu rendah lemak: Anak Anda masih membutuhkan kandungan lemak dan kalori
yang tinggi dari susu untuk pertumbuhan dan perkembangan. Begitu ia berusia 24 bulan (dan tak memiliki masalah perkembangan), Anda dapat mulai memberikan anak Anda susu dan hasil produksinya yang berlemak rendah.
Makanan yang menjadi pencetus alergi bagi orangtua si anak: Sebaiknya tundalah
pengenalan makanan yang menjadi pencetus alergi bagi Anda dan suami/istri Anda. Jika Anda menyusui, hindarilah memakan semua jenis kacang-kacangan dan mungkin telur serta susu agar dapat membantu menunda atau mencegah alergi pada bayi Anda.

Bahaya tersedak: Daftar makanan berikut ini berbahaya karena bayi Anda belum
memiliki gigi dan belum menguasai sepenuhnya pergerakan mulut/lidah; memberikan makanan jenis ini terlalu awal dapat berisiko
tercekik. Dianjurkan untuk memberikan makanan di bawah ini hingga anak Anda
berusia 2 atau 3 tahun.
? Hot dog: Saat Anda memberikan daging pada bayi Anda, ingatlah bahwa ia dapat dengan mudah tersedak akibat potongan hotdog kecuali jika Anda memotongnya seukuran kecil.
(Jika Anda memberikan hot dog, cobalah yang untuk vegetarian sebagai alternatif makanan
yang
lebih sehat.)
? Potongan besar buah, sayur (matang atau mentah), atau daging: Yang teraman
adalah yang seukuran biji kapri.
? Buah-buahan dan sayuran keras dan mentah seperti wortel: Kebanyakan buah-
buahan dan sayuran sebaiknya dipotong-potong atau dimasak dalam ukuran kecil hingga bayi Anda berusia 12 bulan. Dengan demikian makanan tersebut tidak tersangkut di tenggorokan anak Anda. Hal yang sama
juga perlu dilakukan untuk celery dan buncis. Saat bayi Anda berusia 12 bulan,
ia dapat mulai memakan buah dan sayuran yang dipotong/dijus.
? Keju bongkahan: Potonglah keju hingga berbentuk sangat kecil atau serpihan
? Anggur utuh: Potonglah anggur, tomat ceri, dan melon dalam potongan kecil
sebelum diberikan.
Buah yang utuh dapat tersangkut di tenggorokan anak Anda.
? Makanan yang kecil dan keras: Permen keras seperti gulali, kacang-kacangan
(selain yang ditumbuk halus), brondong jagung, permen loli, kismis dan buah-buahan kering lainnya, biji-bijian, dan permen karet berpotensi menimbulkan bahaya tersedak.

Prinsip Pemberian Makanan Pengganti ASI (5)

? Beberapa jenis makanan empuk dapat tersangkut dalam tenggorokan anak Anda, seperti marshmallow, permen lunak, selai kacang, permen karet
? Makanan yang sulit dikunyah dan ditelan: keripik kentang atau jagung, potongan
daging (misalnya sate), potongan daging bacon
? Hindari membiarkan anak Anda makan di mobil karena sulit untuk mengawasi
sambil mengendarai mobil
? Janganlah makan sambil berjalan atau berlari
Makanan yang berpotensi tinggi menimbulkan alergi: Kebanyakan anak dapat
mengatasi alergi saat usia 1 tahun dan sudah tidak alergi lagi saat usia 3 tahun. Namun alergi pada makanan yang juga menimbulkan alergi pada orangtuanya dapat menetap selama bertahun-tahun. Oleh karena itu para ahli menganjurkan
menunda memberikan putih telur hingga usia 2 tahun, kacang-kacangan, kerang-
kerangan, ikan, dan kacang tanah (termasuk selai kacang) hingga bayi Anda berusia setidaknya 3 tahun. Dirangkum oleh Dian Safitri [LR]

RANGKUMAN
Makanan Yang Perlu Dihindari
(untuk bayi yang berisiko rendah terkena alergi makanan)
Makanan padat (termasuk sereal) atau jus

Hingga usia 6 bulan
Sayuran yang tinggi kandungan nitratnya
? Sayuran berdaun hijau:bayam, selada, brokoli, kale, kubis, dan
sayuran hijau lainnya
? bit, wortel, dan buncis
Kuning telur

Hinggausia 8bulan
Gandum dan produksi turunannya
Keju
Yogurt

Hingga usia 9bulan
Susu sapi (termasuk keju, es krim)
Jeruk dan buah-buahan berasa masam
Putih telur
Kedelai
Jagung
Berry
Ikan dan kerang-kerangan
Kacang-kacangan

Hingga usia 12 bulan
Coklat
Susu atau produk susu berlemak rendah

Hinggausia 24bulan
Kacang-kacangan (kecuali kacang tanah)
Makanan yang juga mencetuskan alergi pada orangtua anak

Usia 2-3 tahun
Bahaya tersedak
? Hot dog
? Potongan besar buah, sayur (matang atau mentah), atau daging
? Buah-buahan dan sayuran keras dan mentah seperti wortel
? Keju bongkahan
? Anggur/ceri/berry utuh
? Makanan yang kecil dan kera: Permen keras seperti gulali,
kacang-kacangan (selain yang ditumbuk halus), brondong jagung,
permen loli, kismis dan buah-buahan kering lainnya, biji-bijian, dan
permen karet
? Beberapa makanan empuk dapat tersangkut dalam tenggorokan
anak Anda, seperti marshmallow, permen lunak, selai kacang,
permen karet
? Makanan yang sulit dikunyah dan ditelan: keripik kentang atau
jagung, potongan daging (misalnya sate), potongan daging bacon
Hingga usia 3-4 tahun
Sumber:
Prinsip Pemberian Makanan Pengganti ASI (5)
http://www.sehatgroup.web.id/artikel/
1407.asp
4 of 4 4/28/2006 4:27 PM

3 comments:

  1. Trimakasih banyak ya Tanteee.........ini pentings ekali soalnya aku alergy kacang n telur juga wheat. salam buat dedek Malya.

    ReplyDelete
  2. sama sama baby josh.. mwah dari de malya

    ReplyDelete
  3. sama sama baby josh.. mwah dari de malya

    ReplyDelete