Tuesday, May 29, 2007

katanya nih...NGOMPOL BIKIN CERDAS

Rating:★★★★★
Category:Other
artikel in taken from NAKITA online..secara ibu baru yang sibuk ga ada habisnya kasak kusuk cari info all abt Baby..hasilnya sebagian aku save sebagian (kaloa da waktu) aku posting disini...

Siapa tau bermanfaat...karena buat ku sangat hehehehe..

Sewaktu masih punya bayi (saat ini punya bayi ) sempat juga terpikir untuk menyingkirkan popok kain. Buat ibu yang masih belum fit setelah bersalin, popok sekali pakai untuk si kecil amatlah membantu. Cucian jadi tidak menumpuk terlalu tinggi, mengganti popok tak mesti dilakukan setiap kali si bayi pipis, dan kenyamanan tidur kita serta bayi pun nyaris tanpa gangguan.

Namun saya berpikir lagi soal biaya. Kalau dihitung-hitung, sayang juga uang ratusan ribu habis setiap bulan hanya untuk menampung kotoran si kecil. Ah, beginilah kalau seorang ibu berhitung anggaran belanja; kesimpulannya, popok kain jelas lebih ekonomis. Tapi saya berpikir lagi, kalau memang ada anggarannya mengapa tidak, ya? Saya capek bolak-balik mengganti popok bayi yang basah, apalagi di malam hari karena sepulang bekerja saya sudah lelah dan ngantuk sekali... belum lagi urusan nyuci dan nyetrika baju si kecil..., ya enggak apa-apa deh sebagian gaji saya dan suami habis untuk beli pospak. Yang penting kami dan si bayi sama-sama nyaman.

Untungnya, kesimpulan itu tidak membuat saya berhenti berpikir soal dampak pemakaian pospak 24 jam. Rasanya ada yang kurang kalau bayi tidak kenal popok kain sama sekali. Seperti ada yang hilang dari dunianya yang serbabaru. Tapi apakah yang hilang itu? Saya mencoba mencari jawaban. Lalu saya sampai pada sebuah pertanyaan, "Apa jadinya kalau bayi tidak pernah sadar dirinya ngompol?"

KESEMPATAN BELAJAR

Benar saja, seorang psikolog perkembangan yang saya temui mengatakan, kalau bayi tidak merasa mengompol karena selalu pakai pospak, ia jadi kehilangan kesempatan belajar kenal tanda-tanda mau buang air kecil (BAK) dan keinginan untuk mengendalikannya hingga tiba di tempat yang semestinya, yakni toilet.

Kita sama-sama tahu, bayi mungil belum memiliki kemampuan mengontrol pembuangannya, baik pipis maupun pup. Kemampuan mengontrol buang air besar (BAB), rata-rata dimulai pada usia 6 bulan. Sedangkan kemampuan mengontrol BAK berkisar antara 15-16 bulan. Umumnya bayi yang berusia kurang dari 6 bulan akan BAK setiap 1-2 jam sekali. Memasuki usia 6 bulan ke atas, frekuensi tersebut mulai berkurang.

Sayangnya, tak semua orangtua menyadari bahwa mengompol pada bayi memberikan banyak manfaat untuk tumbuh kembangnya kelak. Tak perlu khawatir bahwa mengompol akan mengganggu tidur si bayi, karena umumnya setelah diganti popok dan alasnya, ia akan tertidur kembali.

Memang, tidur berpengaruh pada perkembangan fisik dan otak bayi. Pada masa tidur itulah tubuhnya aktif memperbaiki sel-sel otak yang rusak dan memproduksi sekitar 75% hormon pertumbuhan. Namun patut diingat, umumnya bayi tidak memiliki masalah tidur, ia bisa cepat tertidur pulas kembali setelah ngompol.

RASA PERCAYA

Apa saja yang dipelajari bayi ketika popok atau celananya basah? Karena merasa tidak nyaman, tentu si bayi menangis mengungkapkan perasaannya. Eh ternyata tangisannya membuat orang-orang memberikan respons yang baik, yakni membersihkan dan mengeringkan kulitnya, mengganti popoknya yang basah, dan menukar alas tempat tidurnya dengan yang wangi. Alhasil, tumbuh kepercayaan dalam diri bayi bahwa ia disayang dan diterima oleh lingkungan. Terbukti, orang-orang yang ada di sekitarnya selalu bersedia membantu dan membuatnya merasa nyaman. Nah, stimulasi inilah yang mampu menumbuhkan rasa percaya dalam dirinya kelak.

Selanjutnya rasa percaya ini akan berkaitan dengan kemampuan dirinya dalam mengendalikan "dunia". Maksudnya, setelah besar, ia akan lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan mana pun karena dirinya memiliki pengalaman yang menyenangkan semasa bayi, yakni diterima dan disayangi. Niscaya ia pun akan berusaha menerima orang lain dan menyesuaikan diri di mana pun berada.

LEBIH PEKA

Selain menumbuhkan rasa percaya terhadap orang lain, dengan mengompol bayi juga mengembangkan kemampuannya memahami sesuatu. Persepsi pertama si bayi diperoleh melalui penjelasan sensorik; bayi memandang, meraba, mencium bau, dan mengecap semua objek yang dapat dijangkaunya.

Demikian pula dengan mengompol, saat air kencing mem-basahi popoknya, ia akan memusatkan perhatiannya pada air yang membasahi popoknya. Kulit di sekitar paha dan kelaminnya merasakan bahwa air kencing yang dikeluarkan terasa hangat kemudian dingin, selanjutnya terasa basah dan tidak nyaman.

Serangkaian tahapan mengom-pol itu mengajarkan kepada si bayi untuk menafsirkan pengalaman yang baru dialaminya. Basah di wilayah kemaluan dan paha rasanya sangat tidak nyaman. Si bayi lalu menunjukkan ketidaknyamanan itu dengan mengangkat kakinya atau menangis, dan tentunya akan mendapat tanggapan dari orang-orang yang ada di sekitarnya dengan mengganti popok yang dipakainya.

Bayi memulai kehidupan tanpa mengerti segala sesuatu yang ada di sekitarnya. Bayi memperoleh pengertian mengenai apa yang diamatinya melalui pengalaman dan ini juga bergantung pada tingkat kecerdasan si bayi. Melalui pengalaman mengompol itulah, bayi belajar tentang konsep basah, hangat, dan tidak nyaman. Pada saat inilah kepekaan bayi terasah, yang selanjutnya dinyatakan dalam sebuah reaksi yakni mengangkat kakinya atau menangis. Secara tak langsung pula bayi sudah mempelajari sebuah hubungan sebab akibat; bila ia mengompol, agar popok atau celananya diganti maka ia harus menangis untuk mencari per-hatian orang-orang di sekitarnya.

CERDAS EMOSI

Kegiatan mengompol juga dapat menjadi sarana mengembangkan atau menumbuhkan kecerdasan emosi bayi. Ini dapat terjadi bila ada interaksi dengan lingkungan. Maksudnya, saat bayi mengompol, hendaknya kita juga memberikan reaksi berupa ajakan bercakap-cakap. Misal, "Oh, Adek ngompol ya. Ndak enak ya Dek kalau basah. Ayo, Mama ganti dulu popoknya." Dengan begitu, bayi makin paham bahwa memang basah itu tidak enak dari reaksi yang kita katakan berikut tindakan mengganti popoknya.

Sebaliknya, tujuan mengem-bangkan atau menumbuhkan kecerdasan emosi ini tidak akan tercapai bila si bayi tidak mendapatkan reaksi dari orang-orang di sekitarnya. Umpama, tetap di-biarkan basah dan tidak digantikan popoknya, sehingga si bayi menganggap kegiatan mengompol yang baru dialaminya sebagai sesuatu yang biasa saja.

Nah, itulah penjelasan yang membuat saya yakin, bahwa popok dan celana kain ternyata tak perlu disingkirkan. Di rumah, saya tetap memberi kesempatan kepada si kecil untuk ngompol. Barulah kala bepergian dengan-nya, seperti ke dokter atau di perjalanan menuju ke rumah eyangnya, saya mengandalkan si penolong yang praktis: tisu basah dan popok sekali pakai yang antibocor. Sesekali pakai pospak tidak mengapa, kok. Toh, itu tidak menghilangkan kesempatannya belajar dari si ompol. Yang jelas saya jadi lega, ter-nyata kerepotan bolak-balik ganti popok ada gunanya.

GANGGU TIDUR?

Selama tahun pertama, kebutuhan akan tidur malam pada bayi rata-rata meningkat dari 8 1/2 jam pada 3 minggu pertama menjadi 10 jam pada 12 minggu pertama dan selanjutnya tetap konstan selama sisa tahun tersebut. Seperti yang dikutip dari Psikologi Perkembangan karya Elizabeth B. Hurlock, sepanjang tahun pertama, siklus bangun-tidur selama kira-kira satu jam terjadi baik pada waktu tidur siang maupun malam, dengan tidur lelap hanya kira-kira 23 menit. Jadi, mengganti popok dan membersihkan alas tidur yang hanya memakan waktu 5-10 menit tidak akan mengganggu kualitas tidur bayi.

Utami Sri Rahayu. Ilustrator: Pugoeh
Konsultan Ahli:
Rahmita P. Soendjojo, PSi.,
konsultan psikologi perkembangan

12 comments:

  1. benerrrr bgt aku dah membuktikan pd si Mas Kavinku 3th...
    si Mas Kavin juga lebih sering pake popok kain... pospak alias pampers klo pergi2 doang...
    jd bisa cepet juga toilet trainingnya... mulai bisa ngomong jelas dah gak ngompolan lagi..alias dah bisa bilang klo mo pipis or pup...

    ReplyDelete
  2. wahh gitu yah mba..udah terbukti dong yah..

    selama ini juga aku pake popok kain dan masih apke popok kain trsu celana ..pake pospak cuma kalo pergi2 aja. malem juga pake popok kain..kamren2 sempet kepikir buat pake pospak kalo malem..soalnya bnyak yg nyaranin..biar tidur kita pules ..kebetulan kmaren2 pilek batuk akunya..tapi kebru ketemu artikel ini hehehehe

    ReplyDelete
  3. ohh gitu yaa..josh lom pernah nih pk popok kain. nti di indo deh nyoba nya..biar banyak yg ngurusin heeeeeeee
    thnx info nya ya niez

    ReplyDelete
  4. sam sama jeng ehhehee..iyah kan tar di indo pasti bnykasisten yg ngerubutin dehh hehehee aliyas banyak yg mau direpotin ama baby josh nan ganteng ini...

    ReplyDelete
  5. hehehee....., bener kata mba Uci, biasa dipakein popok kain jadi lebih cepat belajar mengatasi cara si kecil BAK/BAB. Kaila sekarang ditengah2 tidur malamnya kalau kerasa mau pipis dia bangun, minta dianter ke toilet, gak eprnah ngompol sama sekali. dia waktu itu ngompol sampai umur 2,5 tahunan kalo ga salah... pas umur 1,5 tahun udah aku ajarin toilet training, emang kadang" mengesalkan" (lama ngertinya ngompol lagi ngompol lagi :D) tapi ketika akhirnya berhasil seperti sekarang membuat kita sebagai ibu bangga banget lohh apalagi melihat anak temen2 kita keman2 masih dipakein pospak sementara anak kita sudah bebas pospak..
    Dari umur 2 tahun kaila ndka mau dipakein pospak sama sekali, alasanya panasss :D, jadi kalo malem tidurnya ngompol ya aku biarin aja, kalo sempet di ajak ke toilet ya aku anter tapi kalo aku ketiduran dan gak tahu dia ngompol ya pagi2 dah pesing semua termasuk aku yang keompolan :P

    ReplyDelete
  6. wah, bagus tuh artikelnya. Tapi kayaknya itu tergantung anaknya juga deh! Di Jerman sini pampers maupun popok kain harganya sama aja. Soalnya di Jerman untuk popok kain harus pesan khusus juga ke pemasok, dimana mereka nganterin popok kain tiap minggu berdasarkan pesanan, kemudian mengambil popok kain yang kotor untuk dibersihkan secara kimia. Maklum di Jerman, iklim dan kondisinya tidak memungkinkan untuk mencuci tiap hari dan menurut UU kebersihan juga tidak hygienis jika kita mencuci popok kain dengan mesin cuci. Jadi harus pake bahan kimia cucinya. Nah, aku dulu mengasuh anak yang pake popok kain, tapi sampai umur 3 tahun baru deh dia belajar ngga pake popok. Walaupun popoknya basah dan bau kayak apapun dia ngga mau diganti. Weleh, sampai pusing dulu ngajarin toilet trainingnya. Yah, di Jerman sini justru untuk proses toilet training ada masanya. Dan orang tua serta anak harus bener2 menyediakan waktu. Biasanya sih diplanning kemudian kalau lancar dalam beberapa minggu anak juga sudah bisa lepas dari pampers.

    ReplyDelete
  7. wahh pinternya khayla.. mudah2 an malya juga bisa gitu deh..thanks sharingnya yah da..

    ReplyDelete
  8. setuju...aku juga pake popok kain/celana kain buat babyku.tapi kalo mo pergi2 baru pake 'pampers'...
    sejak lahir, si kecil pasti nangis kalo mo ngompol or bab, jd sejak usia 2 bulan udah diajarin ke toilet,...lumayan kalo pas musim ujan ga banyak cucian....

    ReplyDelete
  9. sip2..mending nyuci popok drpada kantong abis hehe ..ga mending juga ya.. hehee..2 bulan diajak ke toilet piye mba??
    meski aku pernah dgn katanya toilet training sejak baby born ..kumaha blom kebayang..

    ReplyDelete
  10. gampang kok, kebetulan eel kalo mo pipis suka kasih tanda[ kadang nangis, atau kalo pas tidur dia suka nungging2] nah ayao kalo ga paling nggak satu jam sekali bayi kan pipis...jadi kalo kita dah tau jadwal dia pipis ya kita bawa ke toilet, trus kita suruh ppis sambil kita pangku.. kalo sekarang eel dah 6 bulan,..udah tak biasakan habis mandi dan setelah bangun tidur "disuruh pipis dulu"...trenyata sukses..lumayan kan ga banyak ngompol di celana lagi.. tapi kalo emang dia keburu ngompol ya ndak papa..namanya juga bayi...hehehehe

    ReplyDelete
  11. hebatt ..Nothing is Imposible yah .. practice make perfect

    ReplyDelete
  12. ibu-ibu......dah nyobain celana pampers kain (washable diaper) belum?????
    lumayan membantu loh....praktis dan ekonomis...membantu menekan anggaran (ga tergantung lagi sama diaper sekali pakai) dan sekaligus membantu mengurangi cucian popok kain. aku sendiri dah ngerasain mananfaatnya................

    info lengkapnya silakan liat di http://butikwarnawarni.multiply.com

    ReplyDelete