Tuesday, May 8, 2007

Artikel wawancara dengan pakar ASI

Rating:★★★★★
Category:Other
Siapa tau berguna buat yang lain..aku share yah ..taken from asiforbaby, Being Mom ...dan koran tempo

Koran Tempo, Minggu 8 Mei 2007

Dr. Utami Roesli, SpA, MBA, CIMI, IBLCC, Dokter Anak Aktivis ASI :
Selama Ini Kita Menzalimi Bayi

Perempuan berkemeja merah menyala itu berjalan tergesa. Jas dokternya melambai mengimbangi langkahnya menuju ruang praktek di kamar nomor 25. Rabu pagi pekan silam itu, ruang tunggu Ruang Rawat Jalan Rumah Sakit Sint Carolus sudah dipenuhi pasien. Sesekali terdengar celoteh dan tangis para bocah yang pagi itu hendak berobat kepada sang dokter.
Pagi Utami Roesli, dokter spesialis anak yang sepuluh tahun belakangan giat
mengkampanyekan pemberian air susu ibu eksklusif kepada bayi, dibuka dengan
kesibukan luar biasa. Ia harus melayani pasien kecil dan orang tua mereka,
menerima tamu¯untuk kepentingan medis atau wawancara¯dan tugas lain sebagai Ketua Sentra Laktasi Indonesia. Setelah itu, cucu sastrawan besar Marah Roesli ini bergerak layaknya putaran jarum jam.
Dalam sepekan, harinya dhabiskan di luar Jakarta. "Paling sering ke daerah untuk memberi penyuluhan tentang ASI." Ia juga acap terbang ke macanegara untuk bertemu dengan koleganya sesama penggerak ASI.
Setahun belakangan, kesibukannya kian bertambah dengan munculnya banyak temuan baru tentang pemberian ASI kepada bayi yang baru lahir. Dengan energi yang seolah tiada habis, ia terbang kian-kemari mengmpulkan bukti empiris,
menghubungi para koleganya di berbagai negara, dan mengusung temuan-temuan itu kepada masyarakat. "Macam-macam sambutannya."
Salah satu temuan yang kini tengah giat dikampanyekan para dokter di Eropa dan Amerika adalah mengenalkan ASI kepada bayi di menit pertama kelahirannya.
Inisiasi dini, begitu para ahli menyebutnya. Temuan ini mementahkan teori
puluhan tahun bahwa bayi tidak mampu dan tidak butuh menyusu pada menit-menit awal kelahirannya. Utami yakin, jika inisiasi dini didukung oleh semua tenaga kesehatan, kematian 21 ribu bayi sebelum usia 28 hari di Indonesia tak akan terjadi.
Setelah menyapa para pasiennya, yang sudah menunggu, penulis buku laris tentang terapi pijat bayi ini menerima Budi Saiful Hadi, Nurdin Kalim, Angela Dewi, serta fotografer Yosep Arkian dari Tempo di ruang prakteknya yang dipenuhi poster tentang kampanye ASI. Diselingi dering telpon di mejanya dan dari dua telepon selulernya serta pertanyaan suster yang membantunya, kakak kandung musisi Harry Roesli ini berksah panjang tentang inisiasi dini dan perjuangannya "melawan" pemberian susu formula kepada bayi dibawah usia 6 bulan. Nada suaranya bersemangat. Dengan ramah dan acap diselingi tawa, ia menjawab setiappertanyaan. Berikut ini petikannya.

Bagaimana ceritanya temuan inisiasi dini ini ?
Ceritanya, sekelompok scientist dari Inggris yang tergabung dalam Departement
for International Development melakukan penelitian terhadap 10.946 bayi sejak
2004. Pada 30 Maret 2006, mereka menemukan bahwa bayi normal yang langsung diletakkan di dada ibunya minimal 30 menit, pada usia 20 menit dia akan merangkak sendiri ke payudara ibunya. Pada usia 50 menit, dengan susah payah merangkak, dia akan menemukan puting susu ibunya dan menyusu.

Refleks saja seperti mamalia?
Betul! Kenapa kalau kita melhat hewan mamalia langsung menyusu ke ibunya ketika lahir tidak aneh, tapi kalau terjadi pada manusia merasa aneh? Karena
ketidaktahuan kita tentang ASI, itu mengganggu proses kehidupan. Sebab, begitu lahir, langsung dipisahkan dengan ibunya. Selama ini kita kan sudah menzalimi bayi. Kalau seekor anak macan, ketika lahir tidak mendapatkan sumber kehidupannya, dia akan mati.

Ini berlawanan dengan paradigma yang sudah kita kenal selama ini?
Ya. Biasanya, di keluarga kita, pada waktu lahir, tali pusar dipotong, kemudian
dipisahkan dari ibunya untuk ditmbang, dicap, dibersihkan, baru kemudian
dikembalikan lagi kepada ibunya.
Seharusnya, begitu bayi lahir, ketika sudah kering langsung diletakkan di perut
ibunya. Pada usia 20 menit, tak mudah memang bagi dia untuk merangkak, tapi
ternyata secara refleks itu bisa.
Biarkan di dada ibu menimal setengah jam. Sampai dia minum sendiri. Kalau belum juga minum, biarkan dia mencari sendiri sampai satu jam. Nggak gampang, tapi dia berhasil akhirnya. Insting dan dibimbing oleh smell.

Bukankah pada umumnya bayi yang baru lahir tidak butuh menyusu dan pada jam-jam awal ASI memang belum keluar?
Keluar atau tidaknya air susu ibunya pada waktu itu bukan masalah. Tapi berikan
kesempatan bagi dia untuk mulai menyusu sendiri.

Ini temuan yang benar-benar baru?
Tidak juga. Sebenarnya pada tahun 1990 sudah ada penelitian tentang ini, tapi
tidak terdengar gaungnya. Sampai ada ahli yang meneliti dan sudah dicba di
negara-negara Skandinavia. Lalu saya diberi kesempatan membuat model dengan bayi Indonesia. Kami menggunakan bayi di Bantul, Yogyakarta, ang dibantu kelahirannya oleh bidan yang sederhana. Dan ternyata telah kami buktikan itu.

Bagaimana penerimaan bidan di Sint Carolus?
Pada awalnya tidak begitu mudah, tapi kebetulan kami diberi kepercayaan oleh
UNICEF untuk melatih 600 kader. Saya bahkan sudah melakukan kepada cucu sayayang
pertama. Pada saat itu pula saya menyaksikan seorang ayah yang mengumandangkan azan di dada ibunya. Aduh, rasanya takjub...
( Utami kemudian menunjukkan potongan gambar video di laptop ASUS-nya. Di video itu, Raffa sang cucu yang baru lahir, dalam keadaaan telanjang merangkak dengan susah payah hingga menemukan puting sang ibu dan mulai menyusui).

Bayinya tidak kedinginan, ya?
Dada ibu yang melahirkan 1 derajat lebih panas daripada dada ibu-ibu yang tidak
melahirkan. Kalau bayi kedinginan, dia akan otomatis neik 2 derajat Celsius.
Tapi kalau si bayi kepanasan, turun 1 derajat Celsius. Jadi, jauh lebih bagus
daripada tabung yang biasa dipergunakan untuk meyimpan bayi pada saat lahir.

Anda juga akan menerapkan inisiasi dini pada bayi Tiara?
Jika Tiara tidak keberatan, saya juga ingin melakukan hal yang sama. Nanti
rencananya video Tiara ini akan dibawa ke daerah. Supaya orang-orang desa bisa melihat, oh...orang kota juga menyusui bayinya.
(Tiara Lestari, yang berprofesi sebagai model, adalah menantu kedua Utami
Roesli. Ia tengah menanti kelahiran bayi pertamanya).

Apa sih manfaat utamanya jika inisiasi ini diterapkan?
Begini, bayi yang diberi kesempatan menyusui dini, akan lebih besar kemungkinan berhasil menyusu eksklusif hingga usia 6 bulan. Jumlahnya bisa mencapai 59 persen. Tapi masih sedikit orang yang berbicara. Baru ada gongnya pada 2006 itu.

Sudah dipublikasikan disini?
Secara luas belum. Saya ini apalah, tidak mungkin menguasai seluruhnya. Tapi
setidaknya di kalangan komunitas Sentra Laktasi Indonesia sudah dikenalkan soal itu sampai ke daerah tempat saya memberi pelatihan. Kami gencarkan pada pekan ASI Dunia, 1-7 Agustus nanti. Di Banda Aceh, saya sounding melalu agama, melalui
Al-Qur'an. Sebab, lebih efektif, meski tetap saja kalah oleh promosi-promosi
susu formula.

Sudah mengantisipasi penolakan dari kalangan medis dan orang tua mengingat ini
merubah paradigma?
Terus terang saja, ini bukan ide saya. The world has been done this. Cuma, saya
yang pertama menerima informasi ini. Sangat disayangkan jika orang tidak banyak
tahu soal ini. Indonesia sebenarnya tidak sendiri. Dari 190 negara di dunia,
hanya 33 negara yang tahu inisiasi menyusui dini yang benar. Di dunia, dalam
setahun 4 juta (bayi) yang meninggal. Andaikata semua tenaga kesehatan atau
penolong bayi memberi kesempatan menyusui dini, 1 juta bayi di dunia ini
terselamatkan.

Apakah ini juga berlaku bagi bayi yang tidak normal?
Berapa persen sib bayi yang lahir dengan berat rendah? Itu presentasenya kecil.
Kenapa kita tidak mengkonsentrasikan diri pada jumlah yang besar saja ? Pada
bayi yang (lahir) caesar pun bisa dilakukan. Tapi memang teorinya 50 persen yang
akan berhasil, hanya ibunya harus percaya diri. Dan sang ayah juga harus tahu.

Berarti harus ada posisi tawar yang kuat pada orang tua untuk meminta tenaga
kesehatan melakukan inisiasi dini pada bayi?
Kalau s ibu sudah tersadarkan dan meminta itu, si bidan pasti akan mencari tahu
bagaimana sih inisiasi menyusui dini yang benar? Di Indonesia, disangkanya
inisiasi dini menyusui seperti ini : setelah dibersihkan dan dibedong lalu
diberikan kepada ibunya. Saya pun masih melakukannya sebelum satu tahun lalu.

Obat bius tidak terpengaruh?
Kenapa bicara itu, prematur, kenapa tidak bicara yang lebih besar? Dan dengan
ini pun kita meng-encorage- jangan ada obat-obatan.

Paradigma yang "biasa" itu kan sudah lama, berarti ada kesalahan dong selama
ini?
Sebenarnya, masalahnya who owned sekarang, proses penyadaran para ahli kebidanan
dan penolong kelahiran bayi, karena dokter anak pada saat kelahiran itu jarang
dipanggil. Tapi kenapa nggak kita yang sadar duluan? Tapi alhamdulillah,
beberapa waktu yang lalu saya berbicara di Tangerang dengan para bidan. Mereka
betul-betul terpukau karena ketidaktahuan, jadi tidak benar-benar karena
kesengajaan kesalahan. Karena informasi yang belum sampai saja. Kita nggak
pernah terpikir bahwa bayi berumur 20 menit bisa menyusu sendiri.

Ini perang terang-terangan terhadap susu formula? Kan sekarang masih terjadi
rumah sakit memberi susu formula di hari-hari pertama kelahiran bayi karena ASI
yang belum keluar dan bayi yang tidak bisa meyusui?
Tidak hanya di Indonesia, di Amerika saja kuat promosi susu formula. Karena
mereka orang kaya, siapa tidak mau? Tapi itu karena mereka tidak tahu. Pernah
seorang bidan sampai menangis mengetahui ini. Dia mengembailkan susu formula.
Ini yang kita inginkan. Selain kesehatan, yang ingin kami kerjakan adalah
knocking nurani.

Selama ini kesannya kan sudah memasyarakat, telanjur pakai susu formula?
Tidak ada telanjur, karena itu kita harus mencoba agar tidak telanjur. Di
Skandinavia, Kanada, Finlandia, dan Swiss, tidak ada cuti ibu atau ayah
melahirkan, tapi justru mereka cuti orang tua. Selama 12 bulan, 80 persen
gajinya dipakai untuk itu. Syaratnya cuma dua, ibu harus empat bulan pertama,
ayah dua bulannya, enam bulan emudian tergantung. Kalau gaji ibu lebih besar,
ibu bekerja, dan ayahnya yang di rumah.

Di Indonesia susah mewujudkan hal seperti itu...
Saya tidak memikirkan itu, tapi kalau anak-anak kalian, cucu kalian tidak
dilengkapi ASI, mau jadi apa ? Mereka jauh lebih kaya, dukungan terhadap ilmu
begitu besar, sekarang anak-anak itu akan memiliki EQ yang lebih besar daripada
anak-anak kita. Spiritualitas yang lebi tinggi. Lalu daya saing anak Indonesia
apa kalau tidak dikasih ASI? Dua puluh lima tahun lagi, kita habis, sekarang
saja sudah kalah oleh malaysia. Sebab, orang barat sekarang mulai menyusui.
Dukungan ayah itu begitu besar, meski hal itu baru mereka sadari November 2003,
dengan mendirikan Global Initiative Father Support : satu kelompok para ayah.
Padahal di kita (umat Islam) ada Al-Qur'an yang sudah meyatakan pentingnya hal
itu ( Al-Baqarah ayat 233). Ketika anak dilahirkan, harus ada musyawarah. Dengan
demikian, kegagalan menyusui aalah kegagalan ayahnya. Begitu pula dengan
kebrhasilannya.

Efek secara medis lainnya?
Anak-anak yang menyusu kepada ibu itu tidak hanya lebih sehat, lebih pandai,
tapi lebih saleh dan salehah. Karena adanya RNA dan DNA (pembawa sifat) yang
diberikan ibu. Maka sekarang ini, karena tahu urgensinya, orang yang mengadopsi
anak mengejar supaya bisa menyusui juga.

Kembali ke susu formula, bagaimana dengan anak usia 1 tahun yang justru tidak
mau dikasih susu formula?
Itu justru bukan masalah. Pernah melihat nggak anak macan yang sudah mencicipi
segaa macam kembali menyusu? Tidak. Anak sapi saja kalau sudah besar tidak mau
menyusu kepada induknya. Kok, malah (susunya) dipakai untuk anak manusia?

Bukankah minum susu seumur hidup selama ini digembar-gemborkan?
Manusia juga mempunyai taraf umur tertentu untuk mendapatkan susu. Masalahnya,
kita terprogram dengan empat sehat lima sempurna. Susu sumber protein.Padahal,
anak di atas 3 tahun tidak perlu minum susu. Bukan tidak boleh. Karena bisa dari
tahu, tempe, ikan, telur, dan keju. Mendingan dikasih tahu, juga lebih murah.
Nggak ada pengaruhnya sama sekali. Bahkan pada mamalia di atas 3 tahun, enzim
untuk menyerap protein dari susu sedikit. Kita telah di brain-minded oleh pabrik
susu, entah sejak kapan.

Selama ini sukarnya pemberian ASI kan karena ibu harus kembali bekerja?
Itu bukan masalah besar juga. Di Cina, seorang ibu insinyur begitu aktif
sehingga harus sering ke luar kota. Tapi dia menyimpan di lemari es ASI
perasannya. Sebab, ASI itu memenuhi keseimbangan supply and demmand. Dikeluarkan
1.000 mililiter, ya, berproduksi lagi 1.000 ml.

Lalu kalau ASI berhenti sama sekali kenapa ?
ASI sangat berpengaruh pada pikiran. Ketika si Ibu merasa ASI-nya sedikit, yang
keluar sedikit. Ataupun pada saat berhenti. Disitu peran ayah. Di saat pikiran
ibu terganggu, ayah berperan.

Tapi permasalahan fasilitas agar bisa menyusu ?
Itu sekarang yang jadi masalah, kantor-kantor harus menyiapkan. Harus didorong
agar kantor-kantor mempunyai fasilitas itu.

Bagaimana dengan dukungan pemerintah ?
Pemerintah itu hanya banyak omong, bahkan katanya ada yang bilang akan dibuat
undang-undang. Tapi kok sekarang diam lagi? Tapi sudahlah, biarkan mereka
melakukan apa yang bisa dilakukan.

Bagaimana dengan upaya Ibu sendiri ?
Saya tahun ini alhamdulillah sudah diberi kesempatan luar biasa. Di UNICEF,
Care. Bahkan bersyukur bisa mengajar kader-kader. Sampai begitu berkesan.

Capek nggak,Bu ?
Kalau lillahita'ala, tdak ada kata capek. Saya kadang ketika bangun pagi
bingung, saya ada di mana, ya? Tapi itulah, saya ini di depan Tuhan mungkin
ibarat ikut MLM (multilevel marketing). Kaki-kaki saya sudah banyak dan itu
menambah poin buat saya.

Kalau dilihat-lihat, Anda ini seperti melawan arus ya? Sama seperti adik Anda...
(Utami tertawa berderai) ya, kita semua melawan arus. Tapi, dari semua saudara
saya, cuma Harry itulah yang jadi seniman, sisanya dokter seperti saya. Jadi
nyentrik-nya sudah disedot dia semua.







4 comments:

  1. lhooo kok sama nih.. aku barusan ngreview ini juga..

    pokoke HIDUP ASI!!

    ReplyDelete
  2. yap hidup ASI ...kita kampaye ASI ...

    ReplyDelete
  3. Di NZ juga ...para dokter n bidan ketat banget ama pemberian ASI ke para bayi.........

    ReplyDelete
  4. ooh bagus lah..kalo gtu..trus penggunaan botol di RS gimana kalo disana?

    ReplyDelete