Showing posts with label sehat. Show all posts
Showing posts with label sehat. Show all posts

Thursday, October 13, 2011

entamoeba-histolitica

Rating:
Category:Other
1.1PENDAHULUAN
Entamoeba histolytica merupakan salah satu spesies dari Rhizopoda. Pertama kali ditemukan oleh Losch pada tahun 1875 dari tinja seorang penderita disentri di Rusia. Schaudinn berhasil membedakannya dengan Entamoeba coli yan merupakan parasit komersial di dalam usus besar. Pada tahun 1913, Walker dan Sellards membuktikan bahwa Entamoeba histolytica merupakan penyebab penyakit koletis amebic (Srisasi Gandahusada, dkk, 2006).
1.2HOSPES
Hospes parasit ini adalah manusia. Penyakit yang menjadi akibat dari adanya Entamoeba histolitica disebut amebiasis (anonym, 2009).
1.3DISTRIBUSI GEOGRAFIK
Amebiasis terdapat di seluruh dunia atau bersifat kosmopolit. Parasit ini terutama ada di daerah tropic dan daerah beriklim sedang (Srisasi Gandahusada, dkk, 2003).
1.4MORFOLOGI
Entamoeba histolytica mempunyai tiga stadium, yaitu bentuk histolitika, minuta dan kista. Bentuk histolitika yang bersifat pathogen dan bentuk minuta yang merupakan bentuk esensial adalah bentuk trofozoit, sedangkan bentuk kista bukan merupakan bentuk pathogen tapi merupakan bentuk infektif (Rasmaliah, 2003)
1.5DAUR HIDUP
Daur hidup E. histolytica sangat sederhana, dimana parasit ini didalam usus besar akan memperbanyak diri. Dari sebuah kista akan terbentuk 8 tropozoit yang apabila tinja dalam usus besar konsistensinya padat maka, tropozoit langsung akan terbentuk menjadi kista dan dikeluarkan bersama tinja, sementara apabila konsistensinya cair maka, pembentukan kista terjadi diluar tubuh. (Brotowidjoyo,1987).
Amoebiasis terdapat diseluruh dunia (kosmopolit) terutama didaerah tropikdan daerah beriklim sedang. Dalam daur hidupya Entamoeba histolytica memiliki 3stadium yaitu:
1. Bentuk histolitika.
2. Bentuk minuta
3. bentuk kista
Bentuk histolitika dan bentuk minuta adalah bentuk rofozoit. Perbedaan antarakedua bentuk tropozoit tersebut adalah bahwa bentuk histolytika bersifat fatogendan mempunyai ukuran yang lebih besar dari bentuk minuta. Bentuk histolitikaberukuran 20 – 40 mikron, mempunyai inti entamoeba yang terdapat di endoplasma.Ektoplasma bening homogen terdapat di bagian tepi sel, dapat dilihat dengan nyata.Pseudopodium yang dibentuk dari ektoplasma, besar dan lebih seperti daun, dibentuk dengan mendadak, pergerakannya cepat. Endoplasma berbutir halus, biasanya tidak mengandung bakteri atau sisa makanan, tetapi mengandung sel darah merah. Bentuk histolytica ini patogen dan dapat hidup dijaringan usus besar, hati, paru, otak, kulit dan vagina. Bentuk ini berkembang biak secara belah pasang di jaringan dan dapat merusak jaringan tersebut sesuai dengan nama spesiesnya Entomoeba histolitica (histo= jaringan, lysis = hancur).
Bentuk minuta adalah bentuk pokok esensial, tanpa bentuk minuta daur hidup tidak dapat berlangsung, besamya 10-20 mikron. Inti entamoeba terdapat di endoplasma yang berbutir-butir. Endoplasma tidak mengandung sel darah merah tetapi mengandung bakteri dan sisa makanan. Ektoplasma tidak nyata, hanya tampak bila membentuk pseudopodium. Pseudopodium dibentuk perlahan-lahan sehingga pergerakannya lambat. Bentuk minuta berkembang biak secara belah pasang dan hidup sebagai komensal di rongga usus besar, tetapi dapat berubah menjadi bentuk histolitika yang patogen.
Bentuk kista dibentuk di rongga usus besar, besamya 10 -20 mikron, berbentuk bulat lonjong, mempunyai dinding kista dan ada inti entamoeba. Dalam tinja bentuk ini biasanya berinti 1 atau 2, kadang-kadang terdapat yang berinti 2. Di endoplasma terdapat benda kromatoid yang besar, menyerupai lisong dan terdapat juga vakuol glikogen. Benda kromatoid dan vakuol glikogen dianggap sebagai makanan cadangan, karena itu terdapat pada kista muda. Pada kista matang, benda kromatoid dan vakuol glikogen biasanya tidak ada lagi. Bentuk kista ini tidak patogen, tetapi dapat merupakan bentuk infektif.
Entamoeba histolytica biasanya hidup sebagai bentuk minuta di rongga usus besar manusia, berkembang biak secara belah pasang, kemudian dapat membentuk dinding dan berubah menjadi bentuk kista. Kista dikeluarkan bersama tinja. Dengan adanya dinding kista, bentuk kista dapat bertahan terhadap pengaruh buruk di luar tubuh manusia (Rasmaliah, 2003)
1.6PATOLOGI DAN GEJALA KLINIS
Bentuk klinis yang dikenal ada dua, yaitu amebiasis intestinal dan amebiasis ekstra intestinal. Amebiasis kolon intestinal terdiri dari amebasis kolon akut dan amebasis kolon menahun. Amebasis kolon akut gejalanya berlangsung kurang dari satu bulan, biasa disebut disentri ameba memiliki gejala yang jelas berupa sindrom disentri. Amebasis kolon menahun gejalanya berlangsung lebih dari satu bulan, disebut juga koletis ulserosa amebic, gejalanya bersifat ringan dan tidak begitu jelas.
Amebasis ekstra intestinal terjadi jika amebasis kolon tidak diobati. Dapat terjadi secara hematogen, melalui aliran darah atau secara langsung. Hematogen terjadi bila amoeba telah masuk di submukosa porta ke hati dan menimbulkan abses hati, berisi nanah warna coklat. Cara langsung terjadi bila abses hati tidak diobati sehingga abses pecah, dan abses yang keluar mengandung ameba yang dapat menyebar kemana-mana.
1.7DIAGNOSIS
Cara mendiagnosa gangguan yang ditimbulkan oleh Entamoeba histolitica adalah sesuai dengan gejala atau gangguan yang terjadi, antara lain sebagai berikut :
1.Amebiasis kolon akut, diagnosis ditegakkan bila terdapat sindrom disentri disertai sakit perut atau mules. Diare lebih dari 10 kali dalam sehari. Dan diagnosis laboratorium ditegakkan dengan menemukan species ini dalam bentuk histolitika di dalam tinja (S.M. Salendu dan Worou, 1996)
2.Amebiasis kolon menahun, terdapat gejala ringan diselingi dengan obstipasi. Jika dalam tinja tidak ditemukan spesies ini, himbauan agar pemeriksaan tinja dilakukan secara berturut-turut selama tiga hari dapat juga dengan melihat kelainan di sigmoid
3.Amebiasis hati, secara klinis dapat dibuat jika terdapat gejala berat badan menurun, badan lemah, demam, tidak nafsu makan disertai pembesaran hati. Pada pemeriksaan radiologi biasanya didapatkan peninggian diafragma dan pemeriksaan darah ada leukositosis (Srisasi Gandahusada, 2006).
1.8PENGOBATAN
Obat untuk gangguan yang disebabakan oleh Entamoeba histolitika antara lain Emetin hidroklorida, Klorokuin, Antibiotik dan Metronidazol atau Nitroimidazol.
1.9PENCEGAHAN
Cara untuk mencegah agar tidak menderita gangguan yang disebabkan oleh Entamoeba histolitica antara lain sebagai berikut :
1.Tidak makan makanan mentah (sayuran,daging babi, daging sapi dan daging ikan), buah dan melon dikonsumsi setelah dicuci bersih dengan air.
2.Minum air yang sudah dimasak mendidih baru aman.
3.Menjaga kebersihan diri, sering gunting kuku, membiasakan cuci tangan menjelang makan atau sesudah buang air besar.
4.Tidak boleh buang air kecil/besar di sembarang tempat, tidak menjadikan tinja segar sebagai pupuk; tinja harus dikelola dengan tangki septik, agar tidak mencemari sumber air.
5.Di Taman Kanak Kanak dan Sekolah Dasar harus secara rutin diadakan pemeriksaan parasit, sedini mungkin menemukan anak yang terinfeksi parasit dan mengobatinya dengan obat cacing.
6.Bila muncul serupa gejala infeksi parasit usus, segera periksa dan berobat ke rumah sakit.
7.Meski kebanyakan penderita parasit usus ringan tidak ada gejala sama sekali, tetapi mereka tetap bisa menularkannya kepada orang lain, dan telur cacing akan secara sporadik keluar dari tubuh bersama tinja, hanya diperiksa sekali mungkin tidak ketahuan, maka sebaiknya secara teratur memeriksa dan mengobatinya.

DAFTAR PUSTAKA
anonim. 2009. Bahan Penyuluhan Pencegahan Penyakit Parasit Usus yang Sering Terjadi. http://www.cdc.gov.tw/public/Attachment/821314143071.pdf (1-4-2009/17:46)
anonim. 2009. Protozoa. http://www.sonic-stu.com/images/sains%20modern.pdf(1-4-2009/17:36)
Pustekkom. 2005. Protozoa. http://www.e-dukasi.net/mol/mo_full.php?moid=134&fname=bio_106_kb1_hal5.htm (1-4-2009/15:41)
Rasmaliah. 2003. Epidemiologi Amoebasis dan Upaya Pencegahannya. http://library.usu.ac.id/download/fkm/fkm.rasmaliah.pdf (7-4-2009/16:27)
S.M. Salendu dan Warouw. 1996. Evaluasi Klinis Sindrom Disentri Anak di RS Gunung Wenang Manado. http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/05EvaluasiKlinisSindromDisentriAnak109.pdf/05EvaluasiKlinisSindromDisentriAnak109.html (7-4-2009/16:31)
Srisasi Gandahusada, dkk. 2006. Parasitologi Kedokteran. Jakarta : Fakultas Kedokteran UI edisi ketiga.

sumber http://tiszyaszya.wordpress.com/2011/06/28/entamoeba-histolitica/

Tuesday, October 11, 2011

Wednesday, May 11, 2011

Oleh oleh Thai Visit dari dr. Purnamawati

Taken fom milis Sehat..YOP, ReAct, Tahi Visit nya Dokter wati atau biasa di sapa bunda..dokter ku, guruku...
Subhanallah.. sebuah pembelajaran, dan tentunya selalu kagum sama semangat luar biasa bunda..menjadi oleh oleh untuk di renungkan dan pembelajaran tentunya
===================================================================
Jakarta, 11 Mei 2011 jam 19.25 (PART I)

Dear all
Mumpung badan lagi not very delicious hehehe, mau buat "laporan" selayang pandang. Siapa tahu bisa menambah wawasan buat merenung

PRA THAI VISIT
April ternyataaaa .... Hectic juga
Ditambah deg2an Famgath
Alhamdulillaah satu persatu terlalui dg baik. Big big thx for the great tim of YOP n sehatgroup as well as the marvellous famgath team.

Kamis tg 28 packing. Persiapan semua materi buat di Thai. Beres jam 2 an pagi, tenaaaang

Jumat, pagi hari cucu, coba excercise sedikit, belanja snacks buat di thai. Malam sama windhi jemput dr firman (pake salah jemput; nangkring di blok M padahal dr firman di depan SMA 6). Otw ke markas lewat kemang, muacett hehehe untung W baik, mau turun beliin avocadocoffee nya excelso hehehe.

Sampai markas diskusi 1 jam an lah re materi bangkok sama anto dan W dan F. Anto pulang after midnite, yg lain nginep di markas

Tg 30 april jam 6.30 saya dan dr firman jalan kaki dari markas ke cikal. Maaf ya dr firman dikerjain hehehe. Banjir keringat deh untung bisa ganti pakai kaos famgath hehehe
Senangnya di famgath ketemu banyak wajah lama dan wajah baru. Amazing experience!
Seneng banyak merchandise buat dibawa ke thai. Asiiiik mugs, T shirt, pin dll. Rugi yang gak beli hehehe

Pulang ke rumah terkapar pulesss (dr firman colds jadi gak bisa tidur hehehe kasian). Malam packing lagi masukin merchandise, final presentation prep lagi.

Tg 1 mei, jam 7 off to the airport. Remuk? Iyalah hehehe tulang tua nih
Excited juga. Di pesawat, ada beberapa rows di belakang yg kosong jadi bisa tiduran bentar, lumayan
Landing di Svarnabhumi jam 17an, ikut petunjuk Michael Chai (ReAct Searo), cari taksi (semua mudah dan cepat), 400 baht (incl tol, tip) sampai hotel jam 18 lebih. Masuk kamar, cek HP (xl mnya kok gak bisa hiks untung mentari bisa)
Capek - mandi anget, lapar. Pesen makan soalnya gak kuat mau jalan keluar. Utak atik slides dan otak atik data buat presentasi di chevron 19 mei nanti.
Mau tidur cepet tapi tetep aja di atas jam 1 am

THAI VISIT
Tg 2 mei, kunjungan ke project ASU nya thai (antibiotic smart use).
Sebelum jam 8 pagi ke lobi, clingak clinguk (kan blm ada yg kenal) ternyata lihat wajah familiar Dr Nithima (jumpa di delhi juli 2010).
Beliau bersama bbp orang yang ternyata bener ... Semua rombongan trip ke ASU project.
Kami ber8: prof Isidharo (philipines) , dr Jaya (ber4) dari malaysia, Marry Murray dari ausie (ReAct), saya (Ina), Nithima dan 2 tim nya (ASU), Marwan (jounalist yang ditunjuk ReAct utk meliput semua kegiatan regional conference ini)

Kami berangkat dg van. Expecting jamm! Turned out ... Very smooth! No jamm at all. Mungkin karena sebagian besar melalui highway? Entahlah!
Tol dan highway nya lancar (gak kayak tol di jak hiks). Monorail juga paralel dg highway
selepas highway, jalan tetep mulus, lebar, lancar.
Kami menuju Saraburi, sekitar 4 or 3.5 jam dari bangkok. Terpencil, sepii tetapi gak ada jalan yg rusAk atau macet. Pemandangan sepanjang jalan membuat iri!
Sawah membentang! Kadang diselingi ladang. Sedih memikirkan sawah dan petani di Indo. Waktu kecil, kalau naik kereta api ke bdg, sejauh mata memandang di pantura, sawah. Sekarang?
No wonder indo yg stapple food nya beras dan overpopulated, justru impor beras (kalau harga beras terus membumbung dan devisa menipis, celaka!). Thailand bukan sekedar swa sembada pangan, mereka juga ekspotir pangan yang acknowledged. Di ausie dulu, saya makan beras Thai (uenaakk, haruuum, murah).

Selain sawah, ladangnya, perkebunan nya (termasuk buah buahan).

Sarabury daerah yang berbukit-bukit. Lumayan pemandangannya meski tdk se eksotik puncak jaman dulu. Di sini ada wineyard! Hiks serasa di perancis (waktu naik kereta api dari geneve jan 2010).

Sampailah kami di kecamatan lung khao. Parkir di puskesmas (foto nanti saya taruh di blog). Agak bingung bingung saya. Kecil ya puskesmasnya. Tapiiiii kok cantik? Artistik, rapiii dan bersiiih.

Halaman depan asri. Di sudut kanan ada rumah joglo lah dengan bangku2 kayu, buat yang nunggu antrian dg pemandangan ke bawah ke bukit dan lembah.
Di depan ada poster besar bertuliskan Antibiotic Smart Use

Saya tergopoh gopoh cari toilet (setelah duduk di van lebih dari 3 jam). Diantar staf puskesmas ke toilet. Mbatin: "this can't be true". Bukan hanya bersih, tetapi juga cantik dan harum.
Mbatin: "oh pasti ini buat dokternya"
Ternyata gak tuh wong satu2nya wc di situ. Ada bowl dg air diisi bunga kemboja pink dan kuning. Ada lilin air 2. Bingung euuy (soalnya di van sempat ytertidur sebentar, jangan2 mimpiii)

Di depan toilet, ada poster washing hands save lives.
Hmmm
Oh ya lokasi toilet di samping kamar kebidanan yang lagi2 apik tetapi amat sederhana.

Lalu saya jalan2 di dalam puskesmas. Ada ruang periksa dan ruang tindakan yang sederhana tapi sangat bersih!

Lalu ke pojok asi dengan kasur di lantai buat latihan menyusui. Poster2 asi sederhana digantung di dinding
Terakhir, saya ke apotek. Bener2 obatnya ramping, sesuai daftar obat esensial. Pilihan ab juga gak banyak
Dannnnn .... Guess what?!
Gak ADA puyer booooo
Hehehehe

Lalu kami digIiring ke ruang pertemuan di samping puskesmas.

Pegel
Sekian duluuu ya
Nanti disambung

Wati
(Ternyata di bangkok pun, wC umumnya bersiiiih)
Patient Safety, first
==================================================================
Jam 22.10

ASU adalah singkatan dari Antibiotic Smart Use

Program ini diselenggarakan bertahap
Pelaksananya: pem Thai, dept of public health, FDA nya thai, Chulalongkorn Univ, .... Lengkapnya bisa dilihat di webnya ReAct yang diposting ayah Ghozan tadi pagi - big thx ya)

Di ruang pertemuan telah berkumpul dr Nithima (project officer nya) dg tim, kepala dinas kesehatan Sarabury, farmasis dinkes Sarabury, staf puskesmas (sebagian, krn yang lain kerja), dan bbp health volunteers dari kalangan masyarakat setempat (salah satunya seorang monk)

Kami pun diperkenalkan pada program ASU ini
Intinya adalah menangkar resistensi kuman terhadap AB.
Bahaya antibiotic resistance semakin hebat. Thai memutuskan untuk membuat masyarakat sadar sesadar sadarnya akan bahaya penggunaan AB yang bombastis tdk rasional.

Selama ini mereka sudah gencar memerangi antibiotic resistance melalui riset, dan kegiatan di tataran akademisi (nakes), serta di tataran regulasi (hiks hiks)

Selain itu, di tataran layanan masyarakat, mereka punya program ASP di RS (Antibiotic Stewardship Program).
Pola kuman dan pola antibiotik ditelaah. Mereka punya data surveillance nasional yang buagusss banget! Hiks hiks

Mereka punya worksheet evaluasi RUM di RS.
Memangnya pola peresepan di thai sudah bagus? EBM?
Ya belum
Masih polifarmasi, masih overuse AB nya, tapi kayaknya kita masih "menang" deh hehehe.

Nah sejak bbp tahun yl (2005) pemerintah dan akademisi juga sadar bahwa sosialisasi ke komunitas terkait penggunaan AB yang benar, harus dilakukan dengan agresif.

Dirancanglah ASU
Intinya:
1. Overuse AB masalah bersama
2. Bahayanya mengenai semua orang. Painful n extremely expensive
3. Semua orang bertanggung jawab memperbaiki penggunaan AB agar lbh rasional.
4. Sedikitnya 3 kondisi ini TIDAK butuh AB (catat! Penting!):
- common cold
- acute GE
- simple wound

Saat ini sudah fase 3 or 4 (maaf lupa)
Pertama, sosialisasi ke nakes.
Tujuan:
1. Accepted by nakes nya
2. Supported by nakes nya
3. Reduced prescription of AB by nakesnya

Tahap berikutnya, uji coba di satu propinsi
Mereka mendidik nakes
Mendidik anggota masyarakat yang bersedia jadi health volunteers
Mereka berikan modul tetapi masing2 puskesmas "bebas" berkreasi dan berinovasi selama core message nya tetap dijaga: 3 (3 jari diangkat ke atas)
Lung Khao inilah pilot projectnya

Mereka diperkenalkan pada proyek
Lalu diberi waktu untuk berundibg bbp mg
Petinggi desa dan agama duduk dg masyarakat. Ketika sepakat bahwa proyek ini bermanfaat, mereka pun menyatakan ingin terlibat dan dilibatkan (proses yg sama selanjutnya diberlakukan di semua kecamatan, kabupaten ketika propinsi nya sudah menyatakan tertarik)
Demokratis banget ya
Dannnn ... Bottom up!
Makanya sukses nih program ASU nya

Nah karena mereka bersedia, maka mulai lah tahapan2 ASU di atas
Sebenarnya konsep dsarnya mirip dg pesat. Fasilitator dari SP diberi kebebasan untuk menyampaikan message presentasinya meski ada modul baku dari YOP.
Health volunteer inilah yang berkala, di balai desa, kasih penyuluhan AB. "No AB pls for these 3 conditions"
Diulang ulang dan diulang2

Setiap desa punya bbp health volunteers
Masing2 health volunteers diserahi untuk "mengawal 10 keluarga, didampingi seorang perawat)
Keluarga2 ini kalau sakit dikawal, disupport. Lalu dicatat
Apakah mereka makan obat?
Obatnya apa? Beli sendiri AB? (Karena nakesnya gak akan kasih AB kalau 3 kondisi di atas)

Nah saat ini, sudah semua propinsi di Thai melaksanakan program ASU
Hiks hiks indoooooonesiaaaaa

Lalu?
Interestingly, mereka punya survey impact dari asu
Si nakes2 itu berkala merekap catatynnya
Lalu mereka bikin survey sederhana di masyarakat
Hasilnya?

Mereka punya data penggunaan AB di kecamatan dan kabupaten khususnya utk ke 3 kondisi di atas, itu data nya punya masyarakat, punya health volunteer
Gilaaaa gak siiih

Di balai desa
Ditempel lah hasil survey dari setiap desa (aduh kok bisa yaaa)
Ternyata luarrR biasa
Terjadi penurunan konsumsi AB yang drastis utk ke3 kondisi di atas!

Mereka juga insiatif sendiri secara inovatif bikin poster2 foto ... Ada yg "foto model"nya anak (sampai2 dia jadi ngetop di thai) mengacungkan 3 jari)

Lalu di ruang pertemuan puskesmas, kami minta monk nya cerita soal ASU
Marwan ... Nyecer dari sisi humanism nya
Kenapa kamu tertarik melibatkan diri secara aktif dalam program ini? (Kebanyakan monk di Thai justru aktif di sektor HIV AIDS)

Dengan senyum (selalu monk ini tersenyum) menjawab:
"Saya berpendapat, program ini sangat bermanfaat buat komunitas saya. Masyarakat jadi pinter dan terlindungi dari dampak penggunaan AB yang tidak benar. Saya pikir, program ini sangat baik. Oleh karena itu saya menyediakan diri. Saya belajar dan saya berkeliling ke desa2 bicara dengan rakyat pentingnya AB, pentingnya pinter pakai AB, pentingnya utk tdk pakai AB di ke3 kondisi tsb"

As simple as that
As humble as that

Hmmmmm
Pemuka agama kita mestinya tersentuh

Oh ya
Politisnya juga melibatkan diri lho
Kapan ya politisi kita bisa begitu gak cuma ributin partai, koalisi, korupsi, gedung DPR dll?
Hiks hiks

Ok, minum segelas sirup lokal dg es batu. Biar kepala hati si wati ini ademmm hehhe

Selesai sudah lewat tengah hari
Kami digiring ke van
Dijamu di restoran lokal
Kecil tapi hebat
Punya water system sendiri
Menghadap ke wineyards
Ahhhh

Makan siang kami penuh canda
Menu akrab lidah indo

Lalu kami berangkat
Ke dua desa terpencil
Waaah masih panjang niiih perjalanan
Anehnya .... Jalan kecil mulus sampai ke desa paling terpencil
Kok bisaaaa????
Hiks hiks

Di dua desa itu kami berkumpul di balai desa
Para Health volunteers membungkuk mengatupkan tangana menyambut: "Swadeeka"

Lalu mereka diperkenalkan
Bangga sekali desa itu dikunjungi kami padahal justru kami lah yang merasa bebruntung mengenal mereka dan ASU

Monk bicara soal AB
Soal 3 kondisi
Soal bahaya overuse AB

Lalu salah satu health volunteer bicara soal hasil survey
Semua bangga karena mereka sukses menurunkan penggunaan AB yg irasional
Hiks hiks
Menangislah kau wati! Hehehe

Nah selesai sudah jam 17.30
Otw ke bangkok, kami mampir di RS distrik Donpud

Ehhhh .... Rs kabupatennya keciiiil dibanding indo (berarti lbh efisien yaaa)
Bersiiih (aduuuh kok bisaaa yaaa)
Apiiik

Kami duduk di ruang pertemuan bersama kepala RS yang lantas presntasi. Singkat aja deh
Luarr biasa
Sampai2 peninjau senior dari malaysia menyatakan: "you are a champion"!
Hmmmm bener bagus banget perjuangan rum dan ab use nya dia dan tim
Dokternya cuma 2 incl dia
FartmasiSnya 4
Saya tanya, kenapa banyak amat farmasis mu utk RS sekecil ini?

Dia bilang
1 utk riset
1 utk daily op RS
2 untuk lapangan
(Public health pharmacists)

Besok2 nya saya terperangah
Ternyata pharmacist Thai kuat banget
They play big n important role in RUM and AB use

Jam 19.30 kami meninggalkan donpud (overwhelmed)
Di perjalanan, tambah bengong lah manusia kota jakarta ini
Hiks hiks

Sampai hotel di ayas jam 21
Exhausted
Enriched
Wati, what will be your next plan back home?
Gak tau gak tau, belum tau

Harap dicatat
ASU bisa besart karena disupport pemerintah, institusi pendidikan, akademisi, dan masyarakat
Cantik ya!

Mandi anget
Kelaparan (aduh matek deh makan room service terusn jebbolll. Padahal mata pe jereng milih yang murah hehehe)

Habis makan, back to my old beloved laptop
Preparing data for Chevron, preparing for my presentation tmroww
Ampe jam 1 pagiii

Night night
Sweet dreams (n sweet reality please)

Wati
(Part III semoga gak lupa, tagih yaaa)
Patient Safety, first