Thursday, February 2, 2006

Selamat tahun baru ISlam..1427 H...

Assalammu'alaikum wr wb


oleh: Ust Ali Hasan Bahar tentang
Menjemput Jodoh. Mudah-mudahan bermanfaat bagi yang masih bingung "kapan
dijemput"


MENJEMPUT JODOH


Jika anda sudah merasa gelisah ketika pada malam-malam yang
sepi tidak ada teman yang mendampingi, inilah saatnya bagi anda untuk
menikah. Jika anda sudah mulai tidak tenang saat sendirian, itulah saatnya
anda perlu hidup berdua. Jika anda sudah begitu resah saat melihat akhwat
di perjalanan, itulah saatnya anda menguatkan hati untuk meminang. Hanya
dua kalimat yang perlu anda persiapkan untuk meminang; alhamdulillah bila
diterima dan allaahu akbar bila ditolak.

Pasalnya, mencari jodoh tidak selalu mudah. Seorang ikhwan yang
sudah besar harapannya untuk bisa segera melangsungkan pernikahan, masih
saja belum bisa menemukan wanita yang bisa mendampinginya mengarungi
kehidupan. Padahal usianya sudah menginjak tiga puluh lima, pekerjaannya
sudah cukup memadai. Akan tetapi, mencari jodoh ataupun menjemput jodoh
tidak semudah mencari pekerjaan.

Apa yang kurang dari sahabat kita sehingga begitu sulit
menemukan jodoh? Pahami langkah-langkah yang dituturkan ustadz muda lulusan
Universitas di Yordania ini;

Langkah pertama, amalkan sesering mungkin surat Al Furqon ayat
74 yang berisi do'a setiap selesai shalat. Rabbanaa hablanaa min azwajinaa
wa zurriyatinaa qurrotan a'yun, waj'alnaa lilmuttaqiina imaamaa. Artinya,
Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri kami, keturunan kami
sebagai penyenang hati kami dan jadikanlah imam bagi orang-orang yang
bertakwa

Langkah kedua, setiap muslim wajib membantu saudaranya mendapat
jodoh, jangan menghalang-halanginya. Firman Allah dalam surat ar Rum:21; Wa
min ayatihi an kholaqo lakum min anfusikum azwajaan litaskunuu ilaiha wa
ja'ala bainakum mawaddatan wa rohmah. Inna fii dzaalika la aayati liqoumii
yatafakkaruun. Artinya, Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia
menciptakan untukmu istri-istri dari jenis-jenismu sendiri, supaya kamu
cenderung dan merasa tenteram kepadanya. Dan dijadikanNya diantaramu rasa
kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yg demikian itu benar-benar terdapat
tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.

Mawaddah merupakan cinta yang terjadi pada kedua belah pihak
sedang rahmah mungkin hanya cinta yang terjadi dari salah satu pihak.
Tetapi apapun itu, kita lihat bahwa tanda-tanda kebesaran Allah antara lain
menjadikan pasangan-pasangan dari jenisnya sendiri. Kita tidak bisa
bayangkan kalau Allah menciptakan pasangan bagi manusia dengan pohon palm
(wa min ayatihi an kholaqo lakum min anfusikum ajwajaa). Maka, dosa besar
orang yang menghalang-halangi saudaranya yang akan mendapat jodoh.
Sebenarnya, banyak cara yang bisa dilakukan untuk saudara-saudara kita agar
mendapat pasangan.

Ketika ada tetangga melahirkan, kita disunahkan untuk
memberikan tahni'ah ucapan selamat. Ketika diundang dalam pernikahan dalam
Islam wajib hukumnya datang. Islam mengajarkan shalat jama'ah, shalat
jum'at. Dari tempat-tempat yang dianjurkan datang ini, bisa terjalin
obrolan-obrolan yang secara tidak langsung bisa mengarah pada upaya
mendapat jodoh ataupun memudahkan mereka untuk menjadi "biro jodoh" bagi
saudaranya yang belum berpasangan.

Langkah ketiga, tidak boleh menunda-nunda. Ibarat orang yang
memiliki uang Rp 15 juta, ada yang menawarkan tanah langsung dibeli,
takut-takut harga tanah akan naik. Begitu pula dengan jodoh.

Nabi bersabda, "Ada tiga hal yang tidak boleh ditunda-tunda;
shalat pada waktunya, jenajah kalau sudah siap dikebumikan, seorang wanita
kalau sudah mendapatkan pasangan yang pas untuk menikah.

Kita bisa bayangkan seandainya ajaran Islam melaknat umatnya
yang belum menikah. Firman Allah; "Kami tidak utus engkau wahai Muhammad
kecuali untuk rahmat semesta alam. Banyak sekali rahmat dari agama Islam,
diantara masalah jodoh. Jadi, barang siapa yang bisa menjadi perantara bagi
saudaranya untuk menikah dia berati sudah membangun rumah di sorga.

"Jodoh memang harus dijemput. Tidak ada pasifisme, tidak ada
patalisme dalam Islam. Dan, ingat! Setiap langkah serius yang kita ayunkan,
Allah pasti akan membantu. Siapa yang bersikeras semangat juangnya berada
di jalan Ku untuk mendapat petunjukKu aku akan berikan petunjukKu, aku akan
mudahkan apa yang dia inginkan," tegas Ust Ali seraya mengutip salah satu
ayat al Qur'an.

Jadi, dari tiga hal yang sudah ditaqdirkan Allah, yaitu rezeki,
ajal dan jodoh, tidak boleh disertai sikap pasifisme dan fatalisme. Semua
itu ada ihktiar dan syar'inya dalam Islam. Kalu benar-benar beriman, setiap
gerak dan niatnya pasti akan mendatangkan pahala dari Allah. Sebaliknya,
orang yang paling bodoh, niatnya saja mendapat murka Allah? apalagi
bergerak!

1 comment: