Tuesday, December 20, 2011

CLodi perdana

akhirnya dicoba juga nih..

clodi NVMe dan Cluebebe

pagi2 bela belain nyuci dalam rangka prewashed clodi perdana..meski jadinya will take 3 days (maklum nguli emaknya)

mudah2an cocok ah.buat ujang Azka

MPASI Azka

Yeay udah sejak tanggal 12 desember lalu Azka sebenernya pas 6 bulan tapi waktu makan dimundurin sehari soalnya maknya sok sibuk an blom ready, - padahal mah ga rela aja Azka di suapin selain ibunya ...

Dan akhirnya tanggal 13 desember hari selasa dimulai lah azka berbuka puasa - halah-
Karena kita semua masih di rumah mamah (enin) udah hampir mau 3,5 bulan (since papah passed away terus nenek uyut juga)
jadi untuk azka nih peralatannya ga terlalu siap..

udah beli dadakan tupperware baby set eh ko belum bisa dipake
jadinya pake seadanya pake tupperware nya mamah (enin) buat tempat makannya dan sendoknya masih sendok plastik yang biasa di pake buat mimi asip..(azka minum pake sendok udah beli sih p*g*on magmag tapi blom bisa nyedot)

panci dan sutil (yang harusnya dan maunya ibu baru ga sempet aja beli) jadi pake yang ada dengan dipastikan bersih bgt dari noda yang tertinggal..udah dipikiran bayangan ok smua nih

ternyata bahan yang buat dikasih mamam azka nya lupaaa...
kata mamah nitip tepung aja di pasar..(ah ga jelas kebersihannya) mau bikin gongseng sendiri maless , eh ga boleh kata negatif yah..hmm hampir ga ada waktu

jadinya senin sore leleponan ama mommy martein..kirim tepung organik dong si Gasol tea.. (padahal ibu sejak tahun 2007 konsumsi dan jualan malah.. buat azka ibu musti beli ..bener2 ga prepare)

okay smua udah cukup..buat tahapan awal MPASI, diawal pas bikin ternyata masih lupa lupa inget juga padahal ini anak kedua tetepp.. lebih ke grogi kayanya hihi

satu gelas air + 1 sdm tepung beras di jerang sampai mendidih jadilah satu mangkuk kecil dengan konsistensi cair, tunggu aga hangat disajikan ditambah asi fresh (aliyas merah langsung)
pleus air putih hangat buat penutup...

day 1 azka makan sehabis mandi pagi seperti biasa jadwalnya biasanya tidur jadi pagi itu setelah mandi ibu siapin makannya dan azka duduk di bumbo seat nya ga sabar saat disuapin, dan ngantuk berat jadi nangis deh akhirnya diangkat lah dan segera nen ga lama langsung lelap tidur..bubur tepungnya cuma setengah.. ya gpp ...lanjut ibu kudu ke kantor..

jadilah menunya begini dan baru dikasih sekali aja di pagi hari

13 - 15 Desember azka mamam bubur tepung beras merah organiknya Gasol (non instant)
16 - 19 Desember Tepung kacang ijonya masih keluaran gasol
 
Alhamdulillah smuanya baik baik ga ada tanda - tanda alergi atau susah BAB jadwal pup pagi ga terganggu, lancar jaya..cuma makin kemari bukan cuma asem, aga aga stink ..hehhe maap yaaa

buat besok .. makan apa yah...labu parang, oat, pisang, alpukat atau sayurann...


Selamat makan sayang, ngantukk yahh?

Sunday, December 11, 2011

Selamat 6 bulan anakku yang ganteng

Selamat 6 bulan sayangku..
Tumbuh sehat, cerdas dan sholeh yah sayang
selalu murah hati dan murah senyummmmm
seperti saat ini..

Azka yang gampang senyum kepada siapa pun seperti udah sangat siap Makan

dari Kaka Malya
*yang katanya masih ndut
*taken on tahlil 40 hari nenek Uyut

Selamat menjadi sarjana ASI yeay...
love you so much my boy

Friday, December 2, 2011

Info Pelatihan untuk para UKM dan juga para pelaku Creative Industry

Pelatihan Desain, Creative IT, Bio Teknologi, dan Manajemen Bisnis Untuk Usaha Kecil dan Menengah - Step Up Community Telkom-ITB SME Creative Center Tahun 2011

 

Dalam rangka meningkatkan kualitas pengetahuan, keterampilan dan jejaring bisnis UKM di Indonesia, Lembaga Pengembangan Inovasi dan Kewirausahaan (LPIK) ITB bekerjasama dengan Telkom menyelenggarakan Pelatihan Desain, Creative IT dan Manajemen Bisnis untuk UKM: "Step Up Community, Telkom-ITB SME Creative Center Tahun 2011".


Jadwal pendaftaran peserta, pelaksanaan pelatihan, dan coaching, sebagai berikut:

1.     Pendaftaran: 28  Nopember 2011 - 04 Desember 2011

2.     Seleksi administrasi: 05 - 06 Desember 2011

3.     Interview: 08-09 Desember  2011

4.     Pelatihan & Coaching: Desember 2011 - Pebruari 2012

5.     Syarat-syarat pendaftaran:

a.     Calon peserta berusia diantara 21 tahun s.d. 35 tahun ketika memasukkan berkas pendaftaran.

b.     Mengirimkan  ringkasan bisnis yang sedang dijalani di kertas A-4, jarak 1,5 spasi, maks. 5 (lima) halaman sesuai dengan bidang:

  • IT Creatif (Konten aplikasi, game dan animasi, software)
  • Desain (Craft, furniture, fashion)
  • Bio Teknologi (jamur, fermentasi)

Ringkasan uraian bisnis berisi :

  • Uraian singkat produk bisnis
  • Uraian singkat tim
  • Uraian singkat pemasaran dan rencana pemasaran
  • Uraian singkat keuangan dan rencana keuangan

ke Sekretariat LPIK ITB, Jl. Ganesha no. 15 Bandung (baca informasi pendaftaran).

c.    Sudah menjadi pelanggan salah satu produk dari Telkom Group (Speedy, Fleksi, Telkom Sel, Telkom Vision) ditunjukkan dengan bukti berlangganan.

d.    Belum menjadi mitra binaan institusi lain (ditunjukkan dengan surat pernyataan di atas materai 6.000)

e.    Calon peserta yang sudah menjalankan bisnisnya sesuai poin (b) di atas minimum 6 (enam) bulan dan maksimum 3 (tiga) tahun (termasuk secara tim) akan                                  lebih diutamakan.

f.     Domisili bisnis dan calon peserta berada di wilayah Kota Madya Bandung, Cimahi dan Kabupaten Bandung.

g.    Bersedia  menandatangani surat perjanjian kerja sama pelatihan dan inkubasi bagi peserta yang lulus seleksi administrasi dan interview.

6.     Penghargaan: Bagi 3 (tiga) peserta (perorangan atau pun tim) terbaik akan mendapatkan penghargaan dari  PT. Telkom, tbk.

7.     Deposit Pelatihan: Rp. 450.000,- per peserta/wakil tim  (Biaya akan dikembalikan seusai pelatihan)

Program ini merupakan suatu kegiatan dari ekosistem Brain Innovation Park ITB.


Informasi Pendaftaran: 

Sekretariat LPIK ITB 

(C.P. Indri; Yani)

Jl. Ganesha 15F Bandung, Telp. 022-2501006, 022-2533639, Fax. 022-2533639

Email : lpik@lpik.itb.ac.id This email address is being protected from spam bots, you need Javascript enabled to view it , yani@ipr.itb.ac.id This email address is being protected from spam bots, you need Javascript enabled to view it , indrianidjajasukanta@gmail.com This email address is being protected from spam bots, you need Javascript enabled to view it

Website: http://lpik.itb.ac.id


 

Tuesday, November 8, 2011

The Baby blues

Rating:★★
Category:Other
http://www.home.kellymom.net/pantley/pantley24.html
The Baby Blues

By Elizabeth Pantley, Author of Gentle Baby Care

I remember when I was lying in my hospital bed after the birth of my fourth child, Coleton. I had endured a full day of labor and a difficult delivery (who says the fourth one comes easily?), and I was tired beyond explanation. After the relief of seeing my precious new child came an uncontrollable feeling to close my eyes and sleep. As my husband cradled newborn Coleton, I drifted off; my parting thoughts were, “I can’t do this. I don’t have the energy. How will I ever take care of a baby?” Luckily for me, a few hours of sleep, a supportive family, and lucky genes were all it took to feel normal again. But as many as 80% of new mothers experience a case of the baby blues that lasts for weeks after the birth of their baby. This isn’t something new mothers can control — there’s no place for blame. The most wonderful and committed mothers, even experienced mothers of more than one child, can get the baby blues.
What are baby blues?

Your baby’s birth has set into motion great changes in your body and in your life, and your emotions are reacting in a normal way. Dramatic hormonal shifts occur when a body goes from pregnant to not pregnant in a manner of minutes. Add to this your new title (Mommy!) and the responsibilities that go with it, and your blues are perfectly understandable. You’re not alone; this emotional letdown during the first few weeks is common after birth. Just remember that your state of mind has a physical origin and is exacerbated by challenging circumstances — and you and your body will adjust to both soon.
How do I know if I have the baby blues?

Every woman who experiences the baby blues (also called postpartum blues) does so in a different way. The most common symptoms include:

* Anxiety and nervousness
* Sadness or feelings of loss
* Stress and tension
* Impatience or a short temper
* Bouts of crying or tearfulness
* Mood swings
* Difficulty concentrating
* Trouble sleeping or excessive tiredness
* Not wanting to get dressed, go out, or clean up the house

Could it be more than just the baby blues?

If you’re not sure whether you have the blues ask your doctor, and don’t feel embarrassed: This is a question that doctors hear often and with good reason. If you’re feeling these symptoms to a degree that disrupts your normal level of function, if your baby is more than a few weeks old, or if you have additional symptoms — particularly feelings of resentment or rejection toward your baby or even a temptation to harm him — you may have more than the blues, you may have postpartum depression. This is a serious illness that requires immediate treatment. Please call a doctor today. If you can’t make the call, then please talk to your partner, your mother or father, a sibling or friend and ask them to arrange for help. Do this for yourself and for your baby. If you can’t talk about it, hand this page it to someone close to you. It’s that important. You do not have to feel this way, and safe treatment is available, even if you’re breastfeeding.
How can I get rid of the blues?

While typical baby blues are fairly brief and usually disappear on their own, you can do a few things to help yourself feel better and get through the next few emotional days or weeks:

* Give yourself time. Grant yourself permission to take the time you need to become a mother. Pregnancy lasts nine months, the adoption process can take even longer, and your baby’s actual birth is only a moment — but becoming a mother takes time. Motherhood is an immense responsibility. In my opinion, it is the most overwhelming, meaningful, incredible, transforming experience of a lifetime. No wonder it produces such emotional and physical change!

No other event of this magnitude would ever be taken lightly, so don’t feel guilty for treating this time in your life as the very big deal it is. Remind yourself that it’s okay (and necessary) to focus on this new aspect of your life and make it your number-one priority. Tending to a newborn properly takes time — all the time in his world. So, instead of feeling guilty or conflicted about your new focus, put your heart into getting to know this new little person. The world can wait for a few weeks.

Consider as objectively as you can just what you have accomplished: You have formed a new, entire person inside your own body and brought him forth; you have been party to a miracle. Or, if you've adopted, you've chosen to invite a miracle into your life and became an instant mother. You deserve a break and some space in which to just exist with your amazing little one, unfettered by outside concerns.

* Talk to someone who understands. Talk to a sibling, relative or friend with young children about what you are feeling. Someone who has experienced the baby blues can help you realize that they are temporary, and everything will be fine. A confidante can also serve as a checkpoint who can encourage you to seek help if he or she perceives that you need it.

* Reach out and get out. Simply getting out (if you are physically able and okayed for this by your doctor) and connecting with people at large can go a long way toward reorienting your perspective. Four walls can close in very quickly, so change the scenery and head to the mall, the park, the library, a coffeehouse — whatever place you enjoy. You’ll feel a sense of pride as strangers ooh and ahh over your little one, and your baby will enjoy the stimulation, too.

* Join a support group. Joining a support group, either in person or online, can help you sort through your feelings about new motherhood. Take care to choose a group that aligns with your core beliefs about parenting a baby. As an example, if you are committed to breastfeeding, but most other members of the group are bottlefeeding, this may not be the best place for you, since your breastfeeding issues won’t be understood and you won’t find many helpful ideas among this group. If you have multiples, a premature baby, or a baby with special needs, for example, seek out a group for parents with babies like yours. And within those parameters, look for a group with your same overall parenting beliefs. Just because you all have twin babies doesn’t mean you will all choose to parent them in the same way, so try to find like-minded new friends.

* Tell Daddy what he can do to help. It’s very important that your spouse or partner be there for you right now. He may want to help you, but he may be unsure of how. Here are a few things that he can do for you — show him this list to help him help you:

* Understand. It’s critical that your spouse or partner feel that you understand that she is going through a hormonally driven depression that she cannot control — and that she is not “just being grumpy.” Tell her you know this is normal, and that she’ll be feeling better soon. Simply looking over this list and using some of the ideas will tell her a lot about your commitment to (and belief in) her.
* Let her talk about her feelings. Knowing she can talk to you about her feelings without being judged or criticized will help her feel much better.
* Tend to the baby. Taking care of your baby so Mommy can sleep or take a shower can give her a breath of fresh air. Have her nurse the baby and then you can take him for a walk (using a sling will keep Baby happy) or go on an outing. A benefit for you is that most babies love to be out and about and will enjoy this special time with you.
* Step in to protect her. If she’s overwhelmed with visitors, kindly explain to company that she needs a lot of rest. Help her with whatever household duties usually fall to her (or get someone to help her) and do what you can to stay on top of yours. Worry about the house’s cleanliness or laundry upkeep will do her no good whatsoever. If relatives offer to take the baby for a few hours, or to help with the house, take them up on it.
* Tell her she’s beautiful. Most woman feel depressed about the way they look after childbirth — because most still look four months pregnant! After changing so greatly to accommodate a baby’s development, a woman’s body takes months to regain any semblance of normalcy. Be patient with both her body and her feelings about it. Tell her what an amazing thing she’s accomplished. Any compliments that acknowledge her unique beauty are sure to be greatly appreciated!
* Tell her you love the baby. Don’t be bashful about gushing over the baby. Mommy loves to hear that you’re enraptured with this new little member of your family.
* Be affectionate, but be patient about sex. With all that she’s struggling with physically and emotionally, weeks may pass before she’s ready for sex (even if the doctor gives the okay.) That doesn’t mean she doesn’t love you or need you ¾ she just needs a little time to get back to the physical aspects of your sexual relationship.
* Tell her you love her. Even when she isn’t feeling down, she needs to hear this — and right now it’s more important for her health and well-being than ever.
* Get support for you, too. Becoming a father is a giant step in your life. Open up to a friend about how it feels to be a Dad, and do things that you enjoy, too. Taking care of yourself will help you take care of your new family.

* Accept help from others. Family and friends are often happy to help if you just ask. When people say, “Let me know if I can do anything” they usually mean it. So, go ahead and ask kindly for what you want, whether it’s watching your baby so that you can nap, taking your older child to the park, helping you make a meal, or doing some laundry.

* Get some sleep. Right now, sleeplessness will enhance your feelings of depression. So, take every opportunity to get some shuteye. Nap when the baby sleeps, go to bed early, and sleep in later in the morning if you can. If you are co-sleeping, take advantage of this special time when you don’t have to get up out of bed to tend to your baby. And if your baby’s sleep patterns are distressing to you then reach out to an experienced parent for help, or check out my book The No-Cry Sleep Solution: Gentle Ways to Help Your Baby Sleep Through the Night.

* Don’t fret about perfection right now. Household duties are not your top priority now — in fact, nothing aside from getting to know your baby is. Remember that people are coming to see your baby, not your house, so enjoy sharing your baby with visitors without worrying about a little clutter or dust. Simplify, prioritize, and delegate routine tasks, errands, and obligations.

* Enjoy your job. If you work outside the home, then view your time at your job as an opportunity to refresh and prepare yourself to enjoy your baby fully when you are at home. Go ahead — talk about your baby and share pictures with your co-workers. Chances are, they’ll love to hear about your new little one. This is a nice and appropriate way of indulging your natural instincts to focus on your baby when you can’t be with her.

* Get into exercising. With your doctor’s approval, start exercising with short walks or swims. Exercise will help you feel better in many ways both physical and emotional. Even if you didn’t exercise before you had your baby, this is a great time to start. Studies prove that regular exercise helps combat depression, and it will help you regain your pre-baby body much more quickly.

* Eat healthful foods. When the body isn’t properly nourished, spirits can flag ¾ particularly when the stress of recovery makes more nutritional demands. If you are breastfeeding, a nourishing diet is important for both you and your baby. Healthful foods, eaten in frequent meals, can provide the nutrition you need to combat the baby blues and give you the energy you need to handle your new role. And don’t forget to drink water and other healthy fluids, especially if you’re nursing! Dehydration can cause fatigue and headaches.

* Take care of yourself. Parenting a new baby is an enormous responsibility, but things will fall into place for you and everything will seem easier given time. During this adjustment phase, try to do a few things for yourself. Simple joys like reading a book, painting your nails, going out to lunch with a friend or other ways in which you nourish your spirit can help you feel happier.

* Love yourself. You are amazing: You’ve become mother to a beautiful new baby. You’ve played a starring role in the production of an incredible miracle. Be proud of what you’ve accomplished, and take the time to know and enjoy the strong, capable, multifaceted person you are becoming.



Excerpted with permission from:
Gentle Baby Care: No-cry, No-fuss, No-worry -- Essential Tips for Raising Your Baby
by Elizabeth Pantley
McGraw-Hill/Contemporary Books, 2003
ISBN: 0071398856

Thursday, October 13, 2011

bye bye vario enam ribu...terima kasih sudha mengabdi selama 3 thn ini

Adik sudah 4 bulan Alhamdulillah ....happy but still missing my father

entamoeba-histolitica

Rating:
Category:Other
1.1PENDAHULUAN
Entamoeba histolytica merupakan salah satu spesies dari Rhizopoda. Pertama kali ditemukan oleh Losch pada tahun 1875 dari tinja seorang penderita disentri di Rusia. Schaudinn berhasil membedakannya dengan Entamoeba coli yan merupakan parasit komersial di dalam usus besar. Pada tahun 1913, Walker dan Sellards membuktikan bahwa Entamoeba histolytica merupakan penyebab penyakit koletis amebic (Srisasi Gandahusada, dkk, 2006).
1.2HOSPES
Hospes parasit ini adalah manusia. Penyakit yang menjadi akibat dari adanya Entamoeba histolitica disebut amebiasis (anonym, 2009).
1.3DISTRIBUSI GEOGRAFIK
Amebiasis terdapat di seluruh dunia atau bersifat kosmopolit. Parasit ini terutama ada di daerah tropic dan daerah beriklim sedang (Srisasi Gandahusada, dkk, 2003).
1.4MORFOLOGI
Entamoeba histolytica mempunyai tiga stadium, yaitu bentuk histolitika, minuta dan kista. Bentuk histolitika yang bersifat pathogen dan bentuk minuta yang merupakan bentuk esensial adalah bentuk trofozoit, sedangkan bentuk kista bukan merupakan bentuk pathogen tapi merupakan bentuk infektif (Rasmaliah, 2003)
1.5DAUR HIDUP
Daur hidup E. histolytica sangat sederhana, dimana parasit ini didalam usus besar akan memperbanyak diri. Dari sebuah kista akan terbentuk 8 tropozoit yang apabila tinja dalam usus besar konsistensinya padat maka, tropozoit langsung akan terbentuk menjadi kista dan dikeluarkan bersama tinja, sementara apabila konsistensinya cair maka, pembentukan kista terjadi diluar tubuh. (Brotowidjoyo,1987).
Amoebiasis terdapat diseluruh dunia (kosmopolit) terutama didaerah tropikdan daerah beriklim sedang. Dalam daur hidupya Entamoeba histolytica memiliki 3stadium yaitu:
1. Bentuk histolitika.
2. Bentuk minuta
3. bentuk kista
Bentuk histolitika dan bentuk minuta adalah bentuk rofozoit. Perbedaan antarakedua bentuk tropozoit tersebut adalah bahwa bentuk histolytika bersifat fatogendan mempunyai ukuran yang lebih besar dari bentuk minuta. Bentuk histolitikaberukuran 20 – 40 mikron, mempunyai inti entamoeba yang terdapat di endoplasma.Ektoplasma bening homogen terdapat di bagian tepi sel, dapat dilihat dengan nyata.Pseudopodium yang dibentuk dari ektoplasma, besar dan lebih seperti daun, dibentuk dengan mendadak, pergerakannya cepat. Endoplasma berbutir halus, biasanya tidak mengandung bakteri atau sisa makanan, tetapi mengandung sel darah merah. Bentuk histolytica ini patogen dan dapat hidup dijaringan usus besar, hati, paru, otak, kulit dan vagina. Bentuk ini berkembang biak secara belah pasang di jaringan dan dapat merusak jaringan tersebut sesuai dengan nama spesiesnya Entomoeba histolitica (histo= jaringan, lysis = hancur).
Bentuk minuta adalah bentuk pokok esensial, tanpa bentuk minuta daur hidup tidak dapat berlangsung, besamya 10-20 mikron. Inti entamoeba terdapat di endoplasma yang berbutir-butir. Endoplasma tidak mengandung sel darah merah tetapi mengandung bakteri dan sisa makanan. Ektoplasma tidak nyata, hanya tampak bila membentuk pseudopodium. Pseudopodium dibentuk perlahan-lahan sehingga pergerakannya lambat. Bentuk minuta berkembang biak secara belah pasang dan hidup sebagai komensal di rongga usus besar, tetapi dapat berubah menjadi bentuk histolitika yang patogen.
Bentuk kista dibentuk di rongga usus besar, besamya 10 -20 mikron, berbentuk bulat lonjong, mempunyai dinding kista dan ada inti entamoeba. Dalam tinja bentuk ini biasanya berinti 1 atau 2, kadang-kadang terdapat yang berinti 2. Di endoplasma terdapat benda kromatoid yang besar, menyerupai lisong dan terdapat juga vakuol glikogen. Benda kromatoid dan vakuol glikogen dianggap sebagai makanan cadangan, karena itu terdapat pada kista muda. Pada kista matang, benda kromatoid dan vakuol glikogen biasanya tidak ada lagi. Bentuk kista ini tidak patogen, tetapi dapat merupakan bentuk infektif.
Entamoeba histolytica biasanya hidup sebagai bentuk minuta di rongga usus besar manusia, berkembang biak secara belah pasang, kemudian dapat membentuk dinding dan berubah menjadi bentuk kista. Kista dikeluarkan bersama tinja. Dengan adanya dinding kista, bentuk kista dapat bertahan terhadap pengaruh buruk di luar tubuh manusia (Rasmaliah, 2003)
1.6PATOLOGI DAN GEJALA KLINIS
Bentuk klinis yang dikenal ada dua, yaitu amebiasis intestinal dan amebiasis ekstra intestinal. Amebiasis kolon intestinal terdiri dari amebasis kolon akut dan amebasis kolon menahun. Amebasis kolon akut gejalanya berlangsung kurang dari satu bulan, biasa disebut disentri ameba memiliki gejala yang jelas berupa sindrom disentri. Amebasis kolon menahun gejalanya berlangsung lebih dari satu bulan, disebut juga koletis ulserosa amebic, gejalanya bersifat ringan dan tidak begitu jelas.
Amebasis ekstra intestinal terjadi jika amebasis kolon tidak diobati. Dapat terjadi secara hematogen, melalui aliran darah atau secara langsung. Hematogen terjadi bila amoeba telah masuk di submukosa porta ke hati dan menimbulkan abses hati, berisi nanah warna coklat. Cara langsung terjadi bila abses hati tidak diobati sehingga abses pecah, dan abses yang keluar mengandung ameba yang dapat menyebar kemana-mana.
1.7DIAGNOSIS
Cara mendiagnosa gangguan yang ditimbulkan oleh Entamoeba histolitica adalah sesuai dengan gejala atau gangguan yang terjadi, antara lain sebagai berikut :
1.Amebiasis kolon akut, diagnosis ditegakkan bila terdapat sindrom disentri disertai sakit perut atau mules. Diare lebih dari 10 kali dalam sehari. Dan diagnosis laboratorium ditegakkan dengan menemukan species ini dalam bentuk histolitika di dalam tinja (S.M. Salendu dan Worou, 1996)
2.Amebiasis kolon menahun, terdapat gejala ringan diselingi dengan obstipasi. Jika dalam tinja tidak ditemukan spesies ini, himbauan agar pemeriksaan tinja dilakukan secara berturut-turut selama tiga hari dapat juga dengan melihat kelainan di sigmoid
3.Amebiasis hati, secara klinis dapat dibuat jika terdapat gejala berat badan menurun, badan lemah, demam, tidak nafsu makan disertai pembesaran hati. Pada pemeriksaan radiologi biasanya didapatkan peninggian diafragma dan pemeriksaan darah ada leukositosis (Srisasi Gandahusada, 2006).
1.8PENGOBATAN
Obat untuk gangguan yang disebabakan oleh Entamoeba histolitika antara lain Emetin hidroklorida, Klorokuin, Antibiotik dan Metronidazol atau Nitroimidazol.
1.9PENCEGAHAN
Cara untuk mencegah agar tidak menderita gangguan yang disebabkan oleh Entamoeba histolitica antara lain sebagai berikut :
1.Tidak makan makanan mentah (sayuran,daging babi, daging sapi dan daging ikan), buah dan melon dikonsumsi setelah dicuci bersih dengan air.
2.Minum air yang sudah dimasak mendidih baru aman.
3.Menjaga kebersihan diri, sering gunting kuku, membiasakan cuci tangan menjelang makan atau sesudah buang air besar.
4.Tidak boleh buang air kecil/besar di sembarang tempat, tidak menjadikan tinja segar sebagai pupuk; tinja harus dikelola dengan tangki septik, agar tidak mencemari sumber air.
5.Di Taman Kanak Kanak dan Sekolah Dasar harus secara rutin diadakan pemeriksaan parasit, sedini mungkin menemukan anak yang terinfeksi parasit dan mengobatinya dengan obat cacing.
6.Bila muncul serupa gejala infeksi parasit usus, segera periksa dan berobat ke rumah sakit.
7.Meski kebanyakan penderita parasit usus ringan tidak ada gejala sama sekali, tetapi mereka tetap bisa menularkannya kepada orang lain, dan telur cacing akan secara sporadik keluar dari tubuh bersama tinja, hanya diperiksa sekali mungkin tidak ketahuan, maka sebaiknya secara teratur memeriksa dan mengobatinya.

DAFTAR PUSTAKA
anonim. 2009. Bahan Penyuluhan Pencegahan Penyakit Parasit Usus yang Sering Terjadi. http://www.cdc.gov.tw/public/Attachment/821314143071.pdf (1-4-2009/17:46)
anonim. 2009. Protozoa. http://www.sonic-stu.com/images/sains%20modern.pdf(1-4-2009/17:36)
Pustekkom. 2005. Protozoa. http://www.e-dukasi.net/mol/mo_full.php?moid=134&fname=bio_106_kb1_hal5.htm (1-4-2009/15:41)
Rasmaliah. 2003. Epidemiologi Amoebasis dan Upaya Pencegahannya. http://library.usu.ac.id/download/fkm/fkm.rasmaliah.pdf (7-4-2009/16:27)
S.M. Salendu dan Warouw. 1996. Evaluasi Klinis Sindrom Disentri Anak di RS Gunung Wenang Manado. http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/05EvaluasiKlinisSindromDisentriAnak109.pdf/05EvaluasiKlinisSindromDisentriAnak109.html (7-4-2009/16:31)
Srisasi Gandahusada, dkk. 2006. Parasitologi Kedokteran. Jakarta : Fakultas Kedokteran UI edisi ketiga.

sumber http://tiszyaszya.wordpress.com/2011/06/28/entamoeba-histolitica/

Tuesday, October 11, 2011

Tuesday, September 20, 2011

7 days without you papah.. Alfatihah...

7 day without him


Papah hari ini hari ketujuh
Papah sudah meninggalkan kami
Papah sudah tidak bersama kami
Anak anak cucu cucu, dan mama
Rindu sekali pada papah
Kakek tercinta
Tak henti doa kami menyertai semoga Allah menempatkan papah ditempat terbaik disisiMu Ya Allah
Di terima amalan ibadah iman islamnya
Di ampuni kekhilafannya..
Terangkan kuburnya
We love you pa

Wednesday, May 11, 2011

Yang pernah pake clodi, yang masih pake clodi, yang jualan clodi.. reviewnya dong disindang..merek, kualitas, usia, handle, keawetan, harga..dll tengs yahhhhh

Oleh oleh Thai Visit dari dr. Purnamawati

Taken fom milis Sehat..YOP, ReAct, Tahi Visit nya Dokter wati atau biasa di sapa bunda..dokter ku, guruku...
Subhanallah.. sebuah pembelajaran, dan tentunya selalu kagum sama semangat luar biasa bunda..menjadi oleh oleh untuk di renungkan dan pembelajaran tentunya
===================================================================
Jakarta, 11 Mei 2011 jam 19.25 (PART I)

Dear all
Mumpung badan lagi not very delicious hehehe, mau buat "laporan" selayang pandang. Siapa tahu bisa menambah wawasan buat merenung

PRA THAI VISIT
April ternyataaaa .... Hectic juga
Ditambah deg2an Famgath
Alhamdulillaah satu persatu terlalui dg baik. Big big thx for the great tim of YOP n sehatgroup as well as the marvellous famgath team.

Kamis tg 28 packing. Persiapan semua materi buat di Thai. Beres jam 2 an pagi, tenaaaang

Jumat, pagi hari cucu, coba excercise sedikit, belanja snacks buat di thai. Malam sama windhi jemput dr firman (pake salah jemput; nangkring di blok M padahal dr firman di depan SMA 6). Otw ke markas lewat kemang, muacett hehehe untung W baik, mau turun beliin avocadocoffee nya excelso hehehe.

Sampai markas diskusi 1 jam an lah re materi bangkok sama anto dan W dan F. Anto pulang after midnite, yg lain nginep di markas

Tg 30 april jam 6.30 saya dan dr firman jalan kaki dari markas ke cikal. Maaf ya dr firman dikerjain hehehe. Banjir keringat deh untung bisa ganti pakai kaos famgath hehehe
Senangnya di famgath ketemu banyak wajah lama dan wajah baru. Amazing experience!
Seneng banyak merchandise buat dibawa ke thai. Asiiiik mugs, T shirt, pin dll. Rugi yang gak beli hehehe

Pulang ke rumah terkapar pulesss (dr firman colds jadi gak bisa tidur hehehe kasian). Malam packing lagi masukin merchandise, final presentation prep lagi.

Tg 1 mei, jam 7 off to the airport. Remuk? Iyalah hehehe tulang tua nih
Excited juga. Di pesawat, ada beberapa rows di belakang yg kosong jadi bisa tiduran bentar, lumayan
Landing di Svarnabhumi jam 17an, ikut petunjuk Michael Chai (ReAct Searo), cari taksi (semua mudah dan cepat), 400 baht (incl tol, tip) sampai hotel jam 18 lebih. Masuk kamar, cek HP (xl mnya kok gak bisa hiks untung mentari bisa)
Capek - mandi anget, lapar. Pesen makan soalnya gak kuat mau jalan keluar. Utak atik slides dan otak atik data buat presentasi di chevron 19 mei nanti.
Mau tidur cepet tapi tetep aja di atas jam 1 am

THAI VISIT
Tg 2 mei, kunjungan ke project ASU nya thai (antibiotic smart use).
Sebelum jam 8 pagi ke lobi, clingak clinguk (kan blm ada yg kenal) ternyata lihat wajah familiar Dr Nithima (jumpa di delhi juli 2010).
Beliau bersama bbp orang yang ternyata bener ... Semua rombongan trip ke ASU project.
Kami ber8: prof Isidharo (philipines) , dr Jaya (ber4) dari malaysia, Marry Murray dari ausie (ReAct), saya (Ina), Nithima dan 2 tim nya (ASU), Marwan (jounalist yang ditunjuk ReAct utk meliput semua kegiatan regional conference ini)

Kami berangkat dg van. Expecting jamm! Turned out ... Very smooth! No jamm at all. Mungkin karena sebagian besar melalui highway? Entahlah!
Tol dan highway nya lancar (gak kayak tol di jak hiks). Monorail juga paralel dg highway
selepas highway, jalan tetep mulus, lebar, lancar.
Kami menuju Saraburi, sekitar 4 or 3.5 jam dari bangkok. Terpencil, sepii tetapi gak ada jalan yg rusAk atau macet. Pemandangan sepanjang jalan membuat iri!
Sawah membentang! Kadang diselingi ladang. Sedih memikirkan sawah dan petani di Indo. Waktu kecil, kalau naik kereta api ke bdg, sejauh mata memandang di pantura, sawah. Sekarang?
No wonder indo yg stapple food nya beras dan overpopulated, justru impor beras (kalau harga beras terus membumbung dan devisa menipis, celaka!). Thailand bukan sekedar swa sembada pangan, mereka juga ekspotir pangan yang acknowledged. Di ausie dulu, saya makan beras Thai (uenaakk, haruuum, murah).

Selain sawah, ladangnya, perkebunan nya (termasuk buah buahan).

Sarabury daerah yang berbukit-bukit. Lumayan pemandangannya meski tdk se eksotik puncak jaman dulu. Di sini ada wineyard! Hiks serasa di perancis (waktu naik kereta api dari geneve jan 2010).

Sampailah kami di kecamatan lung khao. Parkir di puskesmas (foto nanti saya taruh di blog). Agak bingung bingung saya. Kecil ya puskesmasnya. Tapiiiii kok cantik? Artistik, rapiii dan bersiiih.

Halaman depan asri. Di sudut kanan ada rumah joglo lah dengan bangku2 kayu, buat yang nunggu antrian dg pemandangan ke bawah ke bukit dan lembah.
Di depan ada poster besar bertuliskan Antibiotic Smart Use

Saya tergopoh gopoh cari toilet (setelah duduk di van lebih dari 3 jam). Diantar staf puskesmas ke toilet. Mbatin: "this can't be true". Bukan hanya bersih, tetapi juga cantik dan harum.
Mbatin: "oh pasti ini buat dokternya"
Ternyata gak tuh wong satu2nya wc di situ. Ada bowl dg air diisi bunga kemboja pink dan kuning. Ada lilin air 2. Bingung euuy (soalnya di van sempat ytertidur sebentar, jangan2 mimpiii)

Di depan toilet, ada poster washing hands save lives.
Hmmm
Oh ya lokasi toilet di samping kamar kebidanan yang lagi2 apik tetapi amat sederhana.

Lalu saya jalan2 di dalam puskesmas. Ada ruang periksa dan ruang tindakan yang sederhana tapi sangat bersih!

Lalu ke pojok asi dengan kasur di lantai buat latihan menyusui. Poster2 asi sederhana digantung di dinding
Terakhir, saya ke apotek. Bener2 obatnya ramping, sesuai daftar obat esensial. Pilihan ab juga gak banyak
Dannnnn .... Guess what?!
Gak ADA puyer booooo
Hehehehe

Lalu kami digIiring ke ruang pertemuan di samping puskesmas.

Pegel
Sekian duluuu ya
Nanti disambung

Wati
(Ternyata di bangkok pun, wC umumnya bersiiiih)
Patient Safety, first
==================================================================
Jam 22.10

ASU adalah singkatan dari Antibiotic Smart Use

Program ini diselenggarakan bertahap
Pelaksananya: pem Thai, dept of public health, FDA nya thai, Chulalongkorn Univ, .... Lengkapnya bisa dilihat di webnya ReAct yang diposting ayah Ghozan tadi pagi - big thx ya)

Di ruang pertemuan telah berkumpul dr Nithima (project officer nya) dg tim, kepala dinas kesehatan Sarabury, farmasis dinkes Sarabury, staf puskesmas (sebagian, krn yang lain kerja), dan bbp health volunteers dari kalangan masyarakat setempat (salah satunya seorang monk)

Kami pun diperkenalkan pada program ASU ini
Intinya adalah menangkar resistensi kuman terhadap AB.
Bahaya antibiotic resistance semakin hebat. Thai memutuskan untuk membuat masyarakat sadar sesadar sadarnya akan bahaya penggunaan AB yang bombastis tdk rasional.

Selama ini mereka sudah gencar memerangi antibiotic resistance melalui riset, dan kegiatan di tataran akademisi (nakes), serta di tataran regulasi (hiks hiks)

Selain itu, di tataran layanan masyarakat, mereka punya program ASP di RS (Antibiotic Stewardship Program).
Pola kuman dan pola antibiotik ditelaah. Mereka punya data surveillance nasional yang buagusss banget! Hiks hiks

Mereka punya worksheet evaluasi RUM di RS.
Memangnya pola peresepan di thai sudah bagus? EBM?
Ya belum
Masih polifarmasi, masih overuse AB nya, tapi kayaknya kita masih "menang" deh hehehe.

Nah sejak bbp tahun yl (2005) pemerintah dan akademisi juga sadar bahwa sosialisasi ke komunitas terkait penggunaan AB yang benar, harus dilakukan dengan agresif.

Dirancanglah ASU
Intinya:
1. Overuse AB masalah bersama
2. Bahayanya mengenai semua orang. Painful n extremely expensive
3. Semua orang bertanggung jawab memperbaiki penggunaan AB agar lbh rasional.
4. Sedikitnya 3 kondisi ini TIDAK butuh AB (catat! Penting!):
- common cold
- acute GE
- simple wound

Saat ini sudah fase 3 or 4 (maaf lupa)
Pertama, sosialisasi ke nakes.
Tujuan:
1. Accepted by nakes nya
2. Supported by nakes nya
3. Reduced prescription of AB by nakesnya

Tahap berikutnya, uji coba di satu propinsi
Mereka mendidik nakes
Mendidik anggota masyarakat yang bersedia jadi health volunteers
Mereka berikan modul tetapi masing2 puskesmas "bebas" berkreasi dan berinovasi selama core message nya tetap dijaga: 3 (3 jari diangkat ke atas)
Lung Khao inilah pilot projectnya

Mereka diperkenalkan pada proyek
Lalu diberi waktu untuk berundibg bbp mg
Petinggi desa dan agama duduk dg masyarakat. Ketika sepakat bahwa proyek ini bermanfaat, mereka pun menyatakan ingin terlibat dan dilibatkan (proses yg sama selanjutnya diberlakukan di semua kecamatan, kabupaten ketika propinsi nya sudah menyatakan tertarik)
Demokratis banget ya
Dannnn ... Bottom up!
Makanya sukses nih program ASU nya

Nah karena mereka bersedia, maka mulai lah tahapan2 ASU di atas
Sebenarnya konsep dsarnya mirip dg pesat. Fasilitator dari SP diberi kebebasan untuk menyampaikan message presentasinya meski ada modul baku dari YOP.
Health volunteer inilah yang berkala, di balai desa, kasih penyuluhan AB. "No AB pls for these 3 conditions"
Diulang ulang dan diulang2

Setiap desa punya bbp health volunteers
Masing2 health volunteers diserahi untuk "mengawal 10 keluarga, didampingi seorang perawat)
Keluarga2 ini kalau sakit dikawal, disupport. Lalu dicatat
Apakah mereka makan obat?
Obatnya apa? Beli sendiri AB? (Karena nakesnya gak akan kasih AB kalau 3 kondisi di atas)

Nah saat ini, sudah semua propinsi di Thai melaksanakan program ASU
Hiks hiks indoooooonesiaaaaa

Lalu?
Interestingly, mereka punya survey impact dari asu
Si nakes2 itu berkala merekap catatynnya
Lalu mereka bikin survey sederhana di masyarakat
Hasilnya?

Mereka punya data penggunaan AB di kecamatan dan kabupaten khususnya utk ke 3 kondisi di atas, itu data nya punya masyarakat, punya health volunteer
Gilaaaa gak siiih

Di balai desa
Ditempel lah hasil survey dari setiap desa (aduh kok bisa yaaa)
Ternyata luarrR biasa
Terjadi penurunan konsumsi AB yang drastis utk ke3 kondisi di atas!

Mereka juga insiatif sendiri secara inovatif bikin poster2 foto ... Ada yg "foto model"nya anak (sampai2 dia jadi ngetop di thai) mengacungkan 3 jari)

Lalu di ruang pertemuan puskesmas, kami minta monk nya cerita soal ASU
Marwan ... Nyecer dari sisi humanism nya
Kenapa kamu tertarik melibatkan diri secara aktif dalam program ini? (Kebanyakan monk di Thai justru aktif di sektor HIV AIDS)

Dengan senyum (selalu monk ini tersenyum) menjawab:
"Saya berpendapat, program ini sangat bermanfaat buat komunitas saya. Masyarakat jadi pinter dan terlindungi dari dampak penggunaan AB yang tidak benar. Saya pikir, program ini sangat baik. Oleh karena itu saya menyediakan diri. Saya belajar dan saya berkeliling ke desa2 bicara dengan rakyat pentingnya AB, pentingnya pinter pakai AB, pentingnya utk tdk pakai AB di ke3 kondisi tsb"

As simple as that
As humble as that

Hmmmmm
Pemuka agama kita mestinya tersentuh

Oh ya
Politisnya juga melibatkan diri lho
Kapan ya politisi kita bisa begitu gak cuma ributin partai, koalisi, korupsi, gedung DPR dll?
Hiks hiks

Ok, minum segelas sirup lokal dg es batu. Biar kepala hati si wati ini ademmm hehhe

Selesai sudah lewat tengah hari
Kami digiring ke van
Dijamu di restoran lokal
Kecil tapi hebat
Punya water system sendiri
Menghadap ke wineyards
Ahhhh

Makan siang kami penuh canda
Menu akrab lidah indo

Lalu kami berangkat
Ke dua desa terpencil
Waaah masih panjang niiih perjalanan
Anehnya .... Jalan kecil mulus sampai ke desa paling terpencil
Kok bisaaaa????
Hiks hiks

Di dua desa itu kami berkumpul di balai desa
Para Health volunteers membungkuk mengatupkan tangana menyambut: "Swadeeka"

Lalu mereka diperkenalkan
Bangga sekali desa itu dikunjungi kami padahal justru kami lah yang merasa bebruntung mengenal mereka dan ASU

Monk bicara soal AB
Soal 3 kondisi
Soal bahaya overuse AB

Lalu salah satu health volunteer bicara soal hasil survey
Semua bangga karena mereka sukses menurunkan penggunaan AB yg irasional
Hiks hiks
Menangislah kau wati! Hehehe

Nah selesai sudah jam 17.30
Otw ke bangkok, kami mampir di RS distrik Donpud

Ehhhh .... Rs kabupatennya keciiiil dibanding indo (berarti lbh efisien yaaa)
Bersiiih (aduuuh kok bisaaa yaaa)
Apiiik

Kami duduk di ruang pertemuan bersama kepala RS yang lantas presntasi. Singkat aja deh
Luarr biasa
Sampai2 peninjau senior dari malaysia menyatakan: "you are a champion"!
Hmmmm bener bagus banget perjuangan rum dan ab use nya dia dan tim
Dokternya cuma 2 incl dia
FartmasiSnya 4
Saya tanya, kenapa banyak amat farmasis mu utk RS sekecil ini?

Dia bilang
1 utk riset
1 utk daily op RS
2 untuk lapangan
(Public health pharmacists)

Besok2 nya saya terperangah
Ternyata pharmacist Thai kuat banget
They play big n important role in RUM and AB use

Jam 19.30 kami meninggalkan donpud (overwhelmed)
Di perjalanan, tambah bengong lah manusia kota jakarta ini
Hiks hiks

Sampai hotel di ayas jam 21
Exhausted
Enriched
Wati, what will be your next plan back home?
Gak tau gak tau, belum tau

Harap dicatat
ASU bisa besart karena disupport pemerintah, institusi pendidikan, akademisi, dan masyarakat
Cantik ya!

Mandi anget
Kelaparan (aduh matek deh makan room service terusn jebbolll. Padahal mata pe jereng milih yang murah hehehe)

Habis makan, back to my old beloved laptop
Preparing data for Chevron, preparing for my presentation tmroww
Ampe jam 1 pagiii

Night night
Sweet dreams (n sweet reality please)

Wati
(Part III semoga gak lupa, tagih yaaa)
Patient Safety, first

Monday, May 9, 2011

week 33-34

haloww halow..

lama ta basuo..di kehamilan ke 33-34 nih bumil nih udh makin berat disertai tingkat kemalasan yang akut..even for relaksasi kadang jarang dilakukan..

Alhamdulillah setelah sempet kontrol di minggu ke 31 - 32 dimana posisi adik baby melintang sempet bikin worried (still, even this is my second preg) kemarin di minggu 33 - 34 ketemuan sama adik bayi posisinya sudah pada panggul ibu Alhamdulillah makasih yah dik atas kerjasamanya..

Sejak diketahui melintang dsog menyarankan untuk mengambil posisi sujud sesering mungkin minimal 15 - 30 menit, tapi kalo pun ga bisa sering minimal pada saat magrib atau subuh, to be honest daku maless bgt..selain karena posisi itu bikin pegal pada leher bukan main..semua persendian kaku..saat di 10 menit pertama..fyuhh..jadinya kadang malem menjelang tidur atau bangun tidur, konsul sama bidan hipnoterapist disaran kan hal yang sama sujud juga lebih banyak berkomunikasi dengan janin, juga di berikan pijat kelingking..ini hanya ayah yang bisa melakukannya..

Kegiatan sujud sangat hampir jarang dilakukan karena posisi yangs angat tidak nyaman, meski tetep dilakukan tapi paling satu hari satu kali kadang 10 menit kadang 15 menit..yang paling sering dilakukan adalah berbicara langsung pada adik..dan bukan cuma Ibu yang minta pada adik supaya adik masuk ke panggul ibu tapi Kaka malya juga..Subhanallah..adik sangat berkerjasama..mendengar dan mengikuti keinginan Ibu dan Kaka..terima kasih yah dik..

Alhamdulillah menjelang persalinan, cuti kantor..dan lainnya..meski masih banyak PR belum terselesaikan ..mencoba ga ngoyo ..satuu per satu coba di llist dan di skala prioritaskan.. mana yang lebih dahulu, meski kadang terlihat lebih santai tapi ternyata kalo diam di pikiran membrondong semua muncul..dua minggu lalu masih kepikiran ..belum ada persiapan..baju2 dan perlengkapan adik bayi juga persalinan, alhamdulillah problem solve untuk yang satu itu hanya tinggal tambahan2 nya..cuci mencuci..selimut, bed cover dll turunan Kaka Malya masih ada.. dan udah bersih abis di cuci di laundry

Sisa turunan baju kaka malya ga terlalu banyak, jadi dua minggu lalu diantar ipar menyempatkan belanja di Lavie..cuma belanja yang perlu2nya aja dan ga terlalu banyak mengingat baby suka cepet gede, masih punya PR mau riset tentang si Cloth Diaper..dimana diriku bener2 gaptek tentang kecanggihan dan bener2 ga apdet tentang perabot dan peralatan salah satunya si cloth diaper ni atau katanya biasa disingkat CLodi..(jaman malya 4 thn lalu blom make soale blum terlalu ngeh) yang diberdayakan yah popok kain, diaper/pospak dipake kalo pegi2 aja..meski kadang suka ga tega makeinnya ..abis dulu malya suka rash kalo pake diaper huhuhu..makanya mari kemari kasih aku info dan referensi tentang si clodi2 nih yang katanya yg bagusnya mahil yahhh...

wokehh.. itu cerita ttg clodi, yang lainnya..oh yah alhamdulillah lagi Mbak Yeti ..asisten jaman malya asix, kembali lagi, dan udah ready  nungguin adik bayi..which is saat ini kerjaan nya lebih ke kerjaan rumah dan bantu beberes baju adik, karena kaka malya udah ga terlalu tergantung sama Nanny..jadi lumayan aga tenang untuk proses pemberian ASIX ntar..karena yeti ni udah terlatih untuk manajemen asip (asi perah) dan pemberian dengan sendok, cup feeder dll selain dot pokonya..
Yeti dan Malya tahun 2007 lalu

PR lainnya yang sampe hari ni belum memiliki jawaban pasti adalah "dimanakah saya akan melahirkan?" to be honest masih bingung..kalo untuk tenaga penolong aku dan suami ga terlalu mempermasalahkan apakah akan dokter atau bidan (seperti malya dulu), namun keinginan yang HARUS dan Pasti adalah :
1. IMD (Inisiasi menyusu Dini)
2. Rawat Gabung / Rooming In (bayi ngga di pisahkan sama diriku 24 jam)

dan ini masih dalam proses hunting, sebenernya ada beberapa list RSB yang sudah menerapkan SOP dua hal diatas menjadi standar ..tapi masih belum sreg sama RS nya, ..

Owh yah.. update kehamilan ni Berat badan Ibu udan naik hampir 16 kg ihihiihii..saat ni udah 73 kg, geda banget yah..gpp lah adik bayi saat ini beratnya 2 kg 16 gr...keram2 udah ilang, cuma bodi udah ga durable dan ga bisa lewat lapar..atau hati kalo bt atau gundah dikit sudha pasti akan kontraksi..dan kontraksi bisa lamaaa banget...

owh yah..bulan2 ni mengejar semua PR, kegiatan kantor satu persatu di beresin, meski sedikit sebel karena masih aja ditunjuk jadi PIC kegiatan, tapi dibuat santai saja..kalo sampe yah syukur ngga yang maaphh huehueue, kegiatan organisasi masih di ambil ..ngisi kelas edukasi di akhir minggu dan konseling2 yang masih terjangkau masih di penuhin..cuma kegiatan baking nih yg tottally of huuu padahal malya minta dibikinin macem2..cuma minggu lalu memaksakan kumpul2 ama temen2 lenong Bandung buat bikin cheese cake..yipppy bayangin bikin sendiri maless dan bahanya nya itu lohhhh mahillll boww..

padahal to be honest saat ini bumil merasa sangat ekstra berkeringat, ngucur deh segede2 jagung apalagi kalo pagi2 dan kalo ada diruangan yg pengap dan ga AC...makanya kalo ngomong juga kadang suka ngucur aja keringat..huaahhh..

hmm..cerita apalagi yahh owh tentang rencana Kaka Malya masuk TK, masih menimbang nimbang apakah this is the time..masukin ke skul ynag beneran..saat ini usia kaka 4 thn 4 bulan, rencana aku dan ayah, TK dua tahun sampe usia 6,5 thn masuk SD..besok mau coba trial di salah satu sekolah + islam yang punya visi membangun karakter dan senengnya lagi yang ada SDnya..tapi kalo jadi whuaa.. pengeluaran Rumah tangga di bulan depan which is my due date bakalan double triple mungkin heuheuuee...

belom lagi jaouuhhh hari ..diriku yang dulu demen hunting tiket murah Air Asia..udah booking liburan ke yogya tanggal 5 juni mendatang..dan waktu itu booking sekaligus sekeluarga besar..whuaaa...maskapai mana yang akan mengizinkan bumil 37-38 week naik pesawat..lagian setelah dibaca2 ternyata lebih bnayak resiko pada bayi dari apda keuntungannya..meski penerbangannya cuma 1 jam..soo liburan bulan depan terancam batall..hiks..tapi masih ada opsi lain yang ditawarkan ayah..dari pada uang tiket pp angus..bumil jalan darat ditemenin supir dan saat ni udah coba meracuni -ngajak- temen buat nemenin di mobil tar..bisi ada apa apa..nekad mode on sih tapi kumaha nya daripada pada batal semua ...

halah jadi kemana mana ceritanya...

mejeng dulu ahhhh week 29 ebo2 bgt



again at last mohon doanya...yahhh..
anyway thanks for reading (buat yang baca hehehe)



Selasi.Net Blog : Informasi ASI dan Menyusui

http://sentralaktasiindonesia.wordpress.com/
One of my reference mengenai informasi ASI dan Menyusui....

Monday, April 25, 2011

Posisi Bayi Melintang dan Sungsang

Rating:★★★★
Category:Other
Artikel yang pernah dibahas di tabloid nakita, very helful dan informatif buat ku yang saat ni 31-32 weeks dengan posisi janin melintang,
*berdoa dan beriktiar semoga adik akan bergeser dan pada posisi yang tepat

=======================================================
JIKA POSISI BUAH HATI SUNGSANG

Aih, apalagi ini? Jangan buru-buru panik. Kalaupun letaknya sungsang,
masih bisa dikembalikan ke posisi normal, kok.

Bayi sungsang (mal presentasi) merupakan suatu kelainan letak bayi, yaitu
posisi kepala di atas dan posisi bokong di bawah. "Sebetulnya sampai bayi
berusia 34 minggu, letak bayi masih bebas. Artinya, letak kepala bisa di
atas atau di bawah," ujar dr. Karno Suprapto, Sp.OG, dari RS Pondok Indah,
Jakarta Selatan.

Ini terjadi karena pada permulaan kehamilan, berat janin relatif lebih
rendah dibandingkan dengan rahim. Akibatnya, janin masih bebas bergerak.
Nah, menginjak usia 28-34 minggu kehamilan, berat janin makin membesar,
sehingga tidak bebas lagi bergerak. Pada usia tersebut, umumnya janin
sudah menetap pada satu posisi. "Kalau posisinya salah, maka disebut
sungsang," terang Karno.

PENYEBAB

Letak yang salah itulah yang dapat menimbulkan masalah saat ibu harus
menjalani persalinan. Dan berbeda dengan persalinan normal, pada
persalinan sungsang dibatasi waktu. Begitu badan bayi sudah keluar,
kepalanya harus dikeluarkan 4 menit kemudian. "Ini perlu dan harus
dilakukan demi keselamatan bayi. Sebab, jika terlalu lama, bayi bisa
kekurangan oksigen dan dapat menimbulkan kematian," jelas Karno.

Tapi mengapa bisa sungsang? Menurut Karno, penyebabnya ada dua, yaitu
faktor janin dan ibu sendiri. Dari segi janin, mungkin karena ukurannya
lebih kecil dibandingkan dengan ruangan rahim ibu. Akibatnya, janin bebas
berputar, baik ke atas maupun ke bawah. Di Indonesia, bila berat bayi di
bawah 3 kg dan ibunya telah beberapa kali melahirkan, ada kemungkinan akan
menjadi sungsang.

Sebaliknya, bila si bayi terlalu besar dan posisi kepala masih di atas.
Pada saat kepala akan melewati panggul menuju posisi normal, akhirnya
terpental kembali karena ruangan panggul ibu terlalu sempit sehingga
kepala bayi sulit berputar ke arah bawah.

Pada kasus bayi kembar, kemungkinan sungsang menjadi lebih besar sebab
janin yang kepalanya berputar ke arah bawah lebih dulu akan membuat rongga
panggul ibu susah dilalui janin kembarannya. Maka, pada bayi kembar,
posisi salah satu janinnya sungsang.

Sedangkan faktor ibu, antara lain karena bentuk rahim yang tidak normal,
air ketuban yang terlalu banyak, adanya tumor, plasenta di bawah, dan
lainnya.

DETEKSI SUNGSANG

Letak janin sungsang sudah bisa diketahui saat kehamilan berusia tua.
Caranya dengan perabaan luar melalui perut. Cara ini dilakukan oleh dokter
atau bidan. Nah, bayi akan diduga sungsang bila bagian yang paling keras
dan besar berada di kutub atas. Karena seperti kita tahu, kepala merupakan
bagian terbesar dan terkeras dari janin.

Cara lain adalah melalui pemeriksaan bagian dalam dengan menggunakan jari.
Cara ini pun hanya bisa dilakukan oleh dokter atau bidan. Bila di bagian
panggul ibu lunak dan bagian atas keras, berarti bayinya sungsang. Cara
lain adalah dengan ultrasonografi (USG).

Biasanya para ibu yang janinnya berposisi sungsang, dianjurkan untuk
melakukan posisi bersujud, dengan posisi perut seakan-akan menggantung ke
bawah. Bila posisi ini dilakukan dengan baik dan teratur, kemungkinan
besar bayi yang sungsang dapat kembali ke posisi normal. "Kemungkinannya
kembali ke posisi normal, berkisar sekitar 92 persen. Dan posisi bersujud
ini tidak berbahaya karena secara alamiah memberi ruangan pada bayi untuk
berputar kembali ke posisi normal," ujar Karno.

Usaha lain yang dapat dilakukan oleh dokter adalah mengubah letak janin
sungsang menjadi normal dengan cara versi luar (externalcephalic
versin/ECV). Sesuai dengan namanya, versi luar adalah tindakan mengubah
posisi janin sungsang dari luar tubuh ibunya.

Tindakan akan segera dihentikan bila saat versi luar, ibu merasa sakit.
"Penghentian dilakukan karena kemungkinan otot rahim sensitif sehingga
sewaktu diraba-raba terjadi kontraksi dan kejang. Bisa juga karena secara
tak sengaja tindakan tersebut melepas plasenta," kata dr. Karno. Tak
heran, versi luar tak bisa dilakukan bila letak plasenta ada di bawah
sebab bayi tidak mungkin bisa diputar kembali ke posisi normal.

Versi luar sebaiknya dilakukan setelah kehamilan memasuki usia 34 minggu.
Tapi saat ini versi luar jarang sekali dilakukan karena selain dapat
membuat ibu merasa sakit dan bila dilakukan secara paksa, besar
kemungkinan mengakibatkan tali pusat bayi tertekan dan plasenta terganggu.
"Sehingga akan memberi dampak buruk pada bayi dan juga mengakibatkan
kematian pada bayi. Bukan tidak mungkin bayi akan kekurangan suplai
oksigen ke otaknya," terang Karno.

Kondisi gawat bisa terjadi apabila cairan amnion/ketuban pecah. Sebab,
begitu pecah tidak ada satu bagian dari janin sungsang yang bisa menyumbat
jalan lahirnya. Pada bayi normal, bila ketuban pecah, jalan keluar air
ketuban tersebut masih dapat tertutup dengan kepala bayi yang langsung
turun. Sedangkan pada bayi sungsang, di antara kedua kaki terdapat celah,
sehingga air ketuban itu keluar sedikit demi sedikit dan lama-lama habis.

Padahal, makin sedikit air ketuban, makin dekat hubungan antara otot
dinding rahim dengan janin. Jadi, ada kemungkinan janin terjepit otot
rahim ibu. "Kepala janin yang besar dicengkeram oleh otot rahim dan akan
mempersulit persalinan," jelas Karno. Kemudian, lanjut Karno, karena tali
pusat berada di bagian depan tubuh bayi maka pada saat air ketuban itu
keluar kadang-kadang bisa membawa sebagian tali pusat itu keluar ke mulut
rahim. "Lalu tali pusat yang keluar itu terjepit sehingga suplai makanan
dan suplai oksigen untuk janin akan berkurang dan dapat mengakibatkan
janin meninggal."

CARA PERSALINAN

Kendati letak bayi sungsang, persalinan pervaginam masih tetap bisa
dilakukan. Yang jelas, kata Karno, persalinan sungsang dipengaruhi
beberapa faktor. Pertama, ukuran bayi. Bila berat bayi di atas 3,5 kg,
dokter akan cenderung memilih operasi caesar. Cara ini dipilih untuk
menghindari cedera pada otot leher bayi yang mungkin saja tersangkut dan
tertarik saat persalinan normal.

Kedua, urutan kelahiran. Jika sungsang terjadi pada anak pertama,
persalinan disarankan melalui caesar. Karena panggul ibu belum pernah
melahirkan, tidak bisa dicoba-coba untuk melahirkan dengan cara normal
karena dapat mengakibatkan cedera.

Ketiga, posisi kepala janin. Pada janin normal, posisi kepala yang baik
yaitu menunduk seperti menghadap ke bawah. Tapi, ada kemungkinan posisi
kepala janin seperti posisi "militer", yaitu tegak menghadap ke depan
(layaknya prajurit siap siaga). Pada janin sungsang, bila dipaksakan
keluar dapat mematahkan tulang punggung yang paling atas dan dapat
mengakibatkan radang otak. Sebab itulah sebaiknya persalinan pun dilakukan
dengan jalan caesar.

Persalinan pervaginam bisa dilakukan bila tidak terdapat faktor-faktor
yang telah disebutkan di atas. "Misalnya bila bayinya kecil, panggul luas,
bayi tidak terlilit usus," terang dr. Karno.

Jenis Sungsang

Bila dikaitkan dengan posisi kaki bayi, ada 3 jenis sungsang, yaitu:

* Frank Breech/Letak Bokong
Letak bokong dengan kedua tungkai kaki terangkat ke atas, kadang kaki
sampai menyentuh telinga.

* Complete Breech/Letak Sungsang Sempurna
Letak bokong di mana kedua kaki ada di samping bokong (letak bokong kaki
sempurna/lipat kejang). Seakan posisi bayi "jongkok" dengan bokong di atas
mulut rahim, lutut terangkat ke perut.

* Incomplete Breech/Singel Footling Breech
Bila satu kaki di atas dan kaki yang lainnya di bawah, dalam dunia
kedokteran disebut presentasi bokong kaki. Tetapi, kasus letak sungsang
jenis ini jarang ditemui.

Riesnawiati Soelaeman/Sandra Olifia.




MEMUTAR JANIN SUNGSANG

Memutar posisi janin atau versi luar, tak bisa sembarangan. Harus dilihat
dulu penyebabnya dan dilakukan oleh ahlinya.

Harusnya, pada usia kehamilan di atas 8 bulan, kepala janin berada di
bawah dan bokongnya di atas. Hingga, saat persalinan nanti, pengeluaran
bayi jadi lebih mudah dilakukan. Akan tetapi, pada kenyataannya tak selalu
posisi demikian yang diperoleh ibu hamil. Banyak pula yang mengalami
kelainan posisi janin berupa letak sungsang atau letak lintang.

Tentunya, kelainan-kelainan tersebut harus diatasi sejak mulai terdeteksi.
Menurut dr. Dwiana Ocvianti SpOG. dari RS Siaga Raya, Jakarta, deteksi
bisa saja datang dari si ibu. Misal, pada janin sungsang, yaitu bila
posisi janin memanjang sejajar sumbu panjang rahim, dengan bokong janin
berada di bagian terendah, "Ibu dapat merasakan dari tendangan si janin
yang lebih banyak geraknya ke bawah."

Gerakan di bawah adalah gerakan yang didominasi oleh kaki. Dengan demikian
berarti kepala dan tangannya berada di atas. Padahal normalnya, setelah
usia kehamilan 7-8 bulan, ibu akan merasakan gerakan janin lebih banyak di
atas pusar. Ciri lain: bagian yang keras (kepala janin) mendesak tulang
iga ibu hingga menimbulkan rahim sesak atau tertekan.

Ada pula gerakan janin yang mendominasi di perut sebelah kiri atau kanan.
Jika ini terjadi, kemungkinannya adalah letak janin melintang.
Posisi-posisi ini jelas tak seharusnya dan ibu harus segera minta kepada
dokter ahli untuk mengubahnya. "Tapi ingat, penanganan harus dilakukan
oleh dokter atau bidan yang benar-benar ahli. Karena tidak sembarangan
kita boleh memutar-mutar janin."

Memang, aku Dwiana, ada ibu yang tak dapat mendeteksi sendiri kelainan
posisi janinnya. Dia pun tak dapat mengungkapkan secara spesifik mengenai
pergerakan janin hingga perlu pemeriksaan ahlinya. "Dokter atau bidan yang
terlatih biasanya hanya melakukan perabaan di perut ibu. Dari perabaan itu
dapat dirasakan di mana posisi kepala dan di mana posisi bokong."

Namun, pemeriksaan seperti ini sulit dilakukan terhadap ibu yang bertubuh
gemuk karena rahimnya terhalang oleh lemak. Bila dokter tak yakin dengan
perabaannya, akan dilakukan pemeriksaan dengan ultrasonografi.

PENYEBAB

Letak sungsang ada beberapa variasi; dari letak bokong dengan kedua
tungkai kakinya ke atas dan bokong di posisi yang terendah, letak sungsang
sempurna di mana kedua kaki ada di samping bokong, dan letak sungsang tak
sempurna di mana selain bokong ada bagian tubuh lain seperti kaki atau
lutut berada paling bawah. Pada letak sungsang tak sempurna, biasanya satu
kaki menjulur ke bawah hingga ke jalan rahim.

Adapun penyebab kelainan posisi pada janin, terang Dwiana, dari si janin
sendiri. "Tak ada pengaruh antara ibu yang beraktivitas tinggi, ibu yang
memiliki penyakit kronis, atau ibu yang mengkonsumsi narkoba dengan
kelainan posisi janin."

Dalam hal letak sungsang bisa disebabkan bayinya yang terlalu besar. "Bila
tubuh bayi terlalu besar, maka kepalanya tak bisa berputar ke bawah karena
tak bisa masuk ke atas panggul." Namun, kenapa si bayi terlalu besar, bisa
disebabkan ibunya yang kebanyakan makan. Akibatnya, si ibu kegemukan,
begitupun bayinya. "Karena itulah, ibu hamil kalau datang periksa, berat
badannya ditimbang. Kalau berat badannya terlalu gemuk akan dinasihati
untuk tak menambah berat badannya karena bayinya nanti terlalu besar."

Letak sungsang juga bisa terjadi saat hamil muda, di mana ukuran bayi
masih kecil sementara ruangan rahim relatif luas, kepala janin akan
terputar ke atas. Juga, terjadi pada ibu yang sering mengalami persalinan.
Pada ibu yang sering bersalin ini, otot rahim akan molor dan ruangan rahim
pada kehamilan berikutnya jadi lebih luas. Bila risiko ini ditambah
lilitan tali pusat, dapat dipastikan janin akan sungsang. Lilitan tali
pusat pada tubuhnya membuat dia tetap di posisi semula, kepala di atas dan
bokong di bawah. "Janin yang tak bisa memutar secara alamiah ini akan
sungsang hingga melahirkan nanti."

Selain itu, sungsang juga disebabkan letak plasenta di bawah hingga kepala
tak bisa turun. Sekalipun janin bisa berputar, kepala akan turun setengah
hingga posisinya kadang jadi melintang. Ciri-ciri janin melintang. Tubuh
akan membesar ke samping dan bagian tengah terasa kosong. Posisi ini
bahkan lebih berbahaya daripada sungsang. Dalam persalinan lintang
dikhawatirkan, "Selain bayinya meninggal, ibunya juga. Karena kalau bayi
itu melintang, dia tak bisa lahir, padahal kontraksi rahim begitu kuat.
Dengan demikian, rahim bisa pecah, yang disebut ruptura uteri," jelas
Dwiana.

Hal lain yang dapat menyebabkan sungsang adalah terdapat kecacatan pada
bayi. Misal, yang kepalanya besar (hidrosefalus) atau kepalanya tak ada
tulang tengkorak. Kelainan-kelainan dengan bagian tubuh membesar dapat
pula terjadi pada organ tubuh lain, seperti bahu, perut, dan bokong.

TAK BOLEH SEMBARANGAN

Tentunya, untuk melakukan tindakan terhadap bayi sungsang harus dilihat
dulu penyebabnya. Sebab, untuk melakukan pemutaran tak boleh sembarangan.
Jadi, tidak asal memutar. "Bahaya sekali melakukan tindakan pemutaran
kalau kita tak tahu persis apa penyebab bayi itu menjadi sungsang," ungkap
Dwiana.

Larangan pun berlaku bagi dokter atau bidan yang tak terampil melakukan
pemutaran. "Yang melakukannya harus dokter atau bidan terlatih." Sebab,
kalau penyebab janin sungsang adalah lilitan tali pusat, tindakan
memperbaiki akan menyebabkan bayinya malah tambah terjerat. Dalam kondisi
seperti ini, kepala bayi tak akan bisa turun. Seandainya dipaksakan pun,
bayi akan makin terjerat. "Biasanya dokter atau bidan akan membiarkannya
dalam posisi seperti ini. Kemungkinannya, persalinan dilakukan dengan
jalan bedah sesar."

Dwiana lantas menggambarkan cara memutar bayi sungsang dengan tangan yang
dikenal dengan versi luar. Pertama-tama, si ibu dalam posisi terlentang,
kondisi relaks, dan belum ada kontraksi. "Bila sudah terjadi kontraksi,
maka pemutaran tak dapat dilakukan karena rahim sudah tak relaks lagi dan
ibu sudah siap melakukan persalinan."

Kemudian, "Perlahan-lahan bayi kita geser dengan tangan dari luar."
Pemutaran bayi boleh diteruskan bila tak terasa sakit. Bila terasa sakit,
pemutaran harus dihentikan untuk mencegah terjadi luka di rahim, misal,
plasenta putus atau rahim robek. "Biasanya, pemutaran dilakukan antara 10
sampai 15 menit dalam satu kali pemutaran." Pemutaran tak dapat dilakukan
setahap demi setahap. Misal, hari ini bayi diputar setengah kemudian besok
setengahnya lagi.

Bagaimana dengan pengurutan? Dwiana dengan tegas melarang, "Sebaiknya
jangan melakukan urut-mengurut. Ibu tak diperkenankan melakukan pemijatan
di daerah perut apalagi rahim." Meskipun pengurutan dilakukan ahlinya,
tetap dilarang. Apalagi bila ahli itu tak mengerti medis.

Posisi Bersujud

Teknik lain yang kerap dianjurkan jika posisi bayi sungsang ialah ibu
melakukan psosisi seperti bersujud. "Posisi ini dimaksudkan agar bagian
janin yang sudah masuk rongga panggul akan keluar dan secara alamiah bayi
punya kesempatan lebih luas untuk berputar," papar Dwiana. Tindakan ini
lebih berhasil dan tak membahayakan bagi ibu hamil maupun janinnya.
Asalkan kehamilan masih cukup dini, di mana air ketuban masih cukup banyak
dan penyebabnya bukan terlilit tali pusat.

Posisi sujud bisa dilakukan selama 15 menit setiap hari. Seminggu kemudian
diperiksa ulang untuk mengetahui berubah tidaknya letak janin. Bila letak
janin tak berubah, tindakan sujud bisa diulang. Bila berhasil, perut ibu
perlu difiksasi (diikat) dengan gurita atau stagen agar janin tak berubah
kembali.

Namun, papar Dwiana, letak janin melintang tak bisa diatasi dengan
tindakan seperti ini. Umumnya, bayi dengan letak lintang dilahirkan
melalui bedah caesar. "Bagi ibu hamil dengan janin melintang, perlu lebih
berhati-hati ketika hamil tua. Janin melintang akan tetap aman bila
ketuban utuh. Bila ketuban pecah, akan berbahaya bagi ibu dan janin."
Untuk mencegahnya, hindari mengejan saat hamil tua, berhati-hati saat
berjalan, dan jangan lakukan sanggama ketika hamil mulai tua.

Syarat "Permuatan" Bayi

Menurut Dwiana, ada beberapa persyaratan dalam melakukan pemutaran janin
sungsang:
1. Ibu tak boleh terlalu gemuk, hingga bayinya tak bisa dikenali atau
diraba.
2. Air ketuban tak boleh terlalu banyak ataupun tak terlalu sedikit.
3. Saat pemutaran, ibu tak boleh merasa sakit. Karena rasa nyeri salah
satu komplikasinya, plasenta lepas saat pemutaran dan bisa menyebabkan
perdarahan. Perdarahan akan mengakibatkan bayi dan ibu meninggal. Selain,
bisa juga terjadi robekan pada rahim ibu karena rahim ibu di usia hamil
tua seringkali sudah tipis. Apalagi kalau si ibu sudah ada bekas operasi,
berarti kontra indikasi.
4. Pemutaran dilakukan perlahan-lahan sambil mendengarkan bunyi jantung
janin. Jika ada perubahan bunyi jantung janin, harus dihentikan. Pemutaran
dianggap gagal.

Irfan Hasuki.



BAYI SUNGSANG HARUSKAH DILAHIRKAN SESAR?

Asalkan usia kehamilan masih di bawah 32 minggu, posisi sungsang masih
dapat diperbaiki.

Dokter menyatakan janin Anda sungsang? Itu berarti, si janin dalam posisi
memanjang dengan kepala di bagian atas rahim (fundus uteri) dan bokongnya
ada di bagian bawah. Umumnya pada kehamilan trimester kedua, posisi
sungsang sudah dapat dideteksi. Kandungan terasa penuh di bagian atas
dengan gerakan janin terasa lebih banyak di bagian bawah. Ibu yang sudah
pernah hamil sebelumnya akan merasa kehamilan sekarang terasa berbeda.
Namun untuk memastikan, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan.

Untuk langkah awal, lakukanlah pemeriksaan luar. Caranya dengan meraba
bagian bawah rahim. Apakah ada bagian yang keras dan bulat menyerupai
kepala di situ? Bila tidak ada, maka kemungkinan posisi janin sungsang.
Jangan keliru dengan bagian bokong yang juga terasa berbentuk bulat. Cara
membedakan kepala dan bokong adalah dengan menggerak-gerakkan bagian
tersebut secara perlahan. Jika tak mau bergerak atau terasa sulit sekali
bergerak, dapat dipastikan itu adalah bokong. Kepala lebih mudah
digerakkan daripada bokong.

Selanjutnya, cobalah raba bagian atas rahim. Andaikan posisi janin memang
sungsang, maka akan teraba kepalanya pada bagian ini. Denyut jantung janin
pun akan teraba di posisi setinggi atau sedikit lebih tinggi daripada
pusar ibu. Bila masih ragu, lakukan pemeriksaan dalam atau dengan
pemeriksaan ultrasonografi (USG).

PENCETUS SUNGSANG

Letak janin bergantung pada proses adaptasinya di dalam rahim. Jadi, tak
perlu keburu khawatir jika posisi sungsang terjadi di bawah usia kehamilan
32 minggu. Pada usia kehamilan ini, jumlah air ketuban relatif lebih
banyak sehingga janin masih dapat bergerak bebas. Dari yang posisinya
sungsang lantas berputar menjadi melintang lalu berputar lagi sehingga
posisi kepala di bagian bawah rahim. Jangan heran kalau pada kehamilan
belum cukup bulan, frekuensi letak sungsang menjadi lebih tinggi.

Memasuki usia kehamilan 37 minggu ke atas, posisi sungsang sudah sulit
untuk berubah karena bagian terendah janin sudah masuk ke pintu atas
panggul. Namun semestinya di trimester ketiga, bokong janin dengan tungkai
terlipatyang ukurannya lebih besar daripada kepala akan menempati ruangan
yang lebih besar yakni di bagian atas rahim. Sedangkan kepala berada dalam
ruangan yang lebih kecil, di segmen bawah rahim. Masalahnya, mengapa
posisi sungsang masih dapat terjadi hingga usia kehamilan cukup bulan?

Multiparitas

Ibu telah melahirkan banyak anak sehingga rahimnya sudah sangat elastis
dan membuat janin berpeluang besar untuk berputar hingga minggu ke-37 dan
seterusnya.

Hamil kembar

Adanya lebih dari satu janin dalam rahim menyebabkan terjadinya perebutan
tempat. Setiap janin berusaha mencari tempat yang lebih nyaman, sehingga
ada kemungkinan bagian tubuh yang lebih besar (yakni bokong janin) berada
di bagian bawah rahim.

Hidramnion (kembar air)

Jumlah air ketuban yang melebihi normal menyebabkan janin lebih leluasa
bergerak walau sudah memasuki trimester ketiga.

Hidrosefalus

Besarnya ukuran kepala akibat kelebihan cairan (hidrosefalus) membuat
janin mencari tempat yang lebih luas, yakni di bagian atas rahim.

Plasenta previa

Adanya plasenta yang menutupi jalan lahir dapat mengurangi luas ruangan
dalam rahim. Akibatnya, janin berusaha mencari tempat yang lebih luas
yakni di bagian atas rahim.

Panggul sempit

Sempitnya ruang panggul mendorong janin mengubah posisinya menjadi
sungsang.

Kelainan bawaan

Jika bagian bawah rahim lebih besar daripada bagian atasnya, maka janin
cenderung mengubah posisinya menjadi sungsang.

4 POSISI SUNGSANG

Presentasi bokong

Pada pemeriksaan dalam yang dapat teraba hanya bokong bayi saja. Terjadi
karena janin meluruskan (ekstensi) kedua sendi lututnya, sehingga kedua
kaki mengarah ke atas dan kedua ujungnya sejajar dengan bahu atau kepala.

Presentasi bokong kaki sempurna

Kala pemeriksaan dalam dilakukan, bokong dan kedua kaki dapat teraba.

Presentasi bokong kaki tidak sempurna

Bagian bokong teraba dengan satu kaki di sampingnya, sedangkan kaki yang
lain terangkat ke atas.

Presentasi kaki

Yang teraba lebih dulu adalah salah satu atau kedua kaki karena posisi
kaki berada di bagian paling rendah.

MENGUBAH POSISI SUNGSANG

Cara termudah dan teraman untuk mengubah posisi janin sungsang adalah
dengan bersujud (knee chest position) secara rutin setiap hari sebanyak 2
kali sehari, misalnya pagi dan sore. Masing-masing selama 10 menit.
Biasanya bayi akan berputar dan posisinya kembali normal, yaitu kepala
berada di sebelah bawah rahim. Pada saat kontrol kandungan, mintalah bidan
atau dokter memeriksa posisi janin. Jika belum berhasil, maka ulangi
latihan setiap hari. Namun, latihan ini hanya efektif jika usia kehamilan
maksimal 3536 minggu.

Cara lain yakni dengan memutar posisi janin dari luar. Tentu tindakan ini
hanya boleh dilakukan oleh ahli dan tidak semua dokter kandungan mahir
melakukannya. Tindakan yang dikenal dengan nama versi luar ini berisiko.
Bila tali pusat terlalu panjang dapat me-lilit. Sedangkan jika tali pusat
pendek, plasenta bisa lepas akibat tarikan. Lantaran itu, tindakan versi
luar saat ini jarang dipraktikkan.

SAAT PERSALINAN

Posisi janin sungsang tentunya dapat memengaruhi proses persalinan. Jika
yang terjadi adalah presentasi bokong murni, maka persalinan normal masih
relatif mudah dilakukan. Namun, ini pun hanya berlaku bagi ibu yang sudah
memiliki pengalaman melahirkan per vaginam. Sedangkan jika yang terjadi
adalah presentasi kaki, pada saat ketuban pecah spontan mungkin saja tali
pusat ikut keluar (prolapsus tali pusat). Jika tidak segera dilakukan
persalinan, janin mungkin tidak terselamatkan. Untuk mencegahnya,
persalinan dapat dilakukan dengan cara sesar.

Proses persalinan yang salah jelas dapat menimbulkan risiko, seperti janin
mengalami pundak patah atau saraf di bagian pundak tertarik (akibat salah
posisi saat menarik bagian tangannya ke luar), perdarahan otak (akibat
kepalanya terjepit dalam waktu yang lama), patah paha (akibat salah saat
menarik paha ke luar), dan lain-lain. Untuk itu biasanya dokter
menggunakan partograf, alat untuk memantau kemajuan persalinan. Jika
persalinan dinilai berjalan lambat, maka harus segera dilakukan operasi
(seksiosesaria).

Untuk ibu yang baru pertama kali hamil atau terdapat faktor penyulit pada
kehamilan seperti ketuban pecah dini atau janin besar (di atas 3,5 kg)
maka persalinan sesar merupakan jalan terbaik. Dalam hal ini, serahkan
keputusan terbaik kepada dokter yang menangani.

Utami Sri Rahayu

Konsultan Ahli:
dr. Agus Supriyadi SpOG
dari RSAB Harapan Kita