Thursday, April 19, 2007

Panduan Menyimpan ASI

Rating:★★★★★
Category:Other
ASI yang diperah atau dipompa haruslah disimpan secara benar untuk memaksimalkan kandungan nutrisi dan kualitas yang terkandung di dalamnya. ASI sebenarnya memiliki kandungan anti-bakteri untuk mempertahankan kesegarannya. ASI yang baru diperah atau dipompa pasti akan lebih segar dan memiliki kualitas yang baik/
Informasi dibawah ini dihasilkan dari riset terkini dan berlaku bagi para ibu yang:
 Memiliki anak yang sehat dan lahir tidak premature (full-term babies)
 Menyimpan ASI untuk keperluan di dalam rumah (bukan untuk keperluan di RS)
 Mencuci tangannya sebelum memerah atau memompa
 Menggunakan wadah atau tempat penyimpanan ASI yang telah dibersihkan dengan air panas, sabun dan telah disiram dengan air bersih.
 Semua ASI yang disimpan harus diberi tanggal sesuai hari di saat ASI itu diperah atau dipompa.
Panduan Menyimpan ASI
Menyimpan sekitar 60 – 120 ml per botol sangat disarankan untuk mengurangi sisa ASI. ASI yang disimpan di kulkas lebih besar kandungan anti-infeksinya disbanding ASI yang beku dari freezer. Masukkan ASI kedalam kulkas biasa dulu untuk merendahkan suhunya baru pindahkan ke dalam freezer.
ASI bisa disimpan:
 Dalam suhu ruangan (19-22°C) sampai 10 jam lamanya
 Di dalam kulkas (0-4°C) sampai 8 hari (usahakan di bagian paling belakang dari kulkas) sampai 8 hari lamanya
 Di dalam freezer (dengan suhu bervariasi tergantung berapa sering pintu freezer dibuka dan ditutup) sampai 2 minggu
 Di dalam freezer dengan bagian khusus yang memiliki tutup terpisah dari pintu freezer (dengan suhu bervariasi tergantung berapa sering pintu freezer dibuka dan ditutup) sampai 3-4 bulan.
 Di dalam freezer yang sangat dingin (-17 sampai -8°C) sampai 6 bulan lamanya
Tempat untuk menyimpan ASI
ASI yang disimpan di kulkas atau ASI beku dapat ditempatkan pada:
 Plastik dengan permukaan keras (seperti botol bayi) atau wadah yang terbuat dari gelas dengan tutup yang rapat.
 Kantong ASI yang didesain khusus untuk penyimpanan dalam freezer.
Catatan: botol susu sekali pakai tidak direkomendasikan untuk dipakai.
Bagiamana cara menghangatkan ASI?
 Rendam atau aliri botol dengan air panas.
 ASI jangan dipanaskan sampai mendidih
 Perlahan kocok-kocok ASI sebelum mengukur suhunya. Mengocok secara perlahan juga akan membantu mencampur bagian yang mengental dengan yang cair.
 Dilarang menggunakan microwave dalam menghangatkan ASI.
ASI beku yang telah dicairkan
Jika ASI beku telah dicairkan, masih bisa disimpan dalam kulkas biasa sampai 24 jam ke depan. Tetapi ASI tidak boleh dibekukan lagi. Tidak diketahui dengan pasti apakah ASI yang tersisa di botol aman dan masih baik kondisinya untuk diminumkan lagi kepada bayi pada saat minum berikutnya. Untuk mencegah hal ini, sebaiknya ASI disimpan dalam botol yang tidak terlalu besar, jadi mengurangi sisa ASI yang tidak terminum.
Menurut buku THE BREASTFEEDING ANSWER BOOK, halaman 228, beberapa penelitian menunjukkan bahwa terdapat kandungan zat dalam ASI yang tak dikenal untuk melindungi ASI dari bakteri dan kontaminasi. Sebuah studi, Barger & Bull 1987, mnemukan secara statistik bahwa tidak ada perbedaan kadar bakteri dalam ASI yang telah disimpan 10 jam dalam suhu ruangan dengan ASI yang telah disimpan selama 10 jam. Bahkan sebuah penelitian lain, Pardou 1994, menemukan bahwa setelah 8 hari disimpan di kulkas ada kecenderungan ASI memiliki kadar bakteri yang lebih rendah dibanding saat setelah diperah atau dipompa.

Sumber: diterjemahkan dari situs La Leche League ( http://www.lalecheleague.org )
lagi lagi diambil dari milis yg aku ikutin ASI for baby..yg udah bnayak kasih ilmu ttg per ASI dan menjadi motivator buat aku bisa kasih ASI eksl.

"FOBIA ASI KURANG" oleh Dr Widodo Judarwanto SpA

Rating:★★★★★
Category:Other
Artikel ini sangat 2 banyak menjawab pertanyaan2 ku selama ini, di posting disini Siapa tau bermanfaat juga terutama yang lagi kasi ASI ekslusif kaya aku.


Dok, sudah cukupkah jumlah ASI untuk anak saya? Masalah ini mungkin merupakan
pertanyaan yang paling sering ditanyakan ibu menyusui saat konsultasi ke dokter.
Pertanyaan ini wajar terjadi, karena ternyata banyak bayi yang tetap saja minta
minum meskipun minum ASI sudah lama dan cukup sering.


Kekawatiran ASI kurang atau Fobia ASI kurang adalah perasaan yang tidak benar
pada ibu yang menganggap bahwa produksi ASI tidak mencukupi kebutuhan bayi.

Keadaan ini terjadi karena adanya gejala gejala tertentu pada bayi yang masih
dianggap haus padahal bayi sudah minum banyak. Gejala ini cukup menyesatkan dan
dianggap bahwa bayi masih kurang minum sehingga pemberian susu formula
ditambahkan. Pada akhirnya hal inilah yang seringkali menggagalkan program ASI
eksklusif.


Gejala "Haus Palsu"

Beberapa gejala pada bayi yang timbul bukan karena rasa haus dan lapar dapat
disebut gejala palsu. Gejala ini seringkali timbul karena ada yang dirasakan
tidak nyaman pada tubuh bayi. Gejala yang timbul biasanya tampak bayi bila minum
susu terburu-buru, tidak sabar, seringkali minta minum (kurang dari 11/2 jam)
atau sering ngempeng.


Keadaan "Gejala Haus Palsu" ini seringkali mengakibatkan kegagalan program ASI
eksklusif. Ibu sering merasa letih dan kurang tidur karena tampak bayi sering
minta minum dan hanya terus "ngempeng" (tidak menyedot) puting susu. Akhirnya
karena kondisi tersebut keputusan pemberian susu formula dilakukan.


Ketidaknyamanan pada bayi ini seringkali terjadi karena rasa sakit atau gangguan
pada saluran cerna bayi. Keadaan ini sering terjadi karena imaturitas saluran
cerna pada bayi masih belum sempurna. Biasanya dengan pertambahan usia terutama
di atas usia 3 bulan gangguan ini akan membaik. Gangguan tersebut sering terjadi
pada penderita dengan bakat alergi.


Gangguan pada saluran cerna dapat dianggap sebagai penyebab bila terjadi gejala
bayi sering muntah atau gumoh, kembung, hiccup ("cegukan"), buang angin keras
dan sering, sering rewel gelisah (kolik) terutama malam hari, BAB > 4 kali
perhari, BAB tidak tiap hari. Sering "ngeden. Kadang disertai hernia Umbilikalis
(benjolan pada pusar/"bodong") bahkan juga hernia scrotalis, inguinalis karena
sering ngeden.

Gangguan saluran cerna karena alergi ini biasanya semakin meningkat saat malam
hari. Pola diurnal malam hari ini juga terjadi pada gangguan alergi lainnya
seperti napas grok-grok, batuk, asma, hidung buntu dan sebagainya. Pola ini juga
berkaitan mengapa bayi sering rewel malam hari dan mengapa bayi lebih sering
minta minum malam hari.


Gangguan saluran cerna ini disertai lidah timbul putih seperti jamur dan bibir
kering. Gangguan saluran cerna tersebut seringkali disertai gangguan hidung dan
kulit. (lihat lampiran 1.Tampilan klinis yang sering dikaitkan dengan alergi
pada bayi). Meskipun sangat jarang sebagai penyebab tetapi popok basah,
kedinginan atau udara panas bisa mengakibatkan "gejala haus palsu" ini timbul.


Selain "Gejala Haus Palsu" juga didapatkan "Tanda Haus Palsu'. "Tanda Haus
Palsu', adalah gerakan dan tanda pada bayi yang sebenarnya tidak berhubungan
dengan rasa haus pada bayi tetapi dianggap bayi kurang minum. Tanda tersebut
diantaranya adalah "Reflek sucking" (bila disentuh pipi mulut mengikuti tangan
seperti ingin dihisap) yang berlebihan, lidah sering menjulur-julur, memasukkan
tangan ke mulut, timbul gerakan mengecap pada mulut bayi dan sebagainya. Tanda
tersebut bukan merupakan rasa haus, dapat dilihat setelah minum banyak tanda
tersebut masih sering dilakukan oleh bayi.


Pada keadaan "Gejala Haus Palsu" dan "Tanda Haus Palsu" biasanya bayi mengalami
"overfeeding". "Overfeeding" adalah bayi mendapatkan jumlah ASI melebihi
kebutuhan normal nutrisi pada bayi, sehingga berat badan bayi tampak meningkat
pesat. Biasanya berat badan bayi bertambah melebihi 750 gram dalam 2 minggu.


ASI eksklusif memenuhi kebutuhan nutrisi bayi

WHO, British Nutrition Foundation, ESPGAN (European Society for Pediatric
Gastroenterology and Nutrition), WHO (World Health Organization) dan FAO (Food
Agriculture Organization) merekomendasikan pemberian ASI selama enam bulan
pertama setelah kelahiran. Selama itu bayi tidak perlu mendapatkan makanan dan
minuman apa pun selain ASI. Secara alamiah, ASI diproduksi dalam jumlah yang
sesuai dengan kebutuhan bayi. Informasi mengenai jumlah kebutuhan ASI diperoleh
melalui mekanisme pengosongan tempat penyimpanan ASI yang berada di bawah areola
(bagian payudara yang berwarna gelap). Sistem produksi ASI sedemikian teratur
dan sudah dipersiapkan sejak ibu dinyatakan hamil. Jadi sangat kecil kemungkinan
jumlah produksi ASI tidak sesuai dengan kebutuhan bayi.


Dalam berbagai penelitian menunjukkan bahwa ternyata ASI sudah bisa
mengenyangkan dan memenuhi nutrisi bayi. Kandungan ASI terdiri dari dua jenis
air susu, yaitu foremilk dan hindmilk. Foremilk adalah ASI yang diproduksi pada
proses awal menyusui, diproduksi dalam jumlah banyak dan mengandung protein dan
laktosa, tapi kadar lemaknya rendah hanya 1-2 gram/dl atau sama dengan 1-2 gram
per 100 ml. Kadar air dalam foremilk cukup tinggi sehingga dapat memenuhi
kebutuhan cairan bayi. Jadi ia tidak akan merasa haus meski tidak diberi air
minum.


Hindmilk adalah air susu yang diproduksi pada akhir proses menyusui. Kadar
lemaknya cukup tinggi 3 kali dibandingkan foremilk tapi jumlahnya lebih sedikit.
Karena itu, warna jenis susu ibu ini lebih putih dibandingkan foremilk.
Tingginya jumlah lemak dalam hindmilk akan memenuhi kebutuhan kalori dan rasa
kenyang pada bayi.


Tanda ASI sudah cukup

Beberapa tanda yang menunjukkan bahwa ASI cukup memadai. Diantaranya adalah
waktu menyusui tidak terlalu lama atau tidak lebih dari 30 menit. Dalam waktu
tersebut bayi sudah dapat mengisap foremilk dan hindmilk yang diproduksi. Bayi
yang mendapatkan ASI memadai umumnya lebih tenang, tidak rewel dan dapat tidur
pulas. Bayi yang mendapatkan ASI eksklusif dalam jumlah memadai biasanya tidak
terlalu sering menyusui. Umumnya jarak menyusui sekitar 2 - 3 jam, pada bayi
tertentu yang mempunyai kemampuan minum yang tidak banyak biasanya interval
tersebut menjadi lebih sering sekitar 11/2 - 2 jam. Bila kurang dalam waktu 11/2
jam sudah minta minum maka mungkin saja bayi bukan karena haus. Bila digendong
dan diayun bayi bisa tampak tenang maka ASI sudah cukup.


Tanda pasti bahwa ASI memadai dapat terlihat pada penambahan berat badan bayi
yang baik. Dalam keadaan normal usia 0 - 5 hari biasanya berat badan bayi akan
menurun. Setelah usia 10 hari bayi akan kembali seperti saat lahir. Setelah itu
setiap 2 minggu dalam bulan pertama sebaiknya bayi ditimbang, dalam keadaan ASI
cukup bila berat badan naik 500 gram dalam 2 minggu.


Pada bayi tertentu yang mempunyai resiko gagal tumbuh (failure to thrive)
biasanya pertambahan berat badan 400 gram dalam 2 minggu. Pada kasus ini belum
berarti menunjukkan ASI kurang. Bayi beresiko gagal tumbuh biasanya terjadi pada
bayi dengan gangguan saluran cerna (penyakit celiac dll), dan sebagian kecil
disebabkan karena gangguan metabolisme, endokrin, hormonal dan sebagainya. Ciri
khas bayi seperti ini adalah bila minum tidak lama dan lebih sering. Biasanya
tampak gangguan saluran cerna seperti sulit BAB, berak hijau dan anak sangat
aktif bergerak.


Penanganan

Bila didapatkan tanda dan gejala haus palsu tersebut, maka harus dipastikan
bahwa keadaan itu bukan karena haus. Bila setelah minum banyak kurang dari 11/2
jam kemudian bayi menangis coba gendong bayi dan timang-timang dulu. Bila
tangisan berkurang maka memang bayi memang bukan hendak minum. Jika masih rewel
maka harus dicermati apakah produksi ASI memang kurang. Bila dianggap produksi
ASI tidak memadai perlu dilakukan pendekatan untuk mencari penyebabnya, kalau
perlu dikonsultasikan ke dokter.


Imaturitas saluran cerna biasanya akan bertahap membaik di atas usia 3 - 6
bulan. Sebelum dalam keadaan membaik gejala alergi yang mungkin dianggap sebagai
penyebab harus diminimalkan. Penyebab alergi makanan yang sering terjadi adalah
pengaruh diet yang dikonsumsi ibu. Beberapa jenis makanan yang dikonsumsi ibu
dapat mempengatuhi bayi. Pada beberapa bayi, penghindaran makanan tertentu pada
diet ibu seperti kacang-kacangan, ikan laut dan buah-buahan tertentu ternyata
dapat meminimalkan keluhan. Penghindaran makanan yang bergizi tersebut harus
diganti makanan lainnya seperti kacang kedelai, ikan air tawar, ikan salmon,
apel, pepaya, wortel dan sebagainya sehingga kualiotas ASI tidak terganggu.


Pemantauan akan lebih baik kalau ibu juga mengalami gejala alergi pada kulit dan
saluran cerna. Bila ibu mengalami gangguan pada kulit berupa jerawat, kulit
timbul bintik atau gatal di tangan, kaki atau sekitar mulut. Dan, disertai
gangguan saluran cerna seperti nyeri perut, mual, kosntipasi atau diare maka
bayi yang disusui juga akan terjadi peningkatan gangguan

http://www.selectablog.com/ANAKINDONESIA/
taken from milis sehat.

Tuesday, April 10, 2007

memulai hari tanpa 'nya'

Akhirnya  im totally back to work again after 3 month off..tapi hiks senin lalu adalah hari pertama aku tidak bersama"nya" yah hari pertama dimana aku ninggalin untuk waktu yang lumayan lama...bener yah kerasa apa yang orang katakan, apa yg biasa orang rasakan..tentang belahan jiwa..kini semua terasa olehku..


ya dia anakku . MALYA HASNA AZIZAH akhirnya yah aku bisa bilang ANAKKU..geli haru bahagia..akhirnya aku jadi Ibu ...lo ko jadi melow padahal smua orang udah wanti2 in kalo ntar kerja lagi jgn suka ngelamunin MALYA apalagi gundah gulana dan bersedih2 percaya ga percaya bakalan ngaruh ke babynya ..bisa rewel, gelisah.. terlepas dari bener ngga nya aku ikutin secara logika bener sih ngapain juga bersedih sedih ria dan ga bisa juga pulang,mending nyibukin diri dgn kerjaan waktu juga jalan terus tau tau soree deh..Allhamdulilah setelah dua hari berjalan dari laporan my baby ga rewel kalo pun nangis masih nangis biasa.. hihi (emang ada yg ga biasa=Ngadat) .. rasanya ninggalin baby beratt bnaget ..tapi yah ..hidup haruus terus berjalan.halah apaan seh ..hehehe tapi mudah mudahan kedepannya baby ku anteng ditiniggal ibunya kerja ..


Sabar yah Nak..


oh yah..kangen banget ama temen2 smua..trutama ama temen2 yg kmaren2 hamil juga....Kumaha Daramang??